Chapter 38

5.2K 243 2
                                    

Sisi merapikan rumahnya dan menata ruangan itu begitu indah .Dia pasang beberapa balon dan pita disudut rumah dan kue yang cukup besar di tengah meja makan lengkap dengan lilin berbentuk angka 23.Sisi dengan hati yang senang menunggu dengan sabar suaminya pulang .

"pasti dia bakal kaget....hehe ..."batinnya penuh harap dan menatap hasil dekorasinya.

"masih jam 5" gumamnya sembari melirik jam .

***

Digo sibuk mengaduk-aduk isi tasnya .Dengan panik ia berusaha membongkar isi tasnya.

"masa iya aku lupa "

Tiba-tiba seseorang membuka pintu ruangannya.

"Karin?"

"kenapa? kaget ?"

"ngapain kesini ?"tanya digo

"aku mau makan sama kamu ..."

"aku mau pulang !"

"hahaha ....pulang pake apa!!!"

"maksud kamu?" digo menghentikan kesibukannya.

"nih "ucapnya mengacungkan sesuatu di tangannya.

"balikin ga!!!karin ini ga lucu!!"

" kamu makan sama aku ...kunci aku balikin ..."

"oke oke!!!! sebentar "ucap digo kesal

"nah gitu dong..

***

"kamu mau makan apa sayang?"

"terserah "jawabnya tanpa menatap karin.

"oke ....ini mba "

Pelayan pun membawa catatan ke dalam.

"mm aku ke wc dulu ya "

"hm"

Karin melangkah ke dalam ruangan dapur restoran itu dan mencari sosok pelayan tadi.Karin berbisik pelan dan memberi sesuatu dan uang untuk pelayan itu.Entah apa yang jelas ini membuat karin tersenyum penuh kemenangan .

Karin dengan cepat melangkah keluar dan kembali duduk bersama digo.

Pelayan pun kembali datang membawa pesanan .

"makasih ya mba"ucap karin marah

"iya "

"makan dong ..apa perlu aku suapin ?"

"gausah ...!!!"ucapnya ketus

"yaudah biasa aja kali "

Digo mulai memakan dan menegak minumannya hingga habis.

Karin justru menatap digo dari awal hingga akhir.

"Karin aku harus pulang .....ini udah 8 malam..."

"oh maaf ya ...gara-gara aku kamu jadi kemalaman ...oiya ini kuncinya "

Digo beranjak namun belum sempat dia melangkah badannya terasa sakit dan begitu pening di kepalanya .

"digo ??? kamu kenapa?"tanya karin khawatir

"aaa...akkk.....akkkku ....

Belum sempat meneruskan digo jatuh namun dengan cepat karin menangkap digo dan membawanya kedalam mobilnya.

Mobil pun melaju begitu cepat dan membawa digo kedalam hotel miliknya.

Klekk

Pintu tertutup rapat dan entah apa yang karin lakukan untuknya.

"malam ini ......kita lihat bagaiamana reaksi istrimu digo"senyumnya licik

***

"mungkin sebentar lagi...aku harus kuat...."ucap sisi menahan rasa kantuknya .....

Sesekali ia melirik jam namun jam itu tak memberi jawaban .

"digo ...apa kamu masih marah ?"gumamnya sedih .

Ia melihat lilin itu hampir meleleh dan ia ganti dengan yang baru.

"mungkin dia pulang pagi"gumamnya

"happy birthday to you ...happy birthday to you ...happy birthday...happy birthday...happy birthday to you."

Tess .....airmatanya jatuh membasahi pipinya sesekali ia mencoba untuk tersenyum ...ia menyanyikan tanpa suaminya.

Harapannya hancur namun ia menjauhkan pikiran yang negatif dari otaknya.

Sisi meniup lilin itu tak terasa airmatanya jatuh lagi ...Dan lebih banyak ia tundukkan kepalanya seakan malu dengan isi ruangam itu.

"happy birthday sayang...semoga kamu makin sukses ya.....aku sayang kamu digo "ucapnya kembali menangis dan menjatuhkan kepalanya di meja berusaha mengusap airmatanya namun gagal ....air mata itu terus keluar.

Begitu sepi ....seakan-akan semua ikut menangis menatapnya.

***

Digo mulai terbangun ...ia menatap seluruh ruangan dan begitu kagetnya dia ....tanpa berbalut sehelai kain pun tak membalut tubuhnya.

Dia bergegaa beranjak memakai pakaian dan pergi meninggalkan kamar itu.

Nafasnya terengah-engah dan penuh cemas ia memikirkan Sisi.

" maafin aku si "

***

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang