Setelah kejdian kemarin, Doyoung mulai berinisiatif membantu Alettha membersihkan rumah. Alettha yang masih merasa kesal pun seperti tidak ingin peduli dengan keadaan Doyoung, bahkan ketika ia masih sakit pun ia tetap melakukan pekerjaan rumah walau telah diancam oleh Doyoung. Kejadian kemarin membuat Alettha kesal sekaligus marah pada Doyoung. iya, hari ini berbanding terbalik ketika kemarin.
Saat ini Alettha tengah mencuci, disampingnya ada Doyoung yang ikut membantu walau terus-terusan didiami oleh Alettha.
"Dek, ini taro mana?" Tanya Doyoung menunjuk pada pakaian kotor, namun keranjang telah penuh oleh baju kotor lainnya. Alettha bergeming, tidak menjawab sama sekali pertanyaan Doyoung.
"Yaudah aku nyapu" setelah itu Doyoung mulai menyapu rumahnya, tidak sendiri. Kali ini ia dibantu Seokjun.
"Njun, pegang pengkinya. Ayah yang bagian nyapu"
"Iya" ujar Seokjun semangat.
Ditengah kegiatan mencucinya, pusing dikepala Alettha kembali menyerang. Membuat perempuan itu mencengkram kuat penyangga mesin cuci dan sesekali meringis merasakan hebatnya sakit kepala tersebut. Doyoung belum menyadari keadaan Alettha karena ia dan Seokjun tengah menyapu bagian teras.
Pusing itu semakin menjadi, bahkan kali ini disertai mual. Tak ingin memuntahkan isi perutnya dilantai, ia pun berjalan gontai menuju wastafel dan mulai memuntahkan isi perutnya. Dari luar Doyoung mendengar suara tersebut dan berlari menghampiri Alettha.
"Bun" panggilnya kemudian membantunya dengan memijat tengkuk Alettha, Seokjun yang juga mendengar suara ibunya pun langsung berlari dan ikut memperhatikan ibunya.
"Air" ucap Alettha, dengan sigap Doyoung pun mengambilkannya air dan memberikannya pada Alettha. Tak berselang lama, tubuh Alettha pun tumbang yang untungnya masih bisa Doyoung tangkap.
"Bun" panggilnya.
"Yah, nda napa?"
"Bunda gapapa" setelahnya ia membawa Alettha kekamar dan membaringkannya. Terlihat Seokjun sangat khawatir kepada ibunya. Doyoung dengan segera menelfon Jaehyun untuk memintanya kerumah.
"Assalamualaikum, Jae"
"Yes, walaikumsallam. Wat hepend bep?"
"gue gak mau basa basi, gc kerumah. Tolong periksa Alettha, dia sakit"
"Oke, otw"
Setelahnya telfon pun dimatikan sepihak oleh Jaehyun, Doyoung kembali mengahmpiri Alettha dan menyibakan helaan rambut Alettha yang sedikit menutipi wajah Alettha.
"Yah, nda cakit lagi ya?" Ucapan Seokjun langsung berhasil membuat Doyoung menatap sang anak dengan pandangan bersalah nya.
"Njun nakal, maka nya nda cakit" tutur Seokjun dengan linangan air mata nya.
'Bego bat si Doy!'
Ting nong
Suara bel membuat atensi Doyoung berubah dan langsung menghampiri pintu utama. Dibukanya pintu tersebut dan terpampanglah wajah panik Jaehyun.
"Mana adek gue woy?! Sakit apa dia?" Tanya Jaehyun kemudia menerobos masuk dan langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Doyoung.
Ceklek
"Lettha!! Huaaa....adek gue kenapa ini?" Dan dengan secepat kilat, Jaehyun langsung mengeluarkan alat-alat yang dibutuhkan untuk memeriksa keadaan Alettha. Doyoung yang baru sampai pun langsung menatap Jaehyun sinis dan mendudukan dirinya disamping Alettha.
Disaat fokus-fokus nya Jaehyun, Doyoung memperhatikan raut wajah Jaehyun yang seiring berubah-ubah. Membuatnya sedikit takut apa penyakit Alettha sebenarnya. Dengan mendadak, Jaehyun menatap sinis Doyoung, membuat oknum tersebut bertanya-tanya tentang arti tatapan tersebut.
"Apaan dah? Ini mah dia hamil. Ngapain lu manggil nya gue? Gue kan bukan dokter kandungan" penuturan Jaehyun tersebut langsung membuat tubuh Doyoung seketika mati rasa. Bukan ini yang ia harapkan, namun disisi lainnya ada perasaan bahagia menyelimuti dadanya. Beruntung Seokjun sudah Doyoung suruh keluar sebentar, kalau tidak ntah apa yang akan Seokjun rasakan sekarang.
Ditengah lamunanya, Doyoung tersadar ketika Alettha memanggilnya. "Mas" panggilnya parau. Doyoung pun membantu Alettha untuk duduk, sedangkan Jaehyun hanya cemberut memperhatikan sepupunya tersebut.
"Ngapain lo disini? Balik sana kehabitat lo" usir Alettha karena mendapat tatapan aneh dari Jaehyun.
"Gitu ya lo! Sekarang hamil gak bilang-bilang!! Besok-besok kalau melahirkan gak usah bilang-bilang juga ya" setelahnya Alettha menatap tajam Doyoung.
Malam sudah berubah menjadi larut, namun kedua pasutri tersebut masih tetap pada egonya masing-masing, duduk memikirkan tentang kehamilan Alettha.
"Ikhlas bun, rezeki gak boleh ditolak" bukannya mendapat jawaban, ia malah mendapatkan tatapan datar nan dingin dari Alettha. Membuat nyalinya seketika menciut dan bergerak menunduk memainkan buku-buku jarinya.
"Huftt" helaan nafas terdengar, membuat Doyoung kembali mendongkakan kepalanya dan menatap istrinya tersebut.
"Mau gimana lagi, dia udah ada diperut aku" dan setelahnya Alettha membaringkan tubuhnya membelakangi Doyoung. Membuat Doyoung hanya mampu menatap punggung kecil sang istri.
Dering Alarm membuat Alettha yang tengah tertidur pulas itu mulai terbangun. Menggeliat pelan sebelum beranjak dari kasurnya, namun ia urungkan ketika merasakan pinggangya dipeluk dan seseorang yang berada didalam bajunya. Menurunkan pandangannya sedikit, ia menemukan Doyoung yang tengah tertidur dengan wajah dimasukan kedalam baju tidur nya dan hal itu sontak membuat wajah Doyoung bersentuhan langsung dengan kulit perut nya, membuat Alettha hanya mampu menggeleng-geleng melihat kelakuan suaminya tersebut.
Secara perlahan ia menarik bajunya keatas, mengeluarkan kepala Doyoung dan sedikit menjauhkannya dari perutnya.
"Perempuan" satu kata tersebut membuat Alettha bergeming, menahan senyumnya ia pun mengelus lembut kepala belakang Doyoung. Membuat sang empu menggeliat pelan dan lebih mengencangkan pelukannya.
"Kalau kamunya udah mau aku bisa apa?" Cicitnya pelan.
"Insyaallah rezeki aku ditambah kalau hadirnya dia diterima baik" jawaban parau tersebut berhasil membuat Alettha terkejut dan mendorong paksa kepala Doyoung dari perutnya.
"Ngagetin tau gak!"
"Kamu nerima dia kan?" Hal itu sukses membuat Alettha terdiam beberapa saat sebelum perempuan itu menganggukan kepalanya, membuat senyuman Doyoung tercetak dibibirnya tersebut.
"Makasih"
"Iyaiya, sekarang kita sholat"
Dikit dulu oke, taun baru aku dabel apdet:》
Voment Juseyo♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Doyoung
Fanfiction"Ayo bikin dedek yang lucu, biar kalo kamu kerja aku ada temennya"-Alettha Lee Renandika(18) "Kamu pikir bikin anak segampang panggang roti apa"-Kim Doyoung Anssyari(26) Kim Doyoung(NCT 127)❌(you) pelengkap penderita ( NCT) Bahasa non baku Start. 0...