7. Seriously? √

8.5K 437 8
                                    

Part sudah di Revisi. Pembaca lama harap membaca ulang part yang sudah di revisi, karena ada sedikit bagian yang di tambahkan dan di ganti agar alurnya lebih nyambung dan mudah di pahami.

Happy Reading❤️

*****

PAGI Hari yang cerah untuk memulai hari dengan segala kegiatan rutinitas yang biasa di jalankan seperti bersekolah, Bekerja, jalan bersama teman atau hanya sekedar bersantai di rumah.

SMA Cendekia pun sudah ramai oleh siswa-siswi yang memadati lingkungan sekolah, kantin bahkan bagi ini sangat padat di kunjungi oleh siswa-siswi hanya untuk sarapan, nongkrong atau sekedar Wi-Fi-an.

Kezia yang sepertinya hari ini tidak telat pun berjalan santai dari parkiran menuju kelasnya. Ia melewati lorong kelas 10 MIPA untuk menuju kelas 12 MIPA yang berada di lantai 2.

Terlihat di telinganya terpasang earphone yang mengeluarkan suara merdu dari para penyanyi handal baik dalam maupun luar negeri. Kadang kepalanya juga bergerak kesana kemari mengikuti hentakan irama dari lagu yang ia dengar.

Dari sepanjang ia berjalan, sudah banyak orang yang menyapanya yang ia balas hanya dengan anggukan singkat.

Sampai ia harus menghentikan langkahnya saat melihat seorang laki-laki -berpenampilan berantakan dengan baju di keluarin dan rambut panjang yang melebihi batas cukuran pria- berdiri di depannya dengan sebuket bunga dan 1 batang coklat.

Hm.. Sepertinya Kezia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bahkan kini sudah banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, apalagi kini si cowok brandal itu sudah berlutut di hadapan Kezia.

"Kezialita Aulia. Aku tau kalau kita kenal satu sama lain hanya sebatas teman waktu kelas 10. Tapi apakah salah jika aku mencin-"

"Salah."

Kezia menandas ucapan itu tanpa ada nada yang berarti. Wajahnya lempeng saja tanpa ekspresi. Terlalu sering Kezia menghadapi hal seperti ini.

Bahkan sang cowok yang berlutut itu pun belum menyelesaikan ucapannya. Tapi sepertinya cowok itu belum belum menyerah, ia kembali berucap.

"Kezia, aku memang bukan pria yang baik-"

"Iya Gue tau."

Siswa-siswi yang menonton kejadian itu hanya bisa menahan tawa melihat cowok brandal itu selalu di tandas ucapannya oleh Kezia.

Cowok yang malang.

Cowok itu langsung menunjukan raut wajah sedihnya. "Please Kezia. Terima Aku jadi Pacar kamu." Ia menyerahkan bunga dan sebatang coklat ke hadapan Kezia.

"Kezia, kamu harus tau kalau aku Cinta Mati sama Kamu, aku udah suka sama kamu dari kelas 10. Tolonglah terima Cintaku Kezia."

Kezia menghembuskan napasnya berat, memang sudah sering ia mengalami kejadian seperti ini, ia tidak pernah ambil pusing, tapi lama kelamaan muak juga.

Iya Kezia tau jika dirinya ini termasuk golongan Play Girl, tapi Kezia juga pilih-pilih orang kali. Mana yang cocok sama kriteria nya, tidak asal. Dan yang pasti cowok di hadapannya ini tidak memasuki Kriterianya.

"Maaf yah Riki. Gue gak bisa terima cinta Lo, karena Gue gak suka sama Lo, dan Lo itu bukan type Gue"

Kezia menatap cowok bernama Riki dengan tegas dan berani. Tidak peduli Riki bakal sakit hati atau tidak. Dari pada Kezia menerima Riki namun tidak bisa mencintainya, semua akan sia-sia. Iyakan?

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang