SUASANA aula sekolah semakin malam semakin semarak, acaran yang awalnya nampak resmi karena lagu berdansa yang mellow kini berubah menjadi lagu DJ yang membuat siapapun yang mendengar akan suka.
Rafa yang melihat teman-temannya sudah menggila hanya bisa mengawasi Kezia yang terdiam di sudut aula, tampak merenung dan sedih. Rafa sudah tahu apa yang membuat gadis itu menjadi murung.
"Gue mau Lo terus jagain Kezia, Raf. Gue percayakan dia sama Lo. Gue tau Lo pasti cinta banget sama dia."
Tentu. Rafa sangat-sangat mencintai gadis bernama lengkap Kezialita Aulia itu. Tidak udah di tanyakan lagi.
Rafa hanya mengangguk mendengar pesan yang Alden amanatkan untuknya tadi siang, mereka sempat bertemu karena ada yang ingin Alden sampaikan. Dan ternyata itu adalah kata perpisahan.
"Gue bakal lanjut kuliah ke Paris, gak akan bisa ketemu dengan Kezia. Because, gue akan menetap disana."
Rafa tentu terkejut saat mendengar hal itu. Ia kira setelah semua masalah selesai, semua akan kembali seperti sedia kala. Namun pada nyatanya semua orang silih bergantian pergi.
"Lo bercanda?"
Alden menggeleng. "Gak Raf, gue gak lagi bercanda. Gue serius. Btw gue juga minta maaf atas semua masalah yang terjadi. Semua berawal emang dari gue."
"Udah lah Den. Gue udah maafin semuanya. Yang lalu biarlah berlalu. Dalam masalah ini gue juga ada salah karena udah nyakiti Kezia."
"Okay Raf. Gue ajak Lo ketemu hanya untuk pamit dan ngasih amanat sama Lo. Tolong jangan sakiti Kezia lagi, dia udah terlalu banyak menyimpan luka. Terus jagain dia yah. Gue pamit."
Setelah itu Alden pergi dari Cafe yang mereka jadikan tempat bertemu. Rafa termenung.
"Raf. Woi Raf!"
Rafa tersentak saat mendengar bentakan kencang di telinganya, ia menoleh dan mendapati Kean juga Seno yang menampilkan ekspresi kesal.
Rafa mengangkat sebelah alisnya, tangannya bersedekap dada.
"Noh, cewek Lo mabok. Sekarang lagi joget-joget di kerumuni cowok-cowok."
Tak perlu waktu lama untuk Rafa meloading perkataan Kean. Tanpa basa-basi Rafa mencari keberadaan Kezia. Dan ternyata benar gadis itu nampak sudah mabuk dan sedang di kelilingi oleh cowok-cowok yang merupakan teman satu angkatan.
"Shit!"
*****
Kezia menatap kepergian Alden dengan sendu, tubuhnya terasa lemah hingga ia memutuskan untuk duduk di kursi sudut ruangan yang sudah di siapkan. Kezia menghela napas, pikirannya mem-flashback saat pertama kali ia dan Alden bertemu.
Saat itu Kezia baru saja masuk SMA, yang mana di wajibkan untuk mengikuti MOS. Pada hari pertama Kezia datangnya telat, namun ia tidak sendiri, ia bersama Alden yang juga datangnya telat.
Akhirnya mereka berdua di kasih hukuman untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada di SMA Cendekia. Kezia yang memangnya anak manja tentu tidak akan mau melakukan itu, dengan jijik Kezia melakukannya.
Alden yang melihat Kezia nampak enggan melakukan itu, akhirnya melakukan pekerjaannya sendiri, hingga 1 sekolah bersih. Setelah semua bersih, Alden menghampiri Kezia.
"Ini sampah gue ada banyak, Lo bisa ambil setengahnya. Biar OSIS tau Lo juga ngejalanin hukuman."
Alden berbicara seperti itu sambil memindahkan sampah miliknya kedalam karung milik Kezia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...