Part sudah di Revisi. Pembaca lama harap membaca ulang part yang sudah di revisi, karena ada sedikit bagian yang di tambahkan dan di ganti agar alurnya lebih nyambung dan mudah di pahami.
Happy Reading❤️
*****
MATAHARI pagi telah memunculkan paras eloknya dari ufuk timur, burung-burung berterbangan kesana-kemari untuk mencari kebebasan, jalan raya yang mulai di padati oleh kendaraan-kendaraan yang memiliki tujuan yang berbeda.Di sebuah kamar dengan cat dinding berwarna pink pastel dan terdapat tulisan besar di dinding dengan huruf KEZIA, terdapat seonggok daging yang sedang bergelung di atas ranjang.
Keadaan kamar yang berantakan tidak membuat sang empu kamar merasa tidak nyaman.
Pecahan kaca dimana-mana, baju bertebaran di sembarang tempat, bungkus makanan ringan yang memenuhi meja di sudut ruangan, bahkan ada banyak ceceran darah di lantai.
Akhirnya mata cantik itu terbuka tepat pukul 06:20 WIB. Hm, sepertinya gadis itu akan telat.
Gadis itu Mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melewati tirai jendelanya.
Ia Kezia, merenggangkan tubuhnya guna untuk melenturkan otot-otot tubuhnya yang kaku, sampai mata melihat kearah tangannya yang penuh luka goresan bahkan masih tersisa bercak-bercak darah di sana.
Memandang keadaan kamarnya membuat ia berdecak "Ck."
Kezia bangun dari ranjangnya dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa memperdulikan kamarnya yang berantakan, Biar bibi aja yang beresin. Batinnya.
Setelah mandi dan bersiap diri, gadis cantik itu duduk di meja riasnya dengan seragam yang terbilang sexy. Baju yang ngetat dan rok rempel kotak-kotak setengah paha.
Iya memoleskan wajahnya dengan sedikit bedak, maskara dan liptint agar wajahnya terlihat lebih hidup.
Lantas Kezia bangun dan beralih ke nakas untuk mengambil kotak p3k dan memasang plester luka pada tangannya yang tergores-gores. Setidaknya itu cukup untuk menutupinya.
Setelah siap semua ia pun menggendong tas-nya dan keluar dari kamarnya.
Suasana rumah begitu sepi dan lenggang, Kezia menuruni tangga dengan langkah biasa, ia berbelok ke kanan menuju arah taman, sebelum matanya terpaku ke arah sofa ruang tamu.
Disana terdapat seorang wanita setengah baya yang masih terlihat cantik di umurnya yang menginjak kepala 3, bahkan makin terlihat matang.
Ia menghampiri wanita yang terlihat telanjang sedang tidur tengkurap dan tubuh di tutupi selimut, baju berserakan di lantai dan meja, botol-botol bekas alkohol memenuhi meja ruang tamu itu.
Kezia memandang sosok itu dengan dingin.
"Woi bangun!" Kezia bersedekap dada dan berkata keras, namun sosok itu seperti enggan untuk sadar.
"Woi! Bangun kek!" Kezia kembali berkata keras kepada wanita itu. Tapi tetap tidak ada pergerakan yang nyata.
Baru saja Kezia ingin melempar kan botol alkohol -kosong yang ada di meja- ke arah kepala wanita itu.
"Kak Kezia."
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil dari arah belakang, ia balik badan dan melihat seorang anak kecil berdiri dengan menggendong boneka Monyetnya dan tatapan mata yang polos.
Kezia tersenyum saat melihat Adiknya itu dan menaruh kembali botol yang ia pegang ke meja.
"Kakak mau ngapain?" Tanya gadis kecil itu polos
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...