siapa yang salah?

8K 985 159
                                    











"Assalamualaikum, ayah pulang"

Semua hening. Kecuali Yoora yang begitu antusiasnya menyambut kedatangan Doyoung dengan berlari dan setelahnya memeluk ayahnya erat.

"Yoora kangen, kenapa baru pulang sekarang?" Tanya gadis tersebut tanpa ada niatan melepas pelukan tersebut.

Mendapat perlakuan manis dari putri nya tentu Doyoung terharu. Ia mengelus surai panjang putrinya dan diberinya kecupan hangat pada kening Yoora. Sudah hampir dua bulan lamanya ia tidak berkunjung kerumah 'istri serta anak-anaknya.

"Maaf ya, tiga hari yang lalu ayah nugas" jawab Doyoung sejujurnya dan kemudian mengangkat tubuh anak gadisnya, berhasil membuat Yoora dengan segera melingkarkan tangannya pada pergelangan leher ayahnya.

Tak lama Youngjin mencium punggung tangan ayahnya, disusul Seokjun dan Youngjae.

Alettha? Wanita itu masih menunduk gugup karena kedatangan Doyoung yang tiba-tiba. Senyum tipis mencuat dikedua sudut bibir Doyoung. Berjalan menghampiri Alettha dan sekelebat mencium pipi kanan sang 'istri.

"Kenapa syok? Kelamaan ya aku pergi nya?" Tanya Doyoung dengan sedikit guyonan. Alettha tersenyum kikuk dan dengan buru-buru menyalimi punggung tangan 'suaminya.

Doyoung beralih menatap putra sulung nya. tak jauh dari posisinya, Seokjun tengah merintih karena lukanya tak sengaja tersenggol lengan Youngjae.

"Udah di kompres kan?" Tanya Doyoung yang membuat arah pandang Alettha tertuju kepada si tertua.

"Udah, nanti sebelum tidur aku salepin"

Doyoung mengangguk sebagai jawaban. Ia berjalan ke arah ruang tengah masih dengan Yoora digendongan nya. Ketiga putranya dengan setia mengekori kemana ayahnya akan pergi.

"Main playstation? Udah lama ayah ga main bareng kalian" ajak Doyoung yang membuat Youngjae mengangguk.

"Ayah jangan main game, adek kan kangen, nanti ayah cuekin!" Pekik Yoora tak terima ketika dirinya di lepas paksa dari gendongan sang ayah.

"Kamu udah berat, saking pinggang ayah"

Youngjin tersenyum ketika lontaran tersebut keluar. Ia mengacak-acak kembali surai adiknya yang tengah memberenggut manja.

Perdebatan sekilas terjadi antara Youngjae dan Seokjun, sebagai yang tertua Seokjun pun mengalah dan membiarkan adiknya bermain dengan sang ayah.

Sedangkan Yoora yang masih memberenggut kesal kini hanya mampu menyenderkan tubuhnya pada punggung Youngjin masih dengan dumelan kecilnya. Youngjin selalu gemas ketika gadis itu kesal, pasalnya wajahnya akan terlihat sangat polos dimatanya.

Ahhh, adik kecilnya sudah besar sekarang.

"Ayah, gimana kabar ayah?" Tanya Seokjun yang medudukan dirinya tepat disamping Doyoung.

Seperti sebelumnya, Doyoung hanya akan menanggapinya dengan senyuman tipis tanpa mengalihkan atensinya pada permainan dihadapan nya.

"Ayah baik. Kalian?"

"Kita selalu baik kalau bunda juga baik" tutur Youngjae.

"Maafin ayah ya, belum bisa jadi yang terbaik buat kalian" selanjutnya Doyoung menghentikan permainan nya.

Ia menatap satu persatu anaknya yang sudah beranjak dewasa itu dengan tatapan bersalahnya.

Tatapan nya jatuh kepada Yoora yang hanya diam sembari memainkan kuku-kukunya. Melihatnya Doyoung menjadi lebih merasa bersalah.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang