Pagi ini sisi bersiap-siap untuk berangkat mengajar ....dia adalah guru tk di salah satu daerah jakarta.
Walaupun umurnya masih terbilang muda .Dia begitu sabar menghadapi anak-anak kecil yang sering membuatnya bingung sendiri.
"nda ...gue berangkat ya"teriak sisi
"ati-ati si...oiya kalau lo pulang bawain gue makanan ...gue pulang malem" rengek manda mendekati sisi
"iya"jawabnya singkat dengan seulas senyum .
Manda adalah seorang sekretariat di sebuah kantor Nusa Bakti .Dia baru tau kalau ternyata adik dari bosnya Rafa adalah digo.Entah kebetulan atau apa tapi manda akan bersikap biasa saja seolah tak tau apa-apa.
***
Manda mengerem mobilnya tepat di biasanya ia memarkir sedan putihnya.
Dengan langkah panjang ia memasuki ruangannya yang terletak dekat dengan pintu masuk.
Namun suara seseorang membuat langkahnya terhenti dan menoleh.
"nda!!" teriaknya mendekat
"apaan sih lo din?"
"hehe ....gue cuma mau bilang dari tadi lo ditunggu pak rafa tuh
"ucap dina yang masih mengatur nafasnya.
"kira-kira kenapa.?"
"yah elo !!gue gatau lah."
"yaudah gue mau naruh tas dulu"ucap manda sembari masuk.
"oke oke"
***
Dengan langkah gugup Manda mendorong pintu itu dengan jantung ya berdebar.
"apa pak rafa sudah tau "batinnya panik
"permisi pak?"jawabnya ragu
"manda ...duduk nda....."ucapnya ramah yang membuat manda heran .
"gini saya mau minta bantuan kamu boleh?"
"bantuan?" jawabnya bingung
"digo .....kamu tau kan dia sendiri di rumah ..saya ga mungkin slalu di rumah..mungkin hanya malam hari saya pulang...itu saja saya sudah lelah ..."
"maksut bapak?"
"saya butuh orang yang mau merawat digo ...kamu bisa kan carikan ?"
Deg! apa yang harus manda jawab....menolaknya atau....
"malah nglamun ?
"eh iya pak ...saya pasti carikan"
"aduh parah gue malah ..."batinnya menyalahkan keputusannya sendiri
"makasih manda...oiya kamu tau kejadian adik saya waktu itu?" ucapnya menyelidik
"enggg..engga pak ...ga tau saya ...saya cuma nemuin pak digo terkapar gtu aja."
"ohhh...tadinya saya pikir kamu pelakunya ...maafin kecurigaan saya manda"
Manda terbelalak kaget dan sesegera mungkin menyembunyikan kegugupannya dengan memberi senyum ke arah Rafa .
***
Sisi yang begitu lelah menghempaskan tubuhnya diatas kasur yang nyaman.
Dia masih merasa bersalah dengan digo....tapi apa yang harus ia lakukan.
"hei heiiiii gue pulang"teriak seseorang yang tiba-tiba muncul
"kok tumben pulang cepet ?" tanya sisi .
"si .....gue tadi hampir ketauan tau ga?"
"ketauan ?"tanya sisi bingung
"iya kalo lo yang nyelakain ..."ucap manda sembari melepas sepatu yang ia kenakan.
"trus?" tanya sisi lagi.
"gue punya ide ....biar kita ga dicurigain mending lo ngrawat digo ....sebenarnya gue gamau si..tapi gimana lagi " jawabnya sedih dan menghempaskan tubuhnya yang lemas.
Sisi hanya terdiam ...seperti memikirkan sesuatu tapi entahlah apa yang di pikiran sisi yang jelas ia seperti mengiyakan rencana itu.
"kok diem si?" panggil manda pelan
"ohhh ..iya gue mau nda..ya gue juga mau nebus kesalahaan gue juga ."jawabnya pasrah
"tapi inget ya ...awas lo kalo rahasia terbongkar !"
"gue usahain deh "
"si gue serius!" teriak manda
"iya iya ih bawel !".
***
Rafa berjalan gontai mendekati kamar digo ...dia buka perlahan dan mengintipnya .Terlihat jelas digo masih tetap seperti biasanya diam diatas kursi roda.Memandang ke arah luar jendelanya.Entah apa yang membuatnya selalu melihat keluar jendela.Rafa begitu sedih melihat keadaan digo .Dia menutup pintu itu perlahan dan berjalan menuju dapur .
"bi?"
"iya den?"
"digo udah makan?"
"tuan digo masih seperti biasanya den ....dia gamau makan hanya minum vitamin saja..itu saja saya paksa."jawab bi onah takut
"yaudah gapapa bi."
"permisi den "
Rafa hanya mengangguk pelan dan kembali melangkah masuk ke dalam kamar digo.Digo tau kakaknya duduk tepat dia belakangnya tapi ia enggan untuk menoleh.
"dulu kakak juga kehilangan mimpi kaya kamu digo ."Ucap rafa memulai pembicaraan.
"sampe papa dan mama melarang kakak ikut sepak bola ....padahal waktu itu turnamen kakak yang pertama ....tapi kakak tau mimpi kakak masih ada belum mati."Ucap rafa panjang lebar berharap ada respon dari digo.
"digo....kamu harus makan...kakak tau kamu denger kata kakak...sampe kapan digo kamu diam....!!" pekiknya
"kamu memang lumpuh tapi jangan buat hidup kamu .....jadi lumpuh digo!!! temen kamu !!! kakak!!! semuanya kangen sama kamu digo!"ucap nya menangis.
Digo masih terdiam menahan air matanya keluar.
Rafa keluar begitu saja dari kamar digo .
Digo menghapus air matanya perlahan .Dan memandang jauh di luar jendela.
"kakak bingung digo !!kakak bener-bener bingung"batin rafa
***