cemburu

18.9K 1.6K 51
                                    












Doyoung pov

Hari ini gue dan bang Myung bakal janjian buat makan siang bareng sekaligus membahas tentang keberangkatan kita ke Kalimantan minggu depan, karena bang Myung bawa mbak Ilraa sama Seokha gue pun juga berniat buat ngajak Alettha biar dia gak goleran terus dikamar.

"Adekkk....ikut mas makan siang bareng bang Myung yuk" ajak gue sambil nyingkirin kaki dia yang ada diatas perut gue,  posisi dia itu sekarang lagi telentang dengan kedua kaki yang entah kemana sedangkan sekarang ini perut dia udah keliatan mulai menyembul.

Dia geleng-gelengin kepala kemudian mulai meluk badan gue, kebiasaan semenjak hamil tuh ya dia jadi manja. Setiap gue tinggal kerja pasti selalu aja ada acara mewek-mewek dulu alasan supaya gue gak berangkat. Ya tapi namanya tugas negara dan pemerintah, gamungkin dong gue abaikan. Mau gak mau dia harus gue sogok pake berbagai macem makanan.

"Ngapain kamu ajak aku kalau mau bahas kerjaan" jawab dia.

"Bang Myung ngajak mbak Ilraa sama Seokha, aku gak mau ya nanti jadi kambing conge ngeliatin mereka"

Entah ada apaan tiba-tiba dada gue dipukul sama dia, gak lama dia bangun dan mulai beranjak dari kasur. Gue liat dia lagi milih-milih baju dan setelahnya masuk ke kamar mandi.

"YAUDAH TUNGGU 30 MENIT!"

Hah?

Asal lari dan main teriak aja, kalo sampe anak gue didalem perutnya kena polusi suara gabakal gue biarin dia bisa jalan sampe sebulan.

Doyoung pov end

Keduanya kini telah menginjakan kaki disalah satu mall yang dimaksud Gongmyung, namun keduanya lebih memilih berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Gongmyung.

Mereka memasuki toko pakaian dan mulai melihat-lihat, saat itu juga mata Alettha tak sengaja menangkap sebuah dasi berwarna hitam polos yang sukses merebut perhatiannya. Alettha berjalan mendekat dan menimang-nimang apakah dasi tersebut cocok dikenakan oleh Doyoung.

"Permisi ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu pegawai lelaki yang muncul tiba-tiba hingga sedikit membuat Alettha terkejut, namun secara cepat juga ia tutupi terkejutannya tersebut ketika melihat senyum manis dari pegawai tersebut yang mau tak mau harus Alettha balas.

"Eummm...saya mau liat dasi yang hitam itu, boleh tolong ambilin mas?" Masih dengan senyumannya, pegawai bername tag kan 'Cha Eunwoo' itu mulai membantu mengambilkan dasi yang sekiranya sudah Alettha incar, dan kemudian memberikannya kepada Alettha.

Alettha nampak kagum dengan lembutnya dasi tersebut, hingga tanpa sadar ia malah mengukur dasi tersebut dijas yang dikenakan oleh Eunwoo. Membuat Eunwoo sedikit terkejut akan perlakuan Alettha.

"Suami saya posturnya rada mirip lah ya sama mas nya, saya nyari dia dari tadi gak ketemu jadi saya coba di mas aja..hehehe" ucapnya membuat Eunwoo mengangguk paham dan memaklumi costumer nya tersebut.

Sampai mereka tidak sadari bahwa lelaki yang telah menghamili Alettha tengah menatap tak suka kearah mereka, tak lupa kepala tangan yang membuat guratan urat-urat milik pria tersebut tercetak jelas disekujur lengannya.

"Saya pilih yang ini, tolong bungkus ya"

"Bun" panggil Doyoung setelah Eunwoo pergi meninggalkan Alettha guna membungkus dasi tersebut, Alettha nampak terkejut melihat datarnya wajah sang suami.

"Kenapa? Aku cariin dari tadi tau gak?" Jawab Alettha sembari berjalan menuju kasir dengan Doyoung yang mengekor dibelakangnya.

Tidak ada jawaban, membuat Alettha membalikan badannya dan melihat wajah Doyoung yang semakin datar.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang