Saya nulis Seri Pupuh setelah Asmarandana. Judulnya Dandanggula. Cerita berfokus pada Bumi dan Karya. Ceritanya ringan. Tenang aja. Konfliknya gak terlalu berat. Tapi bukan cerita teenfic seperti Asmarandana. Ceritanya juga berfokus ke slice of life dan keluarga tapi ada bumbu romancenya juga di sana.
Seri Pupuh ini bisa dibaca tanpa beraturan ya karena ceritanya berdiri sendiri dan punya alur masing-masing, namun mungkin nanti ada sedikit interaksi antara cerita satu dan lainnya tapi tenang saja. Alurnya tidak saling mengijat ko. Aman dibaca tanpa baca Asmaranda dulu.
Asmarandana bisa disebut sebagai buku acuan untuk mengenal karakter cerita di Seri Pupuh saaf mereka remaja. Tapi seperti yang sudah saya bilang. Cerita lainnya berlatar pas mereka dewasa.
Awalnya saya mau nulis cerita Samudra, judulnya Kinanti, tapi karena plot dan alur ceritanya sedikit lebih berat dan kondisi saya juga gak terlalu memungkinkan buat langsung nulis Kinanti, jadi saya pilih cerita yang menurut saya paling ringan dan lebih mudah diatasi. Semoga kalian juga tertarik ngikutin cerita absurdnya Bumi. Tenang. Bumi masih seabsurd itu ko sampe dia dewasa sekalipun. Hahaha. Saya gak mau merubah karakter Bumi karena lewat Bumi saya berniat meningkatkan tulisan humor saya meski gak tau gimana hasilnya nanti.
Ada Karya juga. Salah satu karakter favorit saya. Hahahaha. Saya usahakan jalan ceritanya sesuai arti dari Dandanggula itu sendiri. Semoga konflik yang sudah saya susun emang 'seringan' itu. Dan sepertinya chapter Dandanggula juga gak bakalan sebanyak chapter Asmarandana. Doakan semoga lancar.
Juli, 13, 2019
With Regard
Ken Auliya
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmarandana
Roman pour Adolescents---Seri Pupuh--- Dua remaja itu seperti gunung es abadi. Kokoh dan utuh seolah tidak membiarkan siapa pun buat menyentuh mereka. Mereka tahu itu. Tidak ada benci, karena mereka berdua sama-sama terlalu lelah bahkan buat membenci orang lain. Dan tan...