(O5)

1.8K 306 27
                                    

"Sendirian aja?"

Kalau pertanyaan itu dijawab oleh Siyeon, tentunya jawabannya adalah iya. Mungkin dia akan marah marah jika Jeno bertanya sekali lagi.

"Ga pulang?"

"Lo liat dong gue lagi nunggu bus!"

Jeno terkikik geli, "Judes banget sih,"

"Biarin."

"Mau aku anter balik engga?"

Sejenak Siyeon langsung memikirkan, misalnya dia diantar pulang oleh Jeno... Pasti Rose dan Jaehyun langsung datang dengan cepat dan menggodanya.

Bayangan Siyeon; Adek pacar baru? Atau pacar pertama nih? Ada rencana sampe mana? Pinter banget cari pacar... Kalo gitu kamu sering sering mampir ya ke rumah, ngapelin Siyeon biar dia ga sibuk sama dunianya sendiri. Ganteng banget lagi pacarnya.

Siyeon menggelengkan kuat kepalanya, Ganteng?! Kok bisa gue berkhayal gitu?!

"Kenapa pusing? Kok geleng kepala?" tanya Jeno.

Siyeon hanya melihat sekitarnya, banyak sekali siswa siswa yang berebutan keluar dari sekolah, dilihatnya Hwall sebentar lagi menghampirinya, bersama dengan Jaemin yang notabenenya teman seperjuangan Jeno, satu klub basket dengan Jeno dan Hwall.

"Kamu mau aku anter balik, ga?" tanya Jeno mengulang.

Siyeon mengangguk mantap, "Iyalah, balik bareng. Emangnya kamu tega biarin pacar kamu pulang sendiri?"

Kebodohan telah terjadi. Siyeon malah mengangguk menyetujui ajakan Jeno sebelum Hwall dan Jaemin semakin mendekat, Siyeon keburu menarik tangan Jeno ke motor Jeno yang sudah bertengger di depan halte bus.

"Pinter banget kamu ya," kata Jeno, kemudian memberikan helmnya kepada Siyeon, "Nih, pake, biar Hwall makin panas."

Siyeon meninju perutnya Jeno dengan pelan, "Apaan sih lo!"

"Jangan marah marah dong. Nanti ketauan lagi berantem!"

Jeno naik ke motornya kemudian menyusul lah Siyeon juga ikut naik ke motornya Jeno. Sengaja Jeno menarik kedua tangan Siyeon hingga Siyeon terpeluk.

"Pegangan," kata Jeno.

"Biar apa? Biar ga keliatan berantem?" Siyeon mau melepas pelukannya tetapi keburu Jeno tahan.

Jeno menyalakan mesin motornya setelah sebelumnya menjawab pertanyaan Siyeon dengan pertanyaan baru. "Memangnya kita pernah akur?"

Lalu Jeno melajukan motornya, ia sebenarnya tidak tahu alamat rumahnya Siyeon, yang ia tahu pokoknya lurus saja dulu.

-

"Lo tau ga sih? Rumah gue depan sekolah belok dulu. Dia tau rumah gue."

Jeno terkekeh, "Aku kan engga tau rumah kamu," balas Jeno.

"Nanti dia mikirnya kita boongan lagi. Katanya lo mau nganter gue balik tapi ga tau rumah gue."

Jeno melajukan motornya sedikit lebih cepat, "Biar Hwall taunya aku ajak kamu jalan juga gapapa. Asal kamu ga bilang ke dia kalo aku ga tau rumah kamu dimana."

"Yaudah, lebih baik gitu."

Ditengah perjalanan, Siyeon masih belum sadar kalau dia harus pulang ke rumah. Entah karena dia mengantuk atau karena terlalu nyaman memeluk Jeno.

"Anyway, rumah kamu dimana?" tanya Jeno, "Tapi alamat yang spesifik soalnya aku udah tau kamu tinggalnya di bumi dan di daratan."

Sebenarnya Siyeon merasa lucu dengan kalimat Jeno, tapi, ia tahan.

[✓] Dating With JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang