47. Berita Duka √

6.1K 327 21
                                    

RAFA menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang rumah Kezia. Kezia segera turun, ia membuka helm lalu di berikannya kepada Rafa. Rafa mengambil itu dengan diam.

"Makasih."

Rafa terdiam, ia hanya mengangguk.

"Hati-hati pulangnya."

Setelah mengatakan itu, Kezia membalikkan badannya kemudian ingin berlalu namun tertahan saat tangannya di genggam oleh Rafa.

Kezia menoleh. Menatap tangannya yang di genggam oleh Rafa. Rafa tahu arti tatapan itu, tapi ia enggan untuk melepaskan tangan lembut dan hangat Kezia.

"Ada yang mau aku omongin."

Kezia mengangkat sebelah alisnya, membiarkan tangannya di genggam oleh Rafa. Kezia menunggu kelanjutan ucapan lelaki berkacamata di depannya ini.

"Aku mau minta maaf untuk semuanya. Aku tulus, aku berharap kita bisa sama-sama seperti dahulu lagi."

Kezia menyunggingkan senyum tipis, menunduk sekilas sebelum kembali menatap Rafa. "Gue udah maafin Lo. But Sorry.. kalau untuk balikan, gue belum bisa. Gue harus menata hati gue yang udah Lo dan Safira bahkan semua orang hancurin."

"Gue juga gak ngerti lagi sama semua ini. Salah gue tuh apa sih? Gue posisinya korban disini, gue gak tau masalah Lo, Safira, Alden bahkan Lea sekalipun. Lo menyembunyikan hubungan Lo dengan Safira, dan Alden menyembunyikan rahasia kegilaan Lea. Kalian semua itu pembohong besar. Gue udah lelah. Biarkan gue sendiri."

Akhirnya Kezia mengeluarkan uneg-unegnya yang merasa begitu di permainkan oleh orang-orang yang ia kenal bahkan ia cinta. Kezia ini hanya orang biasa yang menjadi korban, Kezia lelah. Kezia hanya ingin mengakhiri semuanya, dan fokus dengan Ibunya.

"Biarkan gue lupain Lo Raf..."

Rafa tertegun. Tanpa sadar ia mencengkram lengan Kezia erat.

"Aw.. Rafa sakit.."

Rafa akhirnya tersadar karena mendengar ringisan dari Kezia. Ia refleks melepaskan cengkeramannya, dan disana sudah tercetak bekas cengkraman kemerahan. Rafa merasa bersalah.

"Maaf Kezia. Aku.. aku gak bisa.. jangan lupain aku. Aku cinta sama kamu, kamu juga cinta kan sama aku." Rafa menatap Kezia dengan nanar.

Kezia menghela napas. "Iya gue ngaku, gue masih cinta sama Lo. Tapi gue belum siap untuk balikan, dan gue tau Lo cinta sama gue. Tapi gue mau Lo yakinin dulu hati Lo agar tidak terbagi-bagi lagi. Biar gak labil lagi."

Rafa baru saja ingin membalas ucapan Kezia, namun yang terinterupsi oleh suara dering ponsel milik Kezia.

Kezia mengambil ponselnya, ternyata dari Papa. Ada apa?

Dengan cepat Kezia mengangkat panggilan itu, berharap dalam hati tidak terjadi apa-apa oleh Mayumi. Karena Kezia belum siap.

"Iya halo Pah.."

"....."

"Iya aku udah pulang."

"....."

"Apa?!! Papa jangan bercanda. Papa bohong kan?"

Rafa memperhatikan Kezia yang nampak panik namun terpaku pada tempatnya, matanya berkaca-kaca, tatapannya kosong. Rafa mencoba menyadarkan Kezia dengan mengelus pipi gadis itu, dan berhasil. Kezia menoleh menatap tepat pada netra gelap Rafa.

"Mama..."

Sepertinya Rafa sudah tahu apa yang terjadi, dengan cepat ia menarik Kezia untuk segera menaiki motornya kembali.

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang