"Mas, jangan lama-lama ya disana..inget pulang. Inget aku, Njun ama si dedek"
Alettha mendekap sang suami dengan erat nya. Melampiaskan segala kesedihan nya mengingat Doyoung yang akan kembali di tugas kan, meninggalkan diri nya yang tengah kembali mengandung dan juga Seokjun putra nya.
"Udah jangan nangis, janji mas bakal pulang" ucap Doyoung dengan mengelus surai Alettha yang terbalut hijab nya.
Dicium nya kening Lettha, sampai suara tangisan si kecil mengalihkan dunia mereka berdua. Di gendongan Yuna, Seokjun dengan baju tentara nya menangis seraya merentangkan tangan nya kepada Doyoung.
"Jagoan ayah...., jagain bunda mu oke? Jangan bikin bunda mu kesusahan, jangan rewel, makan yang teratur. Calon perwira harus kuat" tutur Doyoung dengan air mata yang sedikit menggenang di pelupuk matanya.
Seperti mengerti pesan sang ayah, Seokjun mendekap sang ayah dengan tubuh mungil nya.
"Ayah angan lama-lama, nanti Njun cama bunda tangen" tutur Seokjun yang membuat Doyoung tersenyum bangga.
Panggilan keberangkatan sudah terdengar, dan kini saat nya Lettha merelakan kepergian Doyoung untuk beberapa bulan ke depan. Di ambil nya baret Doyoung, dan setelah nya ia pasangkan baret tersebut. Senyum merekah menghiasi kedua sudut bibir Doyoung.
Menarik tengkuk sang istri dan di cium kening nya, Doyoung menyalurkan perasaan lewat ciuman tersebut sebagai bentuk kerinduan nya kelak.
"Hati-hati om, jaga diri di sana!"
"Siap! dan mohon izin!"
"Diterima!"
"Jangan panggil saya om, saya bukan om kamu. Terima kasih"
"Mas ihh" dipeluk nya kembali sang istri bersama dengan sang putra, momen yang beberapa bulan ke depan tidak akan ia saksikan karena tugas yang telah menunggu nya.
Dan momen dimana ia tidak dapat melihat dan menjaga perkembangan calon anak kedua nya secara langsung.
"Haloo Njun"
"Halo om Tiwai" mendengar sapaan Taeyong, Seokjun dengan semangat merentangkan tangan nya minta di gendong. Melihat nya Taeyong di buat gemas sendiri dan setelah nya mengambil alih sang ponakan.
"Widihhh keren bet khan pake baju tentara, om pinjem dong!" Canda Taeyong dengan mendusel-dusel pada perut kecil Seokjun, membuat anak tersebut tertawa gemas dan spontan menabok wajah sang paman.
"Om, geli tau!" Omel Seokjun dengan nafas memburu.
"Adek ga boleh nakal!" Peringat Alettha seraya menjauhkan tangan putra nya, membuat Soekjun menyebikan bibir nya seketika.
"Hehe, lu mau sampai kapan nginep di sini?" Tanya Taeyong dengan sebelah tangan yang membawa tas berukuran sedang berisi keperluan-keperluan Seokjun.
Setelah berunding dengan Doyoung, Alettha memutuskan akan menetap bersama Taeyong hingga beberapa hari kedepan. Berhubung Taeri juga sedang berkunjung ke rumah orang tua nya di karenakan ibu Taeri tengah sakit. Sekaligus ia ingin menceritakan tentang kehamilan kedua nya kepada sang kakak.
"Gatau, senyaman nya gue aja ya" ucap Alettha dan setelah nya meneguk air kemasan yang selalu Taeyong sediakan di ruang tamu nya. Tanpa sedotan! Ingat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Doyoung
Fanfiction"Ayo bikin dedek yang lucu, biar kalo kamu kerja aku ada temennya"-Alettha Lee Renandika(18) "Kamu pikir bikin anak segampang panggang roti apa"-Kim Doyoung Anssyari(26) Kim Doyoung(NCT 127)❌(you) pelengkap penderita ( NCT) Bahasa non baku Start. 0...