19 - Los Angeles, el Valle Del Sol

6.4K 537 35
                                    

Terik matahari bulan Juli yang menyengat membuat Anri harus menundukkan kepalanya ketika ia baru turun dari pesawat saat tiba di Bandara Internasional Los Angeles. Ia dan Ashraff buru-buru naik ke shuttle bus yang akan mengangkut mereka menuju gedung utama bandara besar ini. Musim panas sedang terjadi di negara bagian California, membuat Anri yang baru pertama kali menjejakkan kakinya di sini syok dengan teriknya.

Kesan pertama Anri tentang L.A.--kota yang sangat chic, dan menarik. Anri hampir susah percaya kalau adiknya sudah tinggal hampir tiga tahun di kota seperti ini. Los Angeles merupakan kota yang mendunia, mengingat banyaknya artis terkenal dunia tinggal di sini. Biaya hidup di kota ini jauh lebih mahal daripada kota lainnya di AS.

Dulu ayahnya tinggal di Santa Monica, namun karena Ashraff akan tinggal dengan Anri, ia menyewa kontrakan cukup besar di Glendale. Setengah jam kurang dari rumah adiknya, Rachel, yang tinggal dengan Athena di West Hollywood--kalau-kalau Athena ingin berkunjung ke kontrakannya.

Begitu ia masuk ke area arrival di Bandara Internasional Los Angeles, ia dan ayahnya segera pergi ke seksi luggage untuk mengambil barang bawaan mereka. Setelah itu mereka berjalan ke area arrival, Ashraff berencana menggunakan Uber untuk pergi ke rumah baru mereka. Tapi rencananya hilang seketika. Saat mereka melewati area arrival, Anri dan Ashraff melihat balon-balon berwarna biru dan silver melayang-layang dari kejauhan, bergerak agresif menuju mereka. Anri dan Ashraff memincingkan mata untuk melihat siapa yang membawa balon mencolok itu ke area arrival sampai menarik perhatian hampir semua orang.

Ternyata yang membawa balon-balon itu tak lain adalah Athena. Ketika kerumunan orang yang ramai di area arrival ini sudah menyingkir, Athena berlari menembus kerumunan itu. Larinya cepat sekali sampai balon-balon yang dia bawa bergerak agresif. Gadis itu memekik kencang tatkala ia melihat kakaknya.

"KAK ANRI!!"

Athena menubruk kakaknya, lumayan kencang sampai Anri oleng dan hampir terjatuh ke belakang. Anri kaget pada awalnya, namun kemudian ia tergelak karena antusiasme adiknya yang luar biasa itu.

Athena sudah berumur empat belas tahun. Seperti pertumbuhan Alpha-alpha lainnya yang cepat, tinggi Athena sudah melebihi kakaknya dalam tahun belakangan ini. Pubertas menabrak Athena seperti kereta. Gadis itu semakin cantik, rambutnya hitam bersinar dengan panjang di atas dadanya, dan mata birunya yang mirip Anri semakin menambah keelokannya. 

Kakaknya tengah berada di pelukannya, dan Athena merasa Anri jauh lebih kecil dan kurus dari yang sebelumnya. Tulang punggungnya terasa jelas, seolah-olah Athena memeluk selembar triplek. Athena segera sadar, Anri kehilangan beberapa kilo berat tubuhnya, dan dirinya sendiri juga telah tumbuh besar.

Selain pertumbuhan adiknya yang menonjol, Anri juga merasa kalau Athena stylish sekali. Sederhana, namun stylish. Gadis itu memakai kemeja rancangan desainer berwarna biru muda bergaris-garis krem dari Armani, dengan aksen mawar merah yang dibordir warna  emas di lengannya, dan celana se-mata kaki abu-abu tua. Kemejanya dimasukkan ke celana, lalu ia memakai sneaker Chanel. 

"Astaga, kamu pakai apa?!" tanya Anri kagum setelah Athena memeluk ayahnya. Sudah lama ia bersama Jean, tentu Anri sudah mengenali barang-barang seperti itu yang menempel di tubuh adiknya. Athena terkekeh-kekeh, tiba-tiba ada seseorang yang menggeplak pelan kepala Athena dari belakang dengan selembar dus yang dilapisi  kertas karton berwarna biru muda.

"Anak ini mondar-mandir di Beverly Hills pake celana pendek, kaos belel, sama sendal! Gimana gue nggak malu?!" omel seseorang yang menggeplak pelan kepala Athena itu. Rachel muncul di belakang Athena. Saat Eliza meninggal, Rachel datang ke Jakarta dan bersedia membawa Athena ke Los Angeles--karena Rachel juga Alpha, saat itu adalah pilihan terbaik bagi keluarga Ashraff yang tengah kebingungan. Saat itu rambut Rachel berwarna merah gelap, sekarang dia sudah jadi wanita pirang beige. Rachel sudah lama tinggal di AS, jadi dia cocok-cocok saja dengan rambut seperti itu.

Persona Non GrataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang