[special chap] ulang tahun ayah

8.5K 920 32
                                    


























Sore mulai menjelang, namun kini ibu dan putranya tersebut tampak masih asik mendekor kue hasil buatan tangan mereka sendiri dengan sedikit bumbu candaan.

"Nda, nanti kalo ayah tanya siapa yang buat jawabnya papih Myung aja ya" ujar Seokjun seraya mencomot coklat batangan yang telah sengaja Alettha pilih sebagai hiasan.

Mendengar penuturan putranya, ia pun terkekeh dan mengacak-acak surai hitam lebat putranya. Berhasil membuat sang empu mendengus sebal dan menjauhkan tangan sang ibu dari kepalanya.

"Bunda beli kado?" Tanya Seokjun kembali. Dengan sabar Alettha menjawab pertanyaan random putra nya.

"Iya udah beli, kan kemarin beli nya sama kamu" jawab Alettha dan menjawil hidung kecil Seokjun.

Mendengar jawaban sang ibu, Seokjun pun tertawa dan menarik kerah baju sang ibu. Alettha paham apa maksud Seokjun memperlakukan nya seperti itu, hingga tanpa disuruh ia pun menyamakan tingginya pada Seokjun yang duduk diatas pantry.

Cupp

"Mwahhh-" pekik Seokjun girang, membuat Alettha gemas sendiri dan setelahnya memeluk erat-erat tubuh putranya.

"Lucu banget sih!! Anak siapa heum?" Seokjun menunjuk ke arah Alettha dengan telunjuk kecilnya.

Setelahnya ia merentangkan tangan nya meminta untuk digendong. Karena gemas dengan wajah polos putranya, Alettha pun menyetujui dan langsung mengangkat tubuh gembil Seokjun.

"Aihhh, kiyowo" 

Alettha mengajak sang putra keluar rumah, dan saat itu bertepatan pula dengan hadirnya orangtua Doyoung dengan senyum cerahnya.

"Assalamualaikum"

"Ehh ayah, bunda, Waalaikumsalam. Masuk bun, yah" Alettha mempersilahkan kedua mertuanya untuk masuk, dan setelahnya menggiring keduanya untuk duduk.

"Njunn, sini sama nenek" bunda Yooa mengulurkan tangannya dan langsung diterima baik oleh Seokjun.

"Maaf ya bun, rumah masih berantakan" ujar Alettha seraya membersihkan sampah-sampah pada pantry.

"Kalian habis bikin apa?" Tanya ayah Doyoung sembari berjalan ke arah Alettha berada.

"Ada yang minta bikinin kue buat ayahnya"
Alettha tersenyum seraya memandang Seokjun. Membuat Seokjun tersipu dan menelusupkan wajahnya pada tubuh sang nenek.

"Oalahh....kirain Njun nakal"

"Njun gak nakal"

Alettha dan kedua orang tua Doyoung tertawa mendengar penuturan Seokjun. Membuat bunda Yooa gemas dan mencubit pipi gembul milik Seokjun.

"Kamu bisa tolong ambilin kotak di mobil gak dek?" Tanya ayah Doyoung sembari melempar kunci mobilnya yang dengan sigap Alettha tangkap.

Tanpa babibu iya pergi menjalankan perintah yang ayah mertuanya suruh, dan setelahnya kembali dengan sebuah kotak hadiah besar ditangannya.

"Ini buat mas Doyoung yah?" Alettha dibuat bingung dengan isi dari ukuran kotak kado sebesar ini. Lumayan berat memang.

"Iya, nanti ayah sama bunda kayaknya gak bisa nemenin ultahnya si Doyoung tahun ini. Ayah dipanggil Jendral buat ke istana negara, bunda nemenin ayah mungkin" mendengarnya Alettha manggut-manggut dan segera meletakan kotak tersebut pada kamar Seokjun.

Lama berbincang, sebuah ketukan pada pintunya pun kembali menghentikan kegiatan nya bersama mertua.

Alettha berjalan dengan malas dan setelahnya membukakan pintu. Dihadapannya terdapat dua kurir dengan paket ditangan mereka masing-masing.

Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang