25. Mencoba Percaya ✓

4.5K 317 75
                                    

JIKA kalian bertanya bagaimana perasaan Kezia setelah melihat adegan yang begitu menyakitkan beberapa waktu lalu. Melihat senyum bahagia yang tidak pernah Rafa berikan padanya, namu lelaki itu beri pada Safira yang kata Safira adalah sahabat.

Cih. Sahabat macam apa yang cipok-cipokan.

Kezia marah. Merasa terbodohi. Kezia sebelumnya tidak pernah selemah ini, tapi hanya karena Bajingan Rafa dia sampe meneteskan air mata sebanyak 2 kali dalam sehari.

Kezia jujur sakit hati. Sangat. Tapi Kezia juga belum ingin mengakhiri hubungannya dengan Rafa, karena jujur saja Kezia sudah mencintai Rafa. Bahkan hatinya yang awalnya untuk Alden kini sudah sepenuhnya untuk lelaki brengsek itu.

Lelaki yang memberinya warna merah kuning hijau di saat hidupnya hanya ada warna abu-abu dan dia jugalah yang memberi luka pada Kezia.

"Kamu baik-baik aja Kez?" Suara seseorang menyadarkan Kezia dari lamunannya.

Kezia melirik sosok itu sekilas sebelum memandang lurus melewati jendela depan mobil.

"Gak ada yang baik-baik aja setelah di khianati."

Suara Kezia terkesan datar. Air mata sudah tidak mengalir lagi, namun masih ada bekas air mata dan sembab disana. Kezia sudah lelah menangis, menangisi cowok yang sudah mengkhianati nya. Baru saja hubungan mereka berjalan 4 bulan, tapi sudah seperti ini.

Ia jadi bertanya-tanya. Apa alasan Rafa menjadikannya kekasih?

Helaan napas terdengar dari balik kemudi sebelah Kezia. Kezia melirik lagi lalu kembali melarikan pandangannya kesamping jendela.

Tiba-tiba Kezia merasakan jika tangan kanannya di genggam oleh orang lain. Kezia ingin melepaskan genggaman itu namun genggaman itu terasa kuat. Akhirnya Kezia hanya bisa pasrah.

"Aku minta maaf."

Kezia mendengus sinis mendengar permintaan maaf itu.

"Hei."

Kezia merasakan jika wajahnya di tangkup lalu di arah ke wajah lelaki di sampingnya. Namun Kezia langsung memejamkan mata, enggan untuk melihat wajah yang akan membuatnya kembali teringat kejadian beberapa waktu lalu.

"Kezia. Maafin aku. Aku gak ada maksud buat lukain kamu."

"Cukup Rafa! Lo bilang gak maksud buat lukain Gue. Tapi Lo sadar atau enggak sudah lukain Gue dengan begitu dalam. Gue membenci pengkhianatan Raf!"

Kezia menatap Rafa dengan tegas. Ya dia Rafa. Sosok yang sudah membuat Kezia menangis. Kezia tidak ingin terlihat lemah lagi di hadapan Rafa. Kezia tidak ingin.

Rafa menghela napas penuh sesal.
"Percaya sama aku. Aku gak khianati kamu. Aku gak ada hubungan apa-apa sama Safira."

"Lo bohong!"

"Aku serius Kezia. Aku gak bohong sama kamu. Percaya sama aku." Rafa tampak memohon "Hei. Jangan nangis lagi please.. aku sakit liat kamu nangis."

Ternyata tanpa Kezia sadari. Dia sudah menangis lagi. Sial, lemah sekali Kezia ini.

"Trus kalau Lo gak ada hubungan apa-apa sama dia. Kenapa Lo ciuman sama dia bangsat!"

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang