48. Jealous (17+) √

15.3K 410 30
                                    

BEBERAPA hari berlalu. Kezia menjalani hidupnya dengan hampa, ia mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya karena ia sadar bahwa Kezia yang sebenarnya tidak pernah berlarut-larut dalam masalah, ia sudah mengikhlaskan semuanya.

Beberapa hari pula inilah Kezia habiskan dengan Ujian Nasional susulan-nya. Kezia berjuang sendirian di ruang guru, tanpa di temani oleh para sahabatnya.

Kezia ingin mendapatkan nilai yang memuaskan, ada satu hal yang ingin ia capai, maka ia akan berusaha keras, dan semoga saja usahanya tidak mengkhianati hasil.

Lain halnya dengan Rafa yang terus memperhatikan dan menjaga Kezia baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Rafa terus berjuang untuk mendapatkan kembali hati Kezia, walau selama Rafa berjuang Kezia tampak acuh tak acuh. Tidak apa, Rafa akan lebih kerja keras.

Perjuangan Rafa di mulai dari niatnya mengantar jemput Kezia namun ternyata Kezia sudah berangkat dan pulang duluan, atau ada janji berangkat/pulang bareng bersama gebetan barunya yang membuat Rafa cemburu.

"Sorry Raf. Gue udah ada janji berangkat bareng sama Johan."

Membelikan Kezia minuman saat gadis itu baru selesai kelas olahraga, walaupun ujung-ujungnya minuman itu jatuh ke tangan para sahabat Kezia.

"Nih buat kalian aja. Gue gak suka Jeruk."

Bohong jika Kezia tidak suka Jeruk, nyatanya gadis itu sangat menyukai buah jeruk. Kezia hanya tidak ingin mempermudah perjuangan Rafa, Kezia ingin Rafa merasakan sakit seperti yang ia rasakan dulu. Anggap saja sebagai Hukuman.

Dan lagi ada satu hal yang benar-benar membuat Rafa sakit hati, cemburu dan geram. Yaitu saat Kezia menerima pernyataan cinta dari Johan.

Fuck!

Ingin rasanya Rafa menghatamkan kepala Johan ke tembok agar bocah ingusan itu sadar akan posisinya. Apa Johan tidak lihat jika Rafa sedang berjuang untuk mendapatkan hati Kezia lagi? Kurang ajar sekali.

"Cemburu Bro?"

Rafa menoleh, menatap ke arah Kean yang terkekeh geli. Rafa mengalihkan tatapannya lagi ke arah Kezia yang tersenyum cantik sambil memandang bunga pemberian Johan.

"Itulah yang Kezia rasain dulu, saat Lo lebih dekat dengan Safira."

"Apa maksud Lo ngomong gitu?"

Kean menyeringai. "Gue cuma lucu aja sama Lo Raf. Gimana yah, menurut gue Lo tuh orang paling bodoh di dunia ini. Oke fine gue emang gak paham sama masalah Lo, tapi yang gue tau dikit lah."

"Kezia itu orangnya baik Raf. Walau dia playgirl, tapi dia berubah semenjak kenal dan cinta sama Lo. Tapi Lo malah nyakitin dia. Oleh sebab itu nikmatilah karma Lo, dan berusaha lah lebih keras lagi, semoga berhasil."

Kean menepuk bahu Rafa beberapa kali sebelum membalikkan badannya dan berjalan menjauh dari Rafa, meninggalkan lelaki itu yang terpaku pada ucapan Rafa.

Rafa kembali pada rasa bersalah dan penyesalannya. Tapi Rafa tidak bisa jika seperti ini terus, jika Kezia tidak bisa ia dapatkan dengan cara halus, maka dengan cara kasar akan ia lakukan.

*****

Kezia menatap Johan yang berdiri di hadapannya sambil menyodorkan sebuket bunga yang sangat cantik. Kezia sebenarnya sudah paham apa maksud dari ini semua. Adik kelasnya ini akan menembaknya.

"Kak. Gue tau Lo habis melalui masa-masa sulit karena masalah sahabat, pacar dan Mama Lo. Oleh sebab itu, gue mau jadi sesuatu di hidup Lo agar gue bisa selalu bersama Lo dan menghibur Lo kak dan bisa menjadi tempat Lo berbagi kesakitan."

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang