menuju S2

8.8K 898 158
                                    















"Siswa diketahui tewas akibat pembullyan yang terjadi disekolahnya-"

"Abang, awas loh ya main nya kayak gitu kalau di sekolah" ujar wanita yang usianya sudah hampir memasuki kepala empat itu ketika selesai mendengar berita di televisi

"Kasih taunya ke Jin sama Jae bun" jawab pemuda yang tengah melepas dasi abu-abu miliknya yang sudah mencekiknya sedari pagi.

"Gue pun ga akan ribut kalau cewe-cewe mereka gak genit!" Bela pemuda bernama Jae tersebut karena tak rela dirinya difitnah.

Alettha tersenyum kala anak-anaknya tengah berkumpul seraya saling menyalahkan. Percakapan seperti ini sudah biasa di dalam keluarganya ketika keluarga kecilnya tengah berkumpul.

Lepas sudah kejadian belasan tahun lalu yang merenggut kebahagiaan nya. Kini pelengkap keluarga sudah ia dapatkan dengan perasaan haru.

12 tahun sudah waktu berlalu. Waktu kelam dimana dirinya harus rela kehilangan calon buah hati kini telah ia kubur dalam-dalam. Bersamaan dengan hadirnya kedua anak kembarnya pada tahun ketiga setelah insiden tersebut terjadi, dan disusul hadirnya malaikat cantik ditahun kelima 'bersamaan nya sebagai penutup cerita kelam keluarganya.

Dihadapannya kini, tiga orang saudara yang saling bercengkrama dengan salah satu saudarinya yang menjadi sasaran bercandaan. Pandangan ternyaman Alettha setelah belasan tahun lamanya memendam lukanya seorang diri, kini telah terbayar dengan hadirnya empat orang anak yang melengkapi kehidupan baru nya.

Kim Seokjun Rensyarri, putra sulung nya yang tumbuh menjadi pemuda yang memiliki kepribadian persis seperti ayahnya. Lalu ada si kembar Youngjae dan Youngjin yang memiliki kepribadian yang saling bertolak belakang. Dan si bungsu Yoora yang memiliki sifat manja persis seperti ayahnya sendiri. Semua kini Alettha miliki. Keluarga, anak-anak, kasih sayang, karir, namun hanya satu?

Bisakah kalian menebak nya?

"Bun, jangan ngelamun terus..Jae gak suka ya!!" Pekik Youngjae seraya mendudukan dirinya disamping sang bunda. Membuat perhatian ketiga saudaranya kini buyar dan memilih ikut bergabung bersamanya.

Kini anak-anaknya telah duduk melingkar, entah sejak kapan si bungsu kini tengah menghapus air matanya yang tau-tau sudah tumpah tanpa disuruh.

"Jangan dipikirin bun. Bunda masih punya kita" tutur Seokjun dan setelahnya memeluk sang ibu dengan eratnya. Disusul dengan saudara dan saudari nya yang tak kalah erat memeluk dirinya dan sang ibu.

"Jin gak suka liat begini"

"Apalagi abang"

"Jae juga gak suka"

"Adek lebih gak suka"

"Iyaa bunda sayang kalian"








Mau ngasih clue secuil biar greget sebelum menuju ke season 2..

Kira-kira ada yang udah bisa nebak?^,^
Kalo ada komen yaaa...

Ahh beruntung aku juga lg seneng, dibawah ada poto Seokjun beranjak dewasa..
*(jangan hujat loh ya!!)







































































































*(jangan hujat loh ya!!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang