41. Titik Terendah √

5.3K 316 57
                                    

ALDEN berjalan tergesa-gesa, mencari sosok yang sudah membuatnya marah besar. Tangan Alden terkepal erat di samping tubuhnya, bahkan urat-urat di tangannya tampak mencuat. Tangan itu seakan tidak sabar untuk menghancurkan segalanya. Alden marah, sangat marah.

Mata Alden menelisik area taman belakang sekolahnya, mencari sosok yang ia cari. Dan gotcha, akhirnya ia menemukan sosok itu. Tanpa basa-basi Alden segera menghampiri sosok itu, mencengkram kerah seragamnya kemudian kepalan tangannya melayang kencang menuju wajah tampan di hadapannya.

BUGH!!!

"Bajingan Lo Raf."

"Alden! Rafa!"

Rafa tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Tadi Rafa sedang duduk berdua bersama Safira, belajar bersama namun tiba-tiba Alden datang dan langsung menghajarnya. Apa Alden kesurupan?.

Rafa bangkit di bantu oleh Safira. Mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah. Lumayan sakit juga pukulan Alden.

"Maksud Lo apa nonjok gue?."

Rahang Alden mengetat, tanpa perlu bertanya semua orang akan tahu jika Alden sangat marah saat ini.

"Lo masih nanya kenapa gue nonjok Lo? Lo sadar gak sih apa yang Lo lakuin itu salah!"

"Apa yang salah? Gue lakuin apa emang?"

"Lo mutusin Kezia bangsat! Apa Lo gak tau Kezia itu cinta sama Lo!" Alden menggeleng tak percaya jika Rafa yang pintar dalam hal akademi ternyata sangat bodoh soal percintaan.

Rafa berdecih. "Cinta? Dia selingkuh bro. Bahkan dia selingkuh sama Lo, Lo gak usah sok begini padahal Lo seneng kan gue putus sama Kezia?"

BUGH!!

"ANJING LO RAF! GUE GAK PERNAH SELINGKUH SAMA KEZIA. LO TAU DARI MANA GUE SELINGKUH HAH?!"

Teriakan geram keluar dari diri Alden yang terbakar amarah. Tonjokan pun terus Alden layangkan untuk Rafa, manusia paling bodoh di muka bumi.

Rafa terdiam kaku. Merasa seperti ada bom waktu yang siap menghancurkan perasaannya sekarang. Rafa menatap Alden bergeming.

Alden mendengus. Menatap ke arah Safira yang hanya terdiam bergeming sambil memilin jari-jarinya. Sepertinya Alden mulai paham apa yang sebenarnya terjadi.

"Oh Lo bisa beranggapan gue selingkuh sama Kezia karena Lo termakan omongannya Safira kan? Cih gue gak nyangka Lo sebodoh itu." Alden melirik tajam ke arah Rafa yang masih terdiam. "Dan Lo mutusin cewek kek Kezia tanpa mau mendengarkan penjelasan dari dia. Katanya Lo pinter, tapi Lo bisa ambil kesimpulan masalah hanya dari satu sisi. Lo salah bro."

"Dan buat Lo Safira. Gue gak nyangka Lo bisa sepicik ini cuma buat biar gue di benci sama Kezia. Asal Lo tau, karena Lo bilang ke Kezia kalau gue bilang ke Lo gue udah jadian sama Kezia. Kezia jadi benci sama gue! Dan karena itu pula, respect gue makin ilang sama Lo. Andai dulu gue gak terima Lo jadi pacar gue, lebih baik Lo mati aja sama penyakit Lo itu yang sering Lo gunakan untuk mengancam orang. Daripada Lo hidup sampe sekarang hanya penuh dengan keegoisan. Udah cukup yah Fir gue jadi boneka Lo, kita selesai sampai disini." Dada Alden naik turun dengan napas berat setelah mengatakan kata-kata itu untuk Safira.

Sedangkan Safira sudah menangis tergugu. Tidak menyangka Alden bisa sekasar ini dengannya, padahal Safira melakukan ini semua demi mendapatkan Alden seutuhnya.

"GAK DEN.. AKU GAK MAU! AKU CINTA SAMA KAMU DARI DULU. TAPI KAMU GAK PERNAH PEDULI SAMA PERASAAN AKU. KAMU JAHAT ALDEN... JAHAT... HIKS... AKU YANG SELALU ADA UNTUK KAMU TAPI KAMU CINTANYA SAMA KEZIA. AKU BENCI SAMA DIA. AKU BENCI!!"

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang