promise

12.2K 1.3K 98
                                    













"ADEK!!"






"ALE KAMU NGAPAIN HAH?! KALO KAMU TENGGELEM GIMANA!!"

"maaf mas, aku ketiduran"

"Kamu bikin aku takut tau gak?! Gak inget apa kamu lagi hamil!"

"Aku ketiduran, lupa banget"

"Baru aku tanya-tanya tentang masa lalu udah lupa sama anak"

"IHH AKU KETIDURAN!!"









Doyoung benar-benar marah pada Alettha. Bagaimana bisa selama hampir dua jam ia tertidur didalam bathup dengan kondisi air yang menyala. Sungguh Doyoung tak habis pikir.

Sarapan keduanya hanya ditemani dengan keheningan, bahkan Alettha tak berani mengangkat wajahnya karena ketakutan mengingat amarah Doyoung semalam.

Dentingan sendok terdengar, menandakan salah satunya telah menyelesaikan sarapan. Doyoung berjalan meninggalkan Alettha yang masih diam bergeming. Tanpa sepengetahuan Alettha, Doyoung membuatkan susu hamil untuknya dan sedikit meninggalkan pesan singkat pada paper note.

-Minum, jaga diri baik-baik. Assalamualaikum-
Letda Kim Doyoung Rensyarri











Tak terasa kandungan Alettha sudah memasuki bulan terakhir, bahkan sudah bisa terhitung jari waktu kelahiran. Doyoung pun sudah mengambil cuti untuk 2 minggu kedepan, berjaga-jaga jika Alettha sewaktu-waktu mulai merasakan kontraksi.

Seperti saat ini, Alettha tengah menyiapkan makanan untuk makan malam, dan Doyoung hanya memperhatikannya seraya meringis ketakutan jika sesekali melihat Alettha sedikit berlari.

"Bun, jalannya pelan-pelan!" Peringat Doyoung dengan kesal. Alettha pun secara tiba-tiba menghentikan langkahnya dan terdiam. "Bun" panggil Doyoung ketika melihat Alettha tak bergerak sama sekali.

Tak mendapatkan jawaban, Doyoung pun berjalan mendekat dan berdiri dihadapan Alettha.

"Bun" panggilnya sekali lagi, namun kali ini dibahas dehaman olehnya. "Kenapa hm?" Tanya nya kemudian memegang kedua tangan Alettha. Doyoung terkejut akan suhu tubuh Alettha. Dingin dan berkeringat.

"Gapapa" jawabnya kemudian kembali normal, bahkan ia kembali melanjutkan aktivitasnya memasak.

Tak menunggu lama makanan pun sudah tertata rapih dihadapan Doyoung. Doyoung yang memang mudah sekali lapar tanpa basa basi langsung menyerbu makanan Alettha.

Baru memasukan makanannya, mendadak raut wajah Doyoung terlihat berubah.

'Ini emang mulut gue yang aneh ato emang masakannya yang gak ada rasanya?' Ucapnya dalam hati kemudian mengunyah makananya secara perlahan.

Ia mendapati Alettha tengah memakan makananya tanpa ada merasakan keanehan sekalipun, bahkan ia terlihat sangat lahap.

Doyoung pov

Malam ini selera makan gue mendadak hilang gitu aja ketika suapan pertama masuk kemulut gue. Makanan yang malem ini Ale masak semua ga ada rasanya sama sekali hambar.

Tapi kenapa Ale makan lahap banget, bahkan ngeliatnya aja gue udah kenyang duluan. Apa dia gak merasakan ada yang aneh dari makananya?

"Kenapa gak dimakan?" Lamunan gue terhenti ketika suara Ale mengintrupsi indra pemdengaran gue. Gue pun ingin berkomentar perihal makan malam ini, tapi apa dia gak bakal marah.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang