Chapter 50

5.4K 230 1
                                    

"jadi karin .....

"iya dia istriku si.....dan janin itu anakku bukan anak digo."

"berarti selama ini aku sudah jahat sama suamiku sendiri Al"

"kamu ga jahat si...kamu gatau ceritanya kan waktu itu...bukan salah kamu"

"aku minta maaf atas ulah karin ya"

"gapapa Al....makasih ya..."

"untuk?"

"selama ini kamu baik sama aku"

"aku ikhlas si ....si pergilah sejauh mungkin dengan digo "

"kenapa?"

" biar kalian bahagia...karin akan aku jaga ...!"

"aku ga bisa jauh dari kamu...kamu teman yang baik"

"teman?" batin Al

"gabisa si....aku yakin bentar lagi bakal bikin masalah lagi"

"biarlah aku bicarakan dengan digo ya"

"iya aku berharap sih....kalian bisa bahagia "

" makasih ya"

"aku bosen denger kamu bilang  makasih"

keduanya pun tertawa.

mereka saling menatap hingga keduanya salah tingkah.

Tak sadar seseorang menatapnya dari jauh.

" kenapa kau bersamanya terlihat sebahagia ini"batinnya penuh emosi dan pergi .

***

"karin ...kamu udah sadar ?!

"digo ?"

"aku panggilkan dokter ya"

"digo tunggu ...aku mau kamu disini"

"karin ..aku mohon lepasin ...jangan membuat hal hal aneh lagi"

"digo aku sungguh mencintaimu....kenapa kau tega?"

"karin ...kau sudah bersuami begitu juga aku"

"tapi digo..

"maaf karin aku panggilkan dokter untukmu."

***

Digo duduk terdiam di dekat mobilnya .Ia pandangi sungai itu......dia begitu merindukan sisi namun dia begitu sakit saat melihat sisi bersama al.

"Dasar bodoh !!!" pekik seseorang dari kejauhan.

*maaf ya kalau ceritanya pendek...kasih saran dong

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang