Part sudah di Revisi. Pembaca lama harap membaca ulang part yang sudah di revisi, karena ada sedikit bagian yang di tambahkan dan di ganti agar alurnya lebih nyambung dan mudah di pahami.
Happy Reading❤️
*****
HARI ini adalah hari Minggu, tapi kenapa si idiot Rafa masih saja mengatur jadwal untuk bimbingan di hari Minggu yang harusnya jadi hari bersantai bagi seorang Kezia. Menyebalkan sekali.
Tadi malam Rafa me-WhatsApp Kezia, dia bilang kalau Pagi ini jam 10 Kezia harus datang ke Cafe Millenial untuk bimbingan selanjutnya.
Ya tentu saya Kezia tidak mau, malas. Tapi namanya Rafa, tidak bisa di bantah. Ia malah mengancam Kezia bahwa ia akan melaporkan Kezia pada Bu Rini. Anjim banget emang.
Dengan gestur tubuh yang malas-malasan Kezia beranjak dari kasur ternyamannya, kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sekarang sudah jam 9 pagi, masih banyak waktu untuk bersiap. Selesai mandi ia berjalan ke Walk in Closet, mencari pakaian yang akan ia pakai, matanya menjelajahi setiap pakaian yang tersusun rapih di dalam lemarinya.
Akhirnya pilihan Kezia jatuh pada celana joger ketat dan crop tee pas body, ia pun menggunakan itu lalu untuk sentuhan terakhir Kezia melapiskan bajunya dengan Jaket Jeans miliknya.
Setelah itu Kezia berjalan ke meja belajar, mengambil Tote bag, memasukan buku-buku paket serta tulis Kimia yang di suruh oleh Rafa. Tidak lupa Kezia juga membawa ponsel, power Bank dan dompet.
Setelah siap merias diri, Kezia segera keluar dari kamar sehabis memakai wedges berwarna putih di kaki jenjangnya.
Suasana rumah sangat sepi, seperti hari-hari biasanya, padahal sekarang hari Minggu, ah mungkin penunggu rumah akan bangun agak siangan.
Mencoba tak peduli Kezia langsung berjalan ke arah pintu utama dan bertemu dengan Bi Jum, ART di rumahnya yang sudah ia anggap seperti seorang ibu baginya.
"Loh Non Kezia mau kemana? Tumben pagi-pagi dah mau pergi. Hari Minggu lagi." Ucap Bi Jum saat melihat Kezia mau keluar rumah. Ia sedang menyapu halaman depan.
"Eh ini bi, aku mau kerja kelompok." Kezia menyunggingkan senyum manisnya untuk Bi Jum.
"Udah sarapan non?"
"Sarapan sama temen aja nanti Bi, duluan yah Bi, aku udah telat soalnya."
"Oh yaudah non, hati-hati Yoh."
Kezia tersenyum sekilas. Lalu ia kembali berjalan menghampiri Ojek Online yang sudah ia pesan, sudah menangkring manis di depan gerbang rumah. Kezia sedang malas menggunakan mobil, lagian si Unyil masih di rawat di bengkel.
*****
Kezia sudah sampai di Cafe Millenial, ia menatap Cafe itu sejenak sebelum berjalan masuk kedalam cafe. Matanya liar menjelajah mencari sosok pria tinggi berkaca mata yang sudah pasti sedang menunggunya.Akhirnya ia menemukan sosok itu sedang duduk di pojoka cafe dekat jendela besar transparan. Meminum secangkir kopi panas.
BRAK!!
Kezia menaruh kasar Tote Bag yang ia bawa di meja kafe. "Lo gila yah nyuruh gue dateng di hari Minggu? Please deh Raf, gak bisa apa libur sehari aja?" Kezia menghempaskan pantatnya di sofa kafe. Menatap Rafa sebal.
Rafa hanya diam, ia memperhatikan penampilan Kezia yang menurutnya sangat sexy itu, apalagi perut Kezia sampai terlihat. Apa Kezia tidak masuk angin yah? Entah kenapa Rafa merasa kesal melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR (Completed)
Teen Fiction[17+] "Ketika kamu hadir menjadi pewarna hidupku dan juga sumber lukaku." Blurb : KEZIALITA AULIA Gadis cantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Badgirl dengan penampilan yang sangat sexy. Memiliki kehidupan yang bisa di bilang tidak baik-b...