(24)

1.2K 206 30
                                    

! harsh words.

.
.
.

Setelah hari itu, Jeno masih mencari-cari keberadaan Taeyong. Ia sudah sampai di rumah Mark, sementara ia menginap di rumah Mark bersama dengan Renjun. Jeno harus cari Taeyong.

"Paket!"

Renjun membuka pintu rumah Mark dan mengambil paket tersebut. Renjun meletakkan paket di atas meja dan melihat sebuah undangan.

"Ini apa ya?" Renjun membuka undangan itu.

Jeno yang baru saja mengambil air putih dengan Mark langsung menyusul Renjun, menemani cowok itu membuka paket.

"Itu apa, Njun?" tanya Jeno.

Renjun tidak menggubris. Ia tidak berkutik. Jeno terpaksa mengambil paksa dari Renjun. Dilihatnya undangan tersebut.

Undangan Pernikahan

Lee Donghae & Kang Sora

Mata Jeno membulat penuh, "Ini bokap gue nikah? Bukan sama Siyeon?" tanya Jeno.

"Anjing goblok banget gue punya sepupu," cibir Mark tanpa sadar.

Jeno menoleh, "Kang Sora?"

"Nyokap tirinya Siyeon."

Jeno tidak terhubung koneksi. Rasa bersalahnya terhadap Taeyong semakin besar. Ia meletakkan gelas dan undangan itu ia letakkan juga di atas meja. Cowok itu kembali merampas kunci motor Mark dan keluar dari rumah Mark.

Tujuannya hanya satu. Rumahnya dengan Taeyong. Jeno melajukan motor Mark di jalanan luas di kota ini. Kedua kalinya ia merasa bodoh. Menuduh Taeyong menyukai Siyeon, mengira ayahnya menikah dengan Siyeon.

Satu hal yang ia tidak habis pikir. Ayahnya mencari wanita baru. Dan ia malah menyalahkan Taeyong yang hendak memberitahunya.

Ini alasan Taeyong melarang hubungannya dengan Siyeon? Karena ibu tiri Siyeon akan menikah dengan ayahnya?

Motornya dilajukan dengan sempurna oleh Jeno.

TIN!

BRAK.

Jeno jatuh dari motornya, kepalanya terasa sangat pusing, Jeno terlempar ke sudut trotoar. Jalanan di daerah sana langsung macet dan semua yang disana berbondong-bondong menghampiri Jeno dengan luka di tangan, dan di kaki.

Mata Jeno nyaris setelah mendengar bisikan orang yang sedang panik. Beberapa dari antara mereka menelepon ambulans secepatnya.

"Bang .. Tae ... Yong," kata Jeno berusaha meraih ponselnya yang keluar dari sakunya, tangannya ingin meraih ponselnya. Jeno harus menelepon Taeyong.

...

"Anjing, punya adek goblok banget," Taeyong mengumpat begitu mendapat panggilan dari rumah sakit. Cowok itu sedang menyetir.

Taeyong menelepon Mark dari telepon yang ia sambungkan ke mobil.

"Mark sepupu lo kecelakaan. Cepetan ke rumah sakit XXY."

Taeyong menginjak pedal gas dan melaju ke rumah sakit menggunakan kecepatan yang sangat tinggi. Cowok itu mengklakson orang yang menghalang jalannya.

[✓] Dating With JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang