(O2)

2.6K 364 41
                                    

"Duh, gimana, nih?"

Siyeon mondar mandir di samping lapangan, sambil menggigit jari telunjuknya khawatir, gelisah yang sangat pasti.

"Lo sembunyi aja deh?"

Siyeon menggeleng kuat, "Tapi sembunyi dimana?"

"Di toilet?"

"Nanti ketauan!"

"Daripada malu, Siyeon?"

Kalau disuruh sembunyi Siyeon mau saja. Kalau tidak sembunyi ia akan malu, tapi, kalo dia bersembunyi lalu tertangkap malunya akan lebih besar lagi.

"Gue sih bisa ke UKS. Tapi, lo? Gue juga ga bawa dasi."

Siyeon masih panik. Heejin bisa menggunakan alasan sakit, tapi, Siyeon tidak bisa. Ia tidak mau berpura pura sakit kemudian menjadi sakit sungguhan.

"Ngapain?" suara cowok membuat jantung Siyeon hampir keluar dari tempatnya.

Siyeon perlahan berbalik, ia sudah tertangkap basah. Bahkan sebelum tahu kalau dia tidak menggunakan atribut sekolah dengan lengkap.

"Upacara mau dimulai, kamu ngapain di sini?"

Siyeon mendecak, "Bukan urusan lo."

"Dasi kamu mana?"

"Ketinggalan di rumah," balas Siyeon datar.

Tak lama, Jeno membuka dasinya sendiri kemudian menyodorkannya di depan Siyeon, tetapi, cewek itu tidak menerima dasi Jeno.

Tangan Jeno akhirnya melingkar ke belakang leher Siyeon memasangkan dasi itu ke kerah baju seragamnya Siyeon.

"Ngapain sih? Nanti lo kena hukum!" Siyeon mau melepaskan tetapi sudah Jeno tahan lebih dulu tangan Siyeon.

"Heejin, lo cepet ke UKS, dan kamu cepetan ikut baris. Aku temenin."

Siyeon melotot, "Gila ya? Lo ga pake dasiㅡ"

"Daripada kamu yang dihukum?" Kata Jeno menarik tangan Siyeon pelan sesaat sebelumnya dia tersenyum lagi terhadap cewek itu.

Mereka baris sebelum upacara dimulai, dan Jeno ikut berbaris di barisan yang tidak menggunakan atribut lengkap. Kali pertamanya Jeno berbaris di barisan ini.

Resiko yang tidak menggunakan atribut sekolah adalah baris di barisan yang berbeda, kemudian di tengah upacara akan dipanggil ke tengah lapangan selayaknya acara penghargaan.

Tujuannya untuk membuat para siswa malu dan jera.

Dan sekarang, saat ini juga, semua siswa sudah sampai di pertengahan upacara. Tentu saja barisan yang tidak menggunakan atribut lengkap akan disuruh berbaris di tengah lapangan.

Mark, ketua OSIS mendapati sahabatnya berbaris di barisan itu.

"Jeno lo kok di sini?"

"Ga pake atribut lengkap," jawab Jeno santai.

"Bohong lo," Mark mengernyit, "Bukan lo banget."

"Kali kali jadi nakal gapapa," kata Jeno.

Wajah santainya Jeno terpasang. Mata Jeno kemudian menangkap cewek yang tengah gelisah di barisan kelas, Siyeon terlihat cemas dan tentunya merasa bersalah sekali terhadap Jeno.

"Ini pertama kalinya lo dapet poin. Heran deh kenapa lo bisa ga pake dasi, padahal atribut lo lengkap di tas."

Jeno hanya menyengir, haha hehe saja di depan Mark, tetapi, pikirannya terus memikirkan cewek yang merasa bersalah terhadap dirinya kali ini.

[✓] Dating With JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang