Manda yang terlihat masih ngantuk melihat sisi sudah siap .Membuat manda bingung dan mendekati sisi yang sudah berdiri di depan pintu.
"si ?"tanyanya ragu
Sisi hanya menoleh dengan raut wajah bingung.
"lo mau kemana? ini masih pagi lo" ucap manda menguap
"gue mau ke rumah Rafa "jawabnya enteng membuat manda kaget.
Sisi yang ingin melangkah pergi tertahan oleh manda.
"lo yakin ?" tanyanya bingung
"gue yakin " jawabnya tegas dan menepis manda dari hadapannya.
Manda menatap kepergian temannya penuh khawatir.
"gue takut lo kenapa-kenapa si!" batinnya
***
Sisi yang sudah berada di depan pintu ...dia terdiam sejenak.Dia ragu ..takut....kalau-kalau rahasia itu ..ah bodohnya sisi kenapa harus sampai kesini.Saat dia hendak berbalik badan dan melangkah pergi ...suara pintu itu terbuka.
Sisi terhenti dia begitu takut untuk menatap .Dan masih pada pijakannya.Hingga sang empu nya keluar.
"maaf mbak siapa ya?" tanyanya heran .
Sisi yang masih takut menyembunyikannya dan menghirup nafas panjang lalu berbalik.
"Ohhh saya sisi" ucap sisi menjulurkan tangan dan tersenyum.
Senyum itu .....senyum seperti yang pernah rafa liat.Tapi kapan ? siapa?
"rafa....."
"oiya masuk dulu "tambahnya mempersilahkan
Sisi hanya mengangguk pelan .
Setelah bi onah membuatkan minum .Sisi pun memulai pembicaraan .
"maaf pak"
"panggil rafa aja "
"iy...iyaa rafa ...saya kesini pengen menerima tawaran kamu "
"tawaran?"
"yang kamu bilang sama manda "
"ohhhh yayaya....kamu beneran mau si.?"tanyanya menyelidik
Sisi mengangguk pelan .
"kamu harus sabar menghadapi digo ya ".
"pasti raf..oiya boleh saya bertemu digo sekarang?"
"ohhh boleh ..ayo ..mari masuk..."ajak rafa
Sisi melangkah perlahan mengikuti rafa dari belakang .
"ini kamar digo ...digo di dalam kamu masuk aja si ...aku mau siap-siap ngantor.
Sisi mengangguk dan membuka pintu kamar .
Sisi melihat digo yang berusaha pindah ke kursi roda dan hampir terjatuh .Seketika sisi berlari dan menopang tubuh digo yang cukup berat.
Digo terbelalak menatap sisi dalam.Hingga tak ada jarak diantara mereka.
Dengan gugup sisi membetulkan posisinya dan membantu digo diatas kursi roda .
"hei digo ...aku sisi ....yang waktu itu ...kamu masih inget ?"tanya sisi dengan tersenyum
Digo tak menghiraukan dan memutar kursi roda ke arah jendela.
Menatap ke luar mungkin itu sudah menjadi sesuatu yang menarik untuk digo.
Sisi yang melihatnya sangat merasa bersalah .
Sisi mendekati digo ...tepat berada dibelakang punggung digo ...sisi membungkuk dan berbisik pada digo.
"kamu tau ada hal yang lebih indah dari pada kamu memandang keluar digo..."
"digo ...kamu makan ya .aku buatkan dulu ."ucap sisi lalu meninggalkan digo yang masih diam.
Sisi membawa makanan yang ia buat cukup lama.
"hei..maaf ya lama...kamu makan ya ...."ucapnya sembari menyuapi digo.
Digo tak mau membuka mulutnya ...justru ia menepis tangan sisi...hingga sendok yang dipegang sisi terpental.
"kamu harus makan..." ucap sisi menatap digo berharap digo membalas tatapannya.
"oke ....sebelum kamu makan aku mau cerita dongeng buat kamu...tapi janji ya ntar makan."ucap sisi bersemangat
Sisi duduk disamping digo bercerita panjang lebar dengan gayanya ....terkadang dia harus mempraktekan gerakan yang ia ceritakan.Sampai-sampai membuat digo tersenyum hambar .Digo menatap tingkah sisi yang begitu meyakinkan menceritakan itu.
"oke digo ..gue capek ...hehe...sekarang makan ya" ucap sisi menyuapi digo
Digo hanya terdiam .Dengan perlahan -lahan digo membuka mulutnya .Sedikit demi sedikit digo melahap makanan .Sisi begitu senang melihatnya.Tak terasa bahagia itu ikut terbawa dengan air mata.Ia perlahan mengusap air matanya.
"digo "batinnya dengan sedih menatap keadaan digo.
Dari kejauhan rafa menatap sisi yang mampu membuat digo mau untuk makan.Dia melihat sesuatu yang berbeda pada sisi.
Dia begitu sabar walaupun digo masih diam.Tapi setidaknya ini awal yang bagus untuk perkembangan digo.
"kamu hebat sisi" batin rafa lalu menutup pintu secara perlahan.
***