UJIAN Nasional tingkat SMA Sederajat sudah di depan mata, semua orang sibuk dengan kegiatan belajar kebut semalam. Ada yang santai saja, dan ada yang mulai pucat karena 20 menit lagi mereka akan berhadapan dengan komputer dan soal-soal yang memusingkan.
Yang masuk sekolah pada hari ini dan untuk 4 hari kedepan hanyalah kelas 12 saja, sisanya kelas 10 & 11 di liburkan atau belajar di rumah.
Kezia sendiri pun sibuk membaca buku paket Bahasa Indonesia, karena hari pertama ini di mulai dengan pelajaran itu. Sebenarnya Bahasa Indonesia cukup mudah, namun kadang suka menjebak.
"Ah pusing gue baca lama-lama. Dahlah, kunfayakun aja."
Sebuah buku paket terbanting di hadapan Kezia. Kezia mendongak menatap sang pelaku pembantingan, kemudian tertelak pelan, ia kembali membalikan lembar selanjutnya pada buku paket yang sedang ia baca.
"Yaelah Zan. Kapan pinternya kalo males mulu."
"Kek lu pinter aja sih." Bibir Zani mengerucut sebal.
"Udah sih, lanjut baca nih." Rena mengambil buku milik Zani yang ada di lantai, lalu memberikannya kepada gadis imut itu. "Gimana Lo mau masuk ITB kalau belajar aja males, nilai UN Lo kecil, Lo gak bisa ikut SNMPTN. Mana nilai raport juga kecil, otak pas-pasan, gak bisa ikut SBMPTN juga."
"Aduh Rena.. jangan kek orang sudah deh. Lo ngomong begitu, jiwa sultan gue meronta-ronta. Yah tinggal ikut jalur pribadi, apa susahnya."
"Setidaknya ada usaha tolol. Udah baca tuh, jangan banyak cingcong."
Kezia dan Lea tertawa melihat ekspresi galak dari Rena dan cemberut dari Zani. Temannya ini, memang saling mengumpat namun perhatian. Kezia sangat menyayangi sahabat-sahabatnya ini.
Kezia menoleh kepada Lea yang duduk di sampingnya. "Le, pinjem hp Lo dong, gue mau numpang searching. Kuota gue abis."
"Nih." Lea memberikan ponselnya dengan mudah kepada Kezia. "Pake aja. Duh, gue kebelet, gue ke WC dulu. Bye.." Setelah itu Lea tampak berjalan kocar-kacir membuat para sahabatnya tertawa.
Akhirnya Kezia mengalihkan tatapannya pada ponsel Lea yang memang tidak pernah di kunci. Kezia membuka aplikasi google, lalu mencari beberapa materi yang tidak ia mengerti tentang pelajaran Bahasa Indonesia.
Saat sedang asik membaca beberapa materi di suatu blog, tiba-tiba ponsel Lea berdenting. Ia melihat ada notifikasi mengambang dari aplikasi WhatsApp. Ia melihat nama yang mengirim pesan kepada Lea itu, keningnya langsung mengerut dalam.
Karena kepo dan merasa bingung, Kezia pun membuka pesan itu. Sejak kapan Lea dekat dengan Safira? Bukannya Lea ikut membenci Safira karena gadis penyakitan itu telah membuat hubungan Kezia dan Rafa hancur. Tapi kenapa mereka malah berbalas pesan seperti ini.
Safira
Brengsek kamu Lea. Kamu udah hancurin masa depan aku. Aku pastikan Mama dan Papa akan membencimu selamanya.
Begitulah isi pesan dari Safira yang masuk. Kening Kezia makin mengkerut dalam, lalu karena kepo ia menscroll pesan itu. Ada banyak, dan semua isi pesan itu membuat Kezia tercengang.
Kezia segera keluar dari room chat itu, masih di aplikasi WhatsApp. Ia menscroll riwayat chat Lea di sana, lalu ia menemukan sebuah nomor yang sudah ia hapal luar kepala.
Dengan cepat Kezia membuat room chat itu, lalu membaca pesan demi pesan yang ada di sana. Kezia makin shock saat tau itu, lalu Kezia kembali mencari sesuatu dari riwayat chat Lea. Ia akhirnya menemukan chat antara Lea dan Alden. Kezia membukanya.
Kembali Kezia merasa seperti jantung dan otaknya di hantam oleh batu keras. Wajah shock terpatri di wajah cantik Kezia, dan itu menarik perhatian Zani juga Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...