Chapter 17

6.9K 360 0
                                    

Sisi membuka matanya perlahan menatap semua sudut ruangan .Terlihat digo tidur disampingnya dan masih menggenggam kedua tangannya.

Sisi melepas genggamannya dan berusaha membangunkan digo.Sisi melihat digo begitu lelah terlihat kantung mata itu jelas ada di wajah digo.

Sisi membelai rambut digo perlahan.

"digo ....aku bahagia di dekat mu ." ucap sisi lirih .

Tiba-tiba digo merasakan sesuatu dikepalanya ..ia bangun dari lelapnya ...terperanjat kaget melihat sisi.

"SISI? kamu udah bangun ? emm kamu mau apa ?oiya mana yang masih sakit? aku panggilin dokter ya?" ucap digo melangkah pergi .

Belum sempat keluar sisi justru tertawa melihat sikap digo.

Digo berbalik arah mendekati sisi.Menatap sisi dekat.

"kok ketawa sih !?....kenapa ? " tanya digo kesal

"kamu bawel juga ya " ucap sisi menahan tawa

"oh jadi ngledekin nih ..oke "Ucap digo mendekat kan tubuhnya ke tubuh sisi hingga tak ada jarak sedikit pun.

"mau ngapain !?"teriak sisi panik

Tiba-tiba dengan tawa lepasnya digo menggelitiki perut sisi .

"digo ihhh geli tau !!"

"siapa yang mulai?"

"kamu !"

"oh aku ...oke .....

Hampir saja digo menggelitiki sisi lagi seseorang masuk .

"Digo .....? sisi kamu udah sadar ? "

"udah raf ...."

Digo terduduk disamping rafa.

"lo pulang gih dari tadi lo kan belum makan "

"tapi...

"santai aja sisi bakal gue jagain .."

Digo mengangguk dan pergi meninggalkan sisi pada rafa.

"dia mau kemana ?"

"pulang sebentar....si?"

"ohhh...ya ?"

"kamu bisa batalin perginya....?"

Sisi tersedak ....air minumnya tumpah.

"Sisi ....kamu tu minum aja ga bisa."

Sisi justru terdiam menerawang jauh.

"woiii!!"

"ehh yaa ....emmm...maafin deh namanya juga kesedak raf ."

Rafa membersihkan pakaian sisi dan membereskan semuanya .

"Si ....gimana?"

"ga bisa raf....maaf ?"

"apa karena kecelakaan itu lo takut si?"Sisi menatap heran Rafa bagaimana mungkin rafa tau .

Sisi berusaha bersikap biasa saja...ia mulai mengatur nafasnya.

"gue ga ngerti maksut lo raf?"

"Si lo kan yang nabrak adik gue ...digo?"

Deg !

"Si gue udah tau dari awal ....ya gue cuma liat hasil penyelidikan polisi dan semua mengarah ke lo ....tapi gue cuma diem ."

"digo?"tanya sisi khawatir .

" dia belum tau...si gue mohon ...kalo itu alasan lo buat ninggalin digo....gue mohon jangan..digo udah percaya sama lo ."

"tapi gue ga bisa raf !"

"kenapa?"

Sisi menatap rafa yang berharap jawaban itu keluar dari mulut sisi.

***

Hari berlalu begitu cepat ......Sudah 3 hari sisi dirawat di Rumah Sakit.

Dari mulai rafa,digo,boby dan manda bergantian menjaga sisi .

Dan hari ini Digo berniat mengajak sisi ke suatu tempat.

"dok boleh saya bawa pasien keluar sebentar ?"

"boleh..asal jangan terlalu jauh dan jangan sampai dia lelah "

"kenapa dok?"

"kalau pasien lelah ...dia bakal ngedrop lagi ..karena pasien masih lemah ...masih butuh banyak istirahat dan jangan banyak pikiran."

"baik dok ..makasih" ucapnya berlalu.

Sang dokter hanya tersenyum melihat sikap pemuda itu.

***

"hei si ?"

"digo?"

"kamu bosen ga di sini mulu?"

"bosen sih ...kenapa?"

"ikut aku yuk ?"ajak digo tak sabar.

"tapi digo...

"aku gendong" sambung digo memotong ucapan sisi

"emang mau kemana ...bukannya kata dokter aku ga boleh jauh-jauh?"

"engga jauh kok " ucapnya dan membantu sisi naik ke punggungnya.

Digo menggendong sisi ke dalam mobil .Dan melaju begitu cepat.

"digo ?"

"hem"

"ini mau kemana sih ?katanya ga jauh?"

"ke pantai " ucap digo enteng

"tapi kan kata dokter .. ..digo mending kita balik....aku takut "

Digo mengerem mobilnya.Dan menatap sisi menggenggam tangan sisi yang begitu lemas.

"gausah takut...ada aku si...aku pengen buat kamu seneng hari ini...itu aja."

Sisi hanya terdiam menatap digo.

Mobil pun melaju lagi dengan kencang .

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang