KEZIA memasuki rumahnya yang nampak sepi. Sepertinya Papanya sedang istirahat di kamar dan Riri sedang main di kamarnya bersama Bibi. Sedangkan Mayumi? Entahlah.
Karena Kezia sudah merasa sangat lelah. Hari ini tenaganya seakan terkuras habis, apalagi pada bagian matanya yang rasanya sudah berat dan sangat mengantuk.
Kezia melihat arloji di tangannya. Ah, ternyata sudah pukul 7 malam. Dengan segera Kezia menaiki tangga menuju kamarnya, kemudian tanpa perlu repot-repot berganti pakaian hanya melepas sepatu, gadis itu melempar tubuhnya ke atas ranjang.
Baru saja menempel pada kasur, Kezia sudah tertidur pulas. Nampaknya Kezia sedang lelah jiwa dan raga.
Entah sudah berapa lama Kezia tertidur. Gadis itu terbangun karena merasa haus dan gerah sekali, mungkin karena belum mandi. Kezia melirik ke arah jam kecil di tangannya. Uh, tengah malam.
Gadis itu merenggangkan otot-otot tubuh kemudian beranjak bangun untuk segera mandi, habis mandi baru ke dapur untuk makan dan minum.
Karena sepertinya gadis itu melupakan makan siang dan malamnya. Makanya sekarang ia sangat lapar.
Setelah mandi dan berpakaian Kezia mulai beralih ke dapur, melihat apa yang harus ia makan tengah malam begini.
Ternyata hanya ada ayam goreng yang sudah dingin dan sayur sop. Akhirnya Kezia menghangatkan sayur sop tersebut sambil menyiapkan nasi di piring dan air putih di meja makan. Setelah semua siap ia memakan dengan hening.
Selepas ia makan tanpa mau repot-repot mencuci piring. Jadi biar Bi Jum aja yang nyuci piring. Gadis itu segera ingin kembali ke kamarnya, karena rasa kantuk dan lelah mulai mendatanginya lagi.
Namun saat ia melewati kamar Riri, ternyata pintu kamar Riri terbuka sedikit.
"Pasti Bibi lupa tutup pintu kamar Riri nih. Kebiasaan deh Bibi."
Akhirnya Kezia menghampiri kamar Riri guna untuk menutup rapat pintu kamar adik kecilnya. Tapi gerakan itu terhenti saat ia kembali melihat sesuatu dari dalam kamar Riri.
Tanpa menimbulkan suara Kezia mengintip dari sela pintu yang terbuka. Melihat kedalam kamar Riri. Lalu sontak saja matanya melotot tak percaya melihat pemandangan di depannya.
Sial. Apakah memang hari ini Kezia di takdir kan untuk melihat pemandangan-pemandangan gaib?
Lihat lah di sana. Ada sosok Mayumi yang sedang memeluk, ah lebih tepatnya mengkeloni Riri yang nampak tertidur dengan nyaman di dada wanita paruh baya itu.
Entah kenapa Kezia merasa bergetar melihat pemandangan itu. Tidak, Bukan karena Kezia berpikir jika Mayumi sudah taubat atau gimana, atau memang aslinya Mayumi baik. Tidak. Tidak begitu.
Malah Kezia heran. Ada angin apa yang membuat Mayumi di tengah malam begini ada di kamar Riri, karena biasanya wanita itu selalu pergi bersama entah siapa yang pastinya laki-laki dan selalu ganti-ganti.
"Ke-kezia."
"Eh.."
Kezia pun langsung tersadar dari keterpakuannya tatkala mendengar suara serak dari Mayumi. Kezia menatap Mayumi, mata wanita paruh baya itu terlihat memerah.
Mayumi menangis?
Bagaimana bisa?
Bahkan sekarang ia melihat Mayumi seperti menghapus sesuatu di sudut mata dan juga pipinya. Air mata.
"Anda ngapain disini?"
"Saya hanya ingin tidur bersama anak saya. Apa tidak boleh?" Suara Mayumi terdengar sangat lemah. Kezia makin heran. Ada apa sebenarnya dengan Mayumi?
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...