Sisi melirik kearah jam .Pukul 10.00 malam tepat Al juga belum pulang.Ia berniat untuk menyusul Al.
Walaupun sebenarnya ia takut.
***
Digo dan Al yang begitu panik menunggu kabar dari dokter.
Mereka saling menatap karin dari jauh.
"gue minta maaf"ucap Al memecah keheningan.
Digo menatap Al bingung.
"gara-gara karin .rumah tangga lo ancur..maafin istri gue"ucapnya tertunduk.
"istri???!"pekik digo
"iya.....dia masih istri gue ...kita hanya pisah.....tepatnya dia yang pergi"
Digo terdiam menatap Al.
Pikirannya benar-benar berkecamuk.
"lo gausah kuatir...sisi aman di rumah gue"
Digo menatap tajam ke arah Al.
Bukk!!
dengan penuh emosi ia melayangkan kepalan tangannya .
"lo boleh marah sama gue digo..gue akui gue suka sama istri lo...tapi gue ga akan ngrebut dia...di masih cinta sama lo "
"mana alamat lo?" ucap digo datar
Al memberikan alamat rumahnya dan langsung berlari keluar menyalakan mesin mobilnya.
***
"aduh gelap banget ...Al mana sih "
"SiSi?" ucap seseorang dari belakangnya
"Digo? ngapain kamu ?"
"aku mohon jangan pergi lagi....aku bakal buktiin kalo anak itu bukan anakku..."
"engga digo !!"
"oke...kasih aku 1 kesempatan kalau aku bohong .kamu boleh benci aku"
Sisi terdiam menatap digo penuh keringat ..terlihat jelas digo ingin sekali menangis didepannya.
"aku mohon "
"baiklah .."
"makasih"ucapnya memeluk sisi .
Sisi berusaha melepas pelukannya ...namun digo terlalu erat mendekapnya.
***
"gimana dok ?"
"begini pak ...saya sudah berusaha semaksimal mungkin ....tapi ...
"bicara lah dok..
"janin nya tak dapat kami selamatkan "
"Tuhan....cobaan apa ini"batin Al lemas
"namun pasien alhamdulilah selamat"
"syukurlah ..makasih dok...boleh saya masuk."
"silahkan "
***
"ga mungkin aku keguguran"pekiknya memukul perutnya berulang-ulang.
"ahhhh"batinnya kesal.
"oke kali ini aku bakal pake cara lain..."batin karin lalu pura-pura tidur saat seseorang masuk ke dalam.
"pasti Al...menyebalkan !"batinnya