21. Lost Control (17+) ✓

15.4K 356 11
                                    

MATA lelaki itu tidak pernah berpaling saat kekasihnya mulai menjauh darinya dan berhenti di sebuah stand minuman. Raut wajahnya tampak datar namun tajam mengawasi.

"Rafa."

Lelaki itu kontan menoleh. Melihat seorang Gadis cantik bergaun putih panjang namun terdapat belahan dari kaki hingga paha.

"Hm." Ia hanya berdeham, matanya kembali beralih ke arah Kezia yang sedang memilah minuman.

Gadis itu juga tampak celingukan. "Kezia mana?"

Rafa mendelikan matanya ke arah Kezia. Seakan memberi tahu dari tatapannya.

Mengangguk. Gadis itu kembali berkata. "Btw. Lo mau dansa sama gue gak?"

"Gak."

"Please.. Rafa. Sekali aja. Anggap aja gue temen Lo yang ngajak Lo dansa. Lagian Kezia juga lagi gak ada." Memohon. Gadis itu tampak memelaskan raut wajahnya.

"Sorry Karen. Gue gak bisa"

Karen kembali merengek. "Gue janji, setelah ini gue gak bakal ganggu Lo lagi."

Rafa menoleh. Sepertinya ucapan Karen cukup menarik.

"Oke"

Karen berjingkat senang. Segera ia merangkul kan tangannya di bahu lelaki yang di sukainya ini dan menggerakkan badannya mengikuti alunan musik.

Sedang Rafa hanya menatap datar hal itu, tangannya masih berada di samping tubuhnya. Matanya melirik ke arah pojok ruang. Terkesiap. Ia ingin melepaskan tangan Karen, namun di tahan.

"Loh Raf kenapa?"

"Gue harus samperin Kezia"

Karen mengikuti arah pandang Rafa lalu berkata. "Lo tenang aja Raf. Kale gak bakal macem-macem kok sama cewek lo."

"Udah sekarang Lo dance sama gue aja. Tawaran gue masih berlaku loh."

Rafa mendengus. Lalu mulai mengikuti gerakan kaki Karen.

Cukup lama mereka berdansa. Mata Rafa kembali menoleh ke tempat stand minuman. Lagi, ia terkesiap saat melihat tak ada Kezia di sana.

Ia mengedarkan tatapannya keseluruh ruangan. Namun, gadis bergaun Hitam itu tetap tidak terlihat.

Sial.

Kemana Kezia?

Segera ia menyentak tangan Karen membuat yang punya tangan meringis lantaran sentakan itu sangat kuat.

"Lo mau kemana?" Tanya Karen saat Rafa tampak mulai panik.

"Udahlah Raf. Kezia paling ke toilet. Dia bukan anak kecil."

Netra gelap Rafa menghunus tajam tepat di mata terang Karen membuat Karen sontak meneguk ludahnya takut.

"Udah Lo disini aja. Kalau Lo pergi gue bakal gangguin Lo terus loh"

Ancaman Karen tentu tidak mempengaruhi Lelaki itu. Yang terpenting ia harus menemukan Kezia, karena terakhir kali ia melihat gadis itu sedang bersama. Kale.

Dengan cepat ia melangkah dari sana, celingukan kesana kemari mencoba mencari sosok Kezia.

Mengabaikan panggilan dari Karen.

"Sial."

Umpatan itu keluar dengan mulus dari wajah seorang gadis yang Tempak kesal. Karen.

Beralih pada Rafa yang sejak tadi celingukan mencari keberadaan Kezia. Menanyakan pada semua orang yang ada di dalam pesta itu.

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang