Double update.
Coba dong spam komen buat aku pake emot "🤗"Biar aku semangat updatenya.
*****
APA yang harus Kezia lakukan? Pikiran Kezia mendadak kosong. Melihat tubuh Mama yang kejang-kejang berhasil membuat hati Kezia menjadi kacau. Tubuh Kezia meluruh di lantai, memeluk lututnya sendiri. Menghalau rasa dingin yang menusuk kulitnya.
"Kamu ngapain nangis sih Kezia. Wanita itu emang lebih pantas mati. Harusnya yang mati itu dia bukan anak saya."
Kezia mengepalkan tangannya. Dengan cepat ia bangkit, menatap Neneknya yang bermulut ular dengan tajam.
"NENEK LEBIH BAIK PERGI DARI SINI! DARIPADA NENEK NGOCEH GAK JELAS. ATAU GAK NENEK AJA YANG MATI! BIAR SEKALIAN GAK BISA KETEMU MAMA SELAMANYA!"
Napasnya terengah-engah. Dadanya naik turun. Air mata sudah membasahi mata dan pipi Kezia, Kezia marah, sedih, galau. Semua campur aduh dalam hatinya.
"Kurang ajar kamu! Saya ini nenek kamu-"
"AKU GAK PEDULI.. LEBIH BAIK NENEK PERGI SEKARANG. AAARRGGGHH" Kezia histeris. Tangannya menjambak rambutnya sendiri berusaha menyalurkan rasa frustasinya.
Diana yang melihat tingkah Kezia mulai menggila, mendengus sebal. Membenarkan letak konde kecilnya, menyeringai tajam.
"Dasar anak gila!" Mengedikan bahunya acuh. Diana melenggang pergi meninggalkan Kezia yang menangis tersedu-sedu.
Melihat kepergian Diana. Kezia mendekati jendela ruangan Mayumi, mengintip dari arah luar, melihat semua tim dokter mencoba menenangkan Mamanya yang masih kejang-kejang dengan mesin kejut jantung.
"Ma.. bertahanlah.. Maafin aku kalau aku sering bicara kasar sama Mama, maafin aku yang malah membenci Mama dan menambah beban hidup Mama.. hiks.. aku sayang sama Mama.. baru sebentar kita menikmati hari bersama seperti ibu dan anak. Mama jangan pergi dulu.. jangan tinggalin aku dan Riri. Hiks... Aku sayang mama..."
Rintihan itu terdengar begitu menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Rintihan penuh permohonan dan penyesalan yang keluar dari seorang anak untuk ibunya.
"Ya Allah.. Jangan ambil Mama dari ku. Aku memang bukanlah hambamu yang baik, aku bahkan sering melupakan mu. Tapi untuk kali ini aku memohon, selamatkan mamaku.. hiks.."
Kezia mengedipkan matanya yang sontak saja itu membuat bulir demi bulir air mata semakin deras membasahi mata nya. Dadanya sesak melihat mamanya sedang berjuang di dalam sana. Andai bisa bertukar posisi, biarkan Kezia yang ada di dalam sana menggantikan Mayumi.
Galih yang sudah sejak tadi berada tak jauh di belakang putrinya, menghembuskan napasnya berat, mengalihkan tatapan matanya ke atas langit-langit kamar. Galih pun sama merasa takut kehilangan Mayumi dan merasa menyesal.
Galih menganggap jika semua yang terjadi pada keluarganya karena dirinya sendiri. Namun dulu dia terlalu buta untuk menyadari jika Mayumi hanya lah gadis polos yang membutuhkan cinta tulus, tapi ia malah merusak gadis itu.
Andaikan waktu bisa di putar, mungkin Galih tidak akan mengajak Mayumi ke pesta itu dan semua tidak akan terjadi. Dan andai saja Galih bisa menerima keadaan dengan berperginya Sarah, mungkin sekarang ia sudah hidup bahagia bersama keluarga kecilnya dengan ikhlas.
"Bertahanlah Yumi. Maafkan aku karena tidak pernah mengetahui perasaanmu. Kembalilah, maka aku akan memperbaiki semuanya." Batin Galih penuh permohonan dan penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...