Tiba di sebuah rumah luas dengan sebagian besar dindingnya yang terbuat dari kayu, kami semua turun. Aku membangunkan Yasmin yang tertidur tidak nyaman sambil memeluk lenganku. Sekar turun dan meregangkan tubuh.
Sekarang sudah pukul setengah dua belas malam.
Nenek yang mungkin sedari tadi masih terjaga dan mendengar suara mobil bergegas keluar, tubuh rentanya berjalan cepat ke arahku dan memeluk cucu perempuan satu-satunya ini. Sebab Nenek memang hanya punya dua anak lelaki, Papa hanya punya aku dan Paman Hendra hanya punya dua anak lelaki yang jahilnya luar biasa.
Setelah mencium wajahku bertubi-tubi. Nenek mengedarkan pandangannya.
"Ini Yasmin." Beliau mencium kepala Yasmin penuh sayang. "Ini Sekar." Lalu Sekar mencium punggung tangan Nenek.
"Dan ini siapa?" tunjuknya pada Ustaz Izam. Lelaki itu tersenyum dan mencium punggung tangan Nenek takzim.
"Izam, Nek. Saya ketua pembimbing hafiz quran dari Jakarta. Kebetulan ada kegiatan di Yogya besok dan lusa." Mulut Nenek membulat dan menepuk punggung Izam berkali-kali.
"Masih muda sekali ya. Ayo masuk dulu, Izam menginap di sini saja ya malam ini? Sudah malam nggak perlu cari penginapan." Ustaz Izam seperti hendak menolak, tetapi Nenek berlalu meninggalkannya sebelum sempat menjawab.
"Ayo, Na. Masuk. Dingin. Yasmin juga kedinginan, Mas Izam juga ayo masuk," kata Bang Ardan sebelum masuk membawa seluruh barang bawaanku dan Yasmin. Sekilas kulihat wajahnya terlihat masam. Keningnya berkerut-kerut, aku masuk dan mempersilakan Ustaz Izam masuk. Sesampainya di dalam rumah kulihat Paman Hendra tertidur di sofa. Nenek mencoba membangunkannya. Matanya membuka perlahan-lahan dan memicing, digosoknya mata itu lalu tatapannya berlabuh padaku.
"Yumna." Aku mendekat dan mencium punggung tangannya.
"Paman ke sini? Sama Mas Haikal dan Mas Juna?" Beliau menggeleng dan berdiri.
"Siapa ini? Calonnya Yumna?" tanya Paman Hendra pada Ustaz Izam dan lelaki itu hanya tersenyum sambil mencium punggung tangan Paman Hendra.
"Saya Izam, Pak."
"Sudah-sudah, besok lagi ngobrolnya. Yumna tidur di kamarmu, sudah Nenek bereskan siang tadi. Ardan tidur di kamar lama Paman Hendra ajak Izam sekalian. Sudah malam, lekas tidur. Besok saja perginya ya, Izam?" Ustaz Izam mengangguk dan mengikuti Bang Ardan masuk ke dalam kamar. Nenek mengajak Yasmin ke kamarku dan Sekar mengikutinya.
"Laki-laki tadi baik, Yumna. Kamu tahu Pamanmu ini pintar menilai seseorang, kan?" Paman Hendra menaik turunkan kedua alisnya menggoda.
"Apa sih Paman, ih! Ustaz Izam itu kebetulan aja ke Yogya, beliau itu ketua pembimbing hafiz quran dari Jakarta."
"Tuh, kan. Pasti Izam Izam itu pemuda yang saleh. Jangan ditolak, Yumna."
Tiba-tiba Bang Ardan sudah di hadapan kami.
"Yumna baru aja kenal sama Izam, Paman. Ya, kan, Yumna?" Aku hanya mengangguk.
"Oh ya, abangmu ini sampai ke Yogya bukannya istirahat malah bantuin Nenekmu bersih-bersih. Terus ngotot jemput ke Magelang padahal Paman ke sini mau jemput kalian. Heran, segitu sayangnya sama kamu." Dia menggeleng-geleng. Aku tersipu, duh jantung ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
"Kamu tidur, Yumna." Paman Hendra menguap lagi. "Kamu juga, Ardan. Paman juga mau tidur." Lalu beliau masuk ke dalam meninggalkan aku dan Bang Ardan berdua. Kami saling terdiam beberapa saat.
"Pertimbangkan baik-baik lamaran Abang ya, Yumna. Maaf kalau kamu risih melihat Abang di sini, tapi Abang cuma mau jagain kamu aja."
Tak ingin merespons ucapannya, aku lalu dengan cepat berkata, "Yumna ke kamar duluan ya, Bang." Aku berlalu meninggalkannya. Jantungku seperti diremas-remas dan napas seolah membawa lebih banyak karbon dioksida daripada oksigen. Sesak sekali. Tak mudah mengabaikan perhatian yang amat kudamba, juga tak mudah mengabaikan kesempatan yang amat kuinginkan sejak lama.
![](https://img.wattpad.com/cover/186498069-288-k896480.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Perlu Bersabar (Completed)
Espiritualperjuangan adalah kisah Yumna, mencintai akhirnya membuatnya menemukan begitu banyak cinta yang tak diketahui dunia. Cinta yang barangkali tak masuk kategori cinta oleh manusia. Info : Cerita yang di-publish di wattpad tanpa melalui proses editing d...