dua pesaing

9.4K 1K 51
                                    















Malam telah menjelang, namun pria bernama Jae ini masih enggan beranjak dari tempat nya berada sekarang.

Jika ditanya ia hanya akan menjawab,
'Keluarga lu aja belum jelas kehadiran nya, saat ini lo sama bocil-bocil ini tangggungan gue'

Alettha awal nya menolak keras-keras. namun, melihat Seokha serta Seokjun tertawa riang bersama Jae, akhirnya ia menyerah.

Alettha yang tengah makan malam menatap putra nya yang saat ini tengah asik memainkan game diponsel milik Jae. Membuat Alettha diam-diam tersenyum kecil melihat interaksi kedua nya.

"Oom Jae, ini lima ayam tambah lima ayam belapa?" Tanya Seokjun. Seokha yang awalnya tengah bermain game diponsel milik Alettha akhirnya ikut menimbrung bersama.

"Lima tambah lima? Sepuluh bukan mih?" Tanya Seokha dengan tangan yang menunjukan kesepuluh jari kecil nya.

Alettha mengangguk sebagai jawabann membuat bocah kecil tersebut bertepuk tangan karena berhasil menebak nya.

"Njun main sama abang Seokha dulu ya, om mau ngomong sebentar sama bunda Echa"

"Iya oom" mendapat persetujuan dari kedua nya, Jae lantas bangkit dan mendudukan diri nya pada ruang kosong ranjang Alettha.

Ia menatap mantan musuh nya tersebut dengan tatapan iba. Ditengah keadaan Alettha yang seperti ini,  mengapa salah satu keluarga sangat sulit dihubungi.

Jae mendekat, ia menatap lekat kegiatan Alettha yang tampak tak nafsu dengan selera makan nya. Tanpa diduga, lengan panjang nya menjangkau pucuk kepala Alettha dan mengacak-acak nya asal.

Membuat secara tak sengaja, jantung pada diri Alettha berirama dengan cepat nya karena perlakuan mendadak yang diberikan manusia  ayam dihadapan nya itu.

"K-kenapa?" Tanya Alettha gagap.

Dan lagi, Jae menatap kedua manik mata Alettha dengan tatapan berarti nya.

"Lo beneran gaada nomor keluarga lagi?" Menghiraukan pertanyaan Alettha, lelaki itu malah memilih memberikan pertanyaan balik.

Membuat Alettha menjauhkan nampan makan malam nya dan menyandarkan tubuh nya pada sudut ranjang.

"Gue ga yakin sih, kayak nya ka-OH IYA!! GUE LUPA" teriak Alettha tetiba, membuat Jae tersentak kaget dan setelahnya menepuk kening Alettha dengan telapak tangan yang menganggur.

"Lupa apaan?"

"ISH BEGO BAT GUE YAM!! GUE KAN PUNYA KAKAK SEPUPU YA ONENG"

Geram lah Jae kepada Alettha dengan menarik jempol kaki Alettha hingga berbunyi. Nyaris membuat Alettha hampir berteriak mengumpat jika mata sipit pria itu tidak segera membuat nya sadar jika saat ini ada kedua anak kecil bersama nya.

"Sakit bangsat!" Alettha berbisik seraya melotot kesal ke arah Jae.

Bukan nya kesal, pria itu malah tertawa melihat wajah Alettha yang memerah. Membuat Alettha berkali-kali kesal dan berhasil mendaratkan bantal nya pada wajah mulus Jae.

"Ada nomor nya kan?" Tanya Jae masih dengan kekehan nya. Alettha tak menjawab, namun ia merotasikan kedua bola mata nya asal sebagai jawaban. Yang mana hal itu sebagai pertanda 'ya bagi seorang Park Jaehyung.

"Seokha" panggil Jae yang membuat bocah itu menyahut.

"Om pinjem hp dong" pinta Jae secara halus. Seokha menurut. Ia memberikan ponsel milik Alettha dan kembali bergabung bersama Seokjun dengan ponsel milik Jae.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang