(2O)

1.3K 225 22
                                    

“Gimana? Udah lumayan reda sakitnya?” tanya petugas kesehatan yang dikirim Jeno. Siyeon tidak tahu, pagi hari sudah didatangi oleh petugas UKS.

Siyeon mengangguk pelan, “Udah lumayan, Kak.”

“Kamu turun ke bawah ya, kita sarapan dulu,” kata kakak petugas kesehatannya.

Siyeon mengangguk pelan, ia dibantu oleh petugas kesehatan dan Nancy. Lalu mereka keluar dari kamar dan turun ke lantai dasar ke restoran hotel menggunakan lift. Begitu sampai, mereka semua terkejut melihat keadaan kaki Siyeon saat kembali dari kabarnya 'hilang'.

Heejin yang baru melihat keadaan Siyeon pun turut cemas, tetapi, Siyeon tampak baik-baik saja, karena sekarang ia tersenyum manis, duduk di sebelah Yeji. Tepat di depan Siyeon ada Jeno. Siyeon tersenyum sangat manis untuk Jeno.

“Lo gapapa?” tanya Yonghee yang duduknya di sebelah Jeno.

Siyeon pun mengangguk mantap, “Gakpapa, udah enakan,” ia menyengir dengan bahagia.

Haechan, Yonghee, Felix, Jinyoung dan beberapa cowok lain ikut terkekeh melihat cewek itu masih saja suka tersenyum meski habis jatuh dan keseleo. Jeno masih diam saja.

“Yaudah, dimakan, gih,” kata Jinyoung.

Cewek itu mengangguk kemudian melahap sarapannya sambil sesekali tersenyum menanggapi beberapa orang yang menanyakan keadaannya. Sekali lagi, dimata Jeno, Heejin bohong. Siapa bilang Siyeon tidak punya teman? Buktinya banyak sekali yang perduli dengannya.

“Jeno,” Jinyoung yang ada di sebelah kanan Jeno menyikut Jeno.

Jeno yang tadinya melirik Siyeon langsung menoleh ke Jinyoung, “Kenapa?” tanyanya tanpa sadar.

“Makan, ngapain lo liatin mantan?” tanya Jinyoung yang volume suaranya tidak bisa kecil.

Jeno menginjak kaki Jinyoung saat itu, “Lebih baik lo makan,” kata Jeno sambil tersenyum.

“Jaemin, nih, lo liat temen lo. Masa gue suruh makan terus dia injek—” Jinyoung belum selesai mengadu, Jeno sudah menyepak kaki Jinyoung.

“Gak jadi, heheh,” sambung Jinyoung.

Lalu mereka menikmati sarapan mereka, dibalik itu, ada Siyeon yang tersenyum. Ia merasa bahagia saja, Jeno masih memperhatikannya. Tetapi, ia belum tahu saja kalau Jeno yang membawanya sampai sini.

Setelah selesai makan, mereka membereskan piring mereka kemudian Siyeon mencoba untuk berjalan sendirian. Tetapi ia nyaris saja terjatuh kalau tidak ada yang menangkapnya.

“Gak hati-hati banget, heran.”

Siyeon mengulum bibirnya, menatap orang di sampingnya. Orang di sampingnya membantu Siyeon untuk ke luar hotel, tempat kolam berenang. Hari ini mereka belajar materi renang, setelah itu mereka akan interview beberapa pegawai di hotel ini.

Siyeon dibantu hingga duduk di kursi santai di samping kolam berenang. Sudah ramai cowok membuka baju mereka. Siyeon duduk dengan perlahan kakinya dibantu naik ke atas kursi panjang santai itu.

“Nih,” Cowok itu Jeno, ia membuka jaketnya dan membalut pundak Siyeon yang terekspos.

Siyeon mencium aroma yang wangi dan lembut dari jaket Jeno, ia menutup matanya merasakan harum kemudian membuka matanya menatap Jeno yang sedari tadi membantunya.

“Makasii,” kata Siyeon dengan suara yang sangat manis semakin manis karena ditambah oleh senyuman tulus.

Jeno mendengus, sebenarnya ia menahan senyum. Jeno menatap Siyeon, “Jangan pergi sama siapapun sampe aku balik,” kata Jeno.

[✓] Dating With JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang