siap mengalah

6.9K 879 106
                                    






















"Ayah"

"Doyoung"

Doyoung berlari menghampiri Sejeong dan Seokjun, ia memeluk keduanya erat sembari menatap cemas kearah pintu ruangan dengan mata yang sudah memerah.

Doyoung merenggangkan pelukannya dan memperhatikan keadaan Sejeong dari atas hingga bawah.

"Kamu gapapa?" Tanya Doyoung yang dijawab gelengan oleh Sejeong. Dengan cepat Doyoung kembali menarik Sejeong masuk ke dalam dekapannya, menenangkan Sejeong yang kalang kabut.

Tak mampu berkomentar, Seokjun hanya diam memperhatikan interaksi antara ayahnya dan 'ibu keduanya. Ia meyakinkan dirinya bahwa setiap perlakuan yang ayahnya berikan kepada wanita tersebut hanyalah sebagai bentuk perlindungan dan penghormatan. Bagaimanapun wanita tersebut mempunyai ikatan yang sah dimata Tuhan dengan ayahnya, bukan?

Merasakan tatapan kurang bersahabat dari putranya, Doyoung pun menggiring Sejeong kembali duduk. Ia berdiri tepat didepan ruangan istrinya berada dengan mulut yang tak henti-hentinya melantunkan doa.

"Kenapa bisa begini?" Tanya Doyoung membuat Sejeong maupun Seokjun terdiam.

Sunyinya koridor rumah sakit membuat kedua manusia tersebut dapat mendengar hembusan nafas kasar Doyoung yang terdengar sangat frustasi. Bahkan ketika bahu lelaki tersebut mulai naik turun dan isakannya terdengar, keduanya belum ada yang mau mengangkat pembicaraan.

"Seokjun, ayah tanya kan?"

"Abang gak sama bunda saat kejadian"

Tatapan Doyoung mengarah kepada Sejeong. Dibangkunya tubuh Sejeong gemetar, ia menggigit bibirnya kuat-kuat agar tangisnya tak keluar tanpa disuruh.

Namun memang dasarnya Doyoung adalah pria pekaan, ia langsung mencengkram pergelengan tangan Sejeong seraya menunggu lontaran-lontaran kata dari mulut Sejeong. Membuat Sejeong kini harus merasakan betapa kasarnya diri Doyoung ketika sedang emosi.

"Doy, sakit hiks-"

"Kamu pasti sama Alettha. Sekarang, ceritain kenapa semuanya bisa kayak gini?" Ulang Doyoung dengan suara serendah-rendahnya.

Kini ia sudah tak punya kekuatan lagi untuk membombardir Sejeong, tubuhnya lemas saat air mata berhasil menguasai emosinya.

"Kasih tau Jeong, saya mohon" tak tanggung-tanggung Doyoung sampai bersujud dihadapan wanita tersebut.

Sejeong panik, ia segera membantu Doyoung berdiri. Namun sayang,.. tangannya ditepis kasar-kasar ketika Doyoung mulai bersujud sepenuhnya.

"Doyoung, bangun hiks!-" bentak Sejeong yang tak dihiraukan sama sekali oleh lelaki tersebut.

"Doyoung-






















"YOONJAE!!!" teriakan Doyoung menggelegar penuh didepan gerbang rumah keluarga Choi Yoonjae. Tak tanggung-tanggung bahkan ia menendang dengan brutal gerbang tersebut hingga akhirnya satpam rumah tersebut keluar.

"Pak maaf, bapak siapa ya?" Tanya satpam tersebut takut-takut ketika melihat pancaran emosi diseluruh wajah Doyoung.

Rahang Doyoung mengeras, ia memberikan tanda pengenal miliknya yang berada disaku jaketnya, dan melemparnya asal kearah satpam tersebut.

"Suruh semua penghuni rumah ini keluar!!" Ucap Doyoung penuh penegasan dengan tangannya yang terulur menodongkan pistol, sontak satpam rumah tersebut terkejut dan langsung berlari menuju ketempat tuannya berada.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang