mulai ngebet

31.1K 2.4K 172
                                    


















Terhitung sudah sebulan lebih Alettha menjabat jadi ibu persit, dan terhitung sekarang ini hari pertamanya mulai mengikuti acara-acara sosialisasi ibu-ibu persit. Hari ini para bapak-bapak militer sedang melakukan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan bulanan kepada para masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini merupakan amal bulanan didaerah tempat tinggal Doyoung yang diselenggarakan oleh ketua batalyon Kodam Jaya. Para TNI dan ibu persitnya akan membantu membagikan beberapa sembako dan kebutuhan pangan lainnya kepada warga kurang mampu yang tinggal disekitar daerah Batalyon Kodam Jaya.

"Baju saya mana dek?" Tanya Doyoung yang baru aja keluar dari kamar mandi tapi lupa membawa bajunya. Sedangkan Lettha tengah sedikit merias wajah dan rambutnya agar tidak terlalu terlihat seperti anak remaja.

Kan ga lucu kalo nanti Lettha dikira adeknya Doyoung?

"Ihh udah aku gantung dipintu kamar mandi"

"Oh iya" gak berapa lama keduanya pun sudah rapih mengurus penampilan mereka berdua.

"Ck, ngapain dandan coba?" Tanya Doyoung ketika menyadari ada beberapa make up diwajah Lettha. Mungkin orang lain gak akan melihat ada make up diwajah Lettha, tapi gak dengan Doyoung. Jujur Doyoung sudah terbiasa dengan Lettha yang natural, tapi Doyoung gak bisa bohong kalau dia juga terpaku ngeliat istrinya itu bermake up. Disaat itu Doyoung mengakui kalau istrinya itu dewasa dan tentu cantik.

*apalagi kalau dibawah mas nanti-yuta

"aku gak mau nanti dikira orang adeknya mas, kan kalo aku sedikit dandan jadi ada unsur-unsur istri, toh" ucap Lettha kemudian berjalan dan mengalungkan tangannya dilengan sang suami.

"Kamu jalan sama mas aja bakal tetep dikira adek, liat aja tinggimu itu gaada sedada atas mas"

"Gak usah bawa-bawa yang itu. Aku mau nikah sama mas juga buat memperbaiki keturunanku nanti ya, kali aja nanti anak-anakku tinggi"

"Mana ada persepsi kayak gitu? Dasar" emang dasar bapak Doyoung, setelah mgomong gitu toyoran pun mendarat dijidat mulusnya Lettha.

Baru saja menginjakan kaki dari halaman rumah, Taeil dan Wendy sudah terlihat berdiri sambil melambai-lambaikan tangannya kearah Doyoung. Tanpa persetujuan Alettha Doyoung langsung menggenggam tangan Lettha dan berjalan menuju kearah Taeil dan istrinya-Wendy.

"Al, 'gemukan kamu dek?" pertanyaan yang akhir-akhir ini membuat Lettha sensitif. Semenjak menikah dengan Doyoung berat badan Alettha bertambah dengan drastis. Ntah Lettha yang sedang doyan makan, atau karna kerjaan Doyoung yang suka diam-diam menaruh obat penggemuk disetiap makanannya.

"Iyalah, kan mau jadi ortu gimana sih lu dek" ucap Taeil sambil menjambak kecil poni sang istri, yang dijambak pun balas memukul punggung belakang suaminya hingga sang empu mengaduh.

"aminn, doain aja ya mbak" bukan Doyoung itu, tapi Lettha. Sontak aja kalimat itu membuat Doyoung menatapnya heran. Dulu ditawarin anak bilangnya gak mau, sekarang malah?..















Acara telah usai, namun Doyoung serta Lettha lebih memilih berkumpul bersama-sama temannya terlebih dahulu. Mereka duduk berkumpul bersama disebuah taman Batalyon.

"Doy, adek gue udah ada isinya belom?" Tanya Johnny, seper-TNI an Doyoung yang sekarang udah punya istri-Jaekyung. Iya, setelah Doyoung berbicara bahwa ia menikahi seorang gadis remaja, teman-teman Doyoung langsung menyambutnya dengan tangan terbuka dan menganggap Alettha sebagai adik terbontot dari istri-istri mereka. Bahkan para istri sampai membuat grup khusus Alettha yg diberi nama "maung Doyoung". Grup tersebut dibuat untuk merayakan pelasan status jomblo bagi bapak Doyoung.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang