34. Misunderstand ✓

3.8K 275 27
                                    

HARI berjalan dengan begitu cepat, hubungan Kezia dan Rafa pun kembali membaik sejak saat Kezia pulang dari rumah Rafa beberapa pekan lalu. Kini mereka lebih di sibukkan dengan Ujian Praktek dan juga Try Out dari sekolah mereka.

Belajar bersama mereka jadikan sebagai waktu untuk berduaan juga berpacaran, kapan dan dimana pun jika ada kesempatan Mereka akan selalu terlihat bersama dengan alasan belajar.

"Selamat Pagi pacarrrr..."

Dengan penuh semangat pagi, Kezia berjalan menghampiri Rafa yang sudah menangkring ganteng di atas motor besarnya, menunggu Kezia datang. Kezia datang dan langsung menyapa Rafa dengan sangat manisnya.

Rafa tergelak, merasa gemas dengan kekasihnya yang sangat manis di pagi hari Rabu ini. Membuatnya tak tahan ingin mendekap gadis cantik itu kedalam pelukannya.

Maka dengan itu Rafa menarik tangan Kezia lembut, mendekap Kezia kedalam pelukannya, menciumi puncak kepala Kezia bertubi-tubi. Betapa ia sangat menyayangi gadis di dalam pelukannya ini.

Kezia pun membalas pelukan itu, berdiri di samping body motor besar Rafa dengan sang pemilik yang masih anteng di atas motornya.

"Selamat pagi juga Masa Depan."

Wajah Kezia sontak merona, ia memukul dada Rafa karena merasa malu.

"Apa sih Raf. Masih pagi juga, udah godain aku aja."

Rafa tergelak karena melihat Kezia malu. "Cieee blushing... Ekhem.." tangannya menowel-nowel pipi tembam Kezia yang semerah tomat.

"Rafa ish.. sebel ah."

Kezia menghentakkan kakinya, sudah sangat-sangat malu akibat godaan Rafa di pagi hari.

"Masa depan aku bisa malu-malu juga hm?" Rafa merasa senang dan lucu melihat Kezia yang sangat menggemaskan.

"Ih. Udahlah, ayo berangkat aja. Nanti kesiangan." Karena tidak mau membuat seluruh tubuhnya ikut memerah, Kezia tanpa di suruh menaiki motor Rafa yang jok-nya sangat tinggi itu, membuat Roknya sedikit tersingkap menampakan paha putih dan mulusnya.

Rafa menoleh kebelakang, meremas paha Kezia lembut juga sensual.

"Akhh.." lenguh Kezia yang tampak terkejut karena remasan Rafa di pahanya.

Ia menatap Rafa yang rautnya sudah berubah dingin dan datar. Hm, sepertinya Kezia tau kenapa Rafa bisa berubah ekspresi begitu cepat.

Kezia menyengir kuda. "Sorry bos. Lupa aku tuh." Kemudian Kezia membuka tas-nya, mengambil sebuah Hoodie Zipper milik Rafa yang sudah di hak miliki oleh Kezia.

"Nih aku pake nih. Matanya biasa aja dong." Kezia mengerucutkan bibirnya seraya mengikatkan lengan Hoodie pada pinggangnya dari arah depan agar pahanya yang terekspose menjadi tertutup.

"Udah ih, gak usah melotot gitu matanya. Serem tau." Gadis cantik itu menutup kedua mata Rafa dengan satu tangannya.

Rafa mengambil tangan itu, membawanya mendekati bibir, lalu mengecup tangan itu dengan lembut.

"Aku gak suka milik aku di lihat orang banyak. Jangan suka umbar-umbar tubuh kamu, selain di depan aku." Menatap Kezia dengan lembut nan tajam.

Kezia tersenyum akan perhatian Rafa, mengelus tangan Rafa yang menggenggam tangannya.
"Iya. Kamu tenang aja."

"Aku sayang kamu."

"Aku lebih sayang kamu."

Lalu keduanya tergelak saat tersadar akan diri mereka yang sudah seperti Budak Cinta.

BAD LIAR (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang