32. Picture ✓

4K 281 17
                                    

"AKU mau kerumah kamu dong Raf. Kata kamu Mama kamu lagi di rumah Jakarta. Boleh kan aku ketemu?" Kezia menoleh pada Rafa yang sedang fokus menyetir. Tangannya mengelus bahu Rafa yang terbalut seragam.

Rafa melirik sekilas pada Kezia, menyunggingkan senyum manisnya lalu kembali memusatkan perhatiannya pada jalanan.

"Kamu mau ke rumah aku? Boleh aja."

"Beneran?"

"Iya sayang." Rafa mengusal rambut Kezia gemas.

Akhirnya Rafa memutar setir berbalik arah menuju rumahnya. Selama perjalanan hanya di isi oleh suara dari radio mobil. Rafa fokus pada jalanan dan Kezia pun fokus pada ponselnya.

Tak berapa Lama, Mobil Rafa berhenti di sebuah rumah mewah namun minimalis. Banyak pepohonan di dalam area rumah, menambah kesan asri pada rumah tersebut.

"Udah nyampe?"

"Iya. Yuk."

Rafa mengulurkan tangannya memints Kezia udah menggenggam tangannya. Setelah itu ia menggiring Kezia memasuki rumahnya.

"Assalamualaikum Ma." Rafa mengucap salam dengan suara sedikit keras.

"Di rumah tamu Nak." Sahutan seseorang tanpa wujud membuat Kezia mengetahui jika itu adalah suara Mamanya Rafa.

"Yuk sayang. Mama aku ada di rumah tamu."

Masih dengan menggandeng tangan Kezia. Rafa membawa gadis itu menghampiri seorang wanita paruh baya yang tampak elegan walau wajahnya sudah mulai mengeriput. Sedang menonton sebuah serial India di televisi.

"Mah."

Wanita itu menoleh, menatap ke arah anaknya lalu beralih pada Kezia yang refleks langsung menyalami tangan Mamanya Rafa itu.

"Sore Tante." Seulas senyum terpatri di wajah cantik Kezia.

Mama Rafa ikut tersenyum. Menatap Kezia lembut. "Siapa ini Raf? Cantik banget."

"Kezia Mah, Pacar aku."

Jawab Rafa santai namun sukses membuat pipi Kezia memerah. Ia menyengir malu di hadapan Mamanya Rafa yang tersenyum lebar.

"Ya Ampun cantik banget. Pantes kamu bisa move on dari Safira. Orang pacar kamu sekarang aja cantik dan manis banget."

Kezia mengernyitkan keningnya. Menatap Rafa yang langsung gelagapan mendengar perkataan Mamanya.

"Mama Masak apa? Aku laper Ma." Ucap Rafa seolah ingin mengalihkan pembicaraan.

Mama Rafa menepuk kepalanya pelan. "Oh iya Mama lupa nawarin makan. Oh iya tadi siapa nama kamu Tante lupa? Kezia yah?" Kezia sontak mengangguk. "Yuk ikut makan sama Rafa juga. Pasti laper kan?"

"Eh iya Tante."

Kezia mengikuti langkah Mama Rafa saat wanita paruh baya itu menuntunnya menuju ruang makan. Padahal pikiran Kezia sedang melalang buana, memikirkan perkataan Mamanya Rafa tentang Rafa dan juga Safira.

Tadi apa katanya? Rafa sudah bisa move on dari Safira? Itu tandanya apa Rafa pernah mencintai Safira? Atau Safira itu mantannya Rafa? Atau gimana?

Apa mungkin sekarang Rafa masih mencintai Safira?.

"Nak Kezia. Ayo di makan makanannya. Kok melamun sih? Makanan Tante gak enak yah?"

"Eh.." Kezia gelagapan. Ternyata tanpa gadis itu sadari sejak tadi ia melamun. Astaga.

Kezia menggelengkan kepalanya. "Gak kok Tante. Aku gak apa. Masakan Tante enak banget." Tersenyum lebar.

Setelah itu Kezia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Matanya melirik Rafa yang duduk di hadapannya sedang Mama Rafa ada di posisi kursi kepala keluarga.

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang