Chapter 16

7.3K 390 0
                                    

Sisi berlari menembus hujan yang begitu deras .Dia berlari entah kemana meninggalkan digo dalam kamarnya.Sisi terus berlari dan berharap hujan membawa airmatanya pergi jauhhh.

"maafin aku digo."

Sisi menatap jalan yang begitu sepi ....dia berjalan gontai hingga tak tau kemana arah yang ia tuju.Dia tak memperdulikan itu.Dia berjalan diantara hujan yang menusuk-nusuk tubuhnya.Melewati kendaraan yang begitu banyak .Perasaannya begitu kacau.Dia bingung apa yang harus ia lakukan .

Hingga seseorang meraihnya membuatnya terduduk.

"lo bodoh apa gimana sih...ini ujan deres!! mana mobil lo si? lo mau mati?"

Sisi hanya melamun menatap jalan yang begitu ramai.

Sisi menatap manda dan memeluknya.

"nda gue ga sanggup ngejauh dari digo...."

Manda begitu kaget dengan ucapan sisi .

"gue .......

Belum sempat selesai air yang begitu dingin membuat tubuhnya kaku dan mata itu gelap seketika.

"Si lo kenapa? Si lo kenapa!!! lo jangan bikin gue khawatir !! si bangunnnn ...!!!!!"teriak manda khawatir .

"SISI !!!!!!!!!!" teriak manda menangis .

Warga membantu manda yang lemas dan membantu membawa sisi ke rumah sakit.

"Si ?" ucap manda lirih ....pandanganya mulai kabur dan semuanya perlahan menjadi gelap.

***

"apa bob!" pekik rafa

"oke oke gue kesana" ucap rafa menutup ponselnya dan berlari ke arah mobil.

Namun langkahnya terhenti.

Digo berdiri tepat didepannya.

"gue ikut kak .."ucap digo sedih

"tapi lo masih sakit digo ...habis ini dokter dateng buat ngecek lo"

"guee ga mau tau !!!"sentak digo tajam .

Rafa hanya pasrah menuruti kemauan adiknya itu.Mereka bergegas melaju ke rumah sakit.

***

Digo berjalan begitu cepat ....rafa mengikutinya dari belakang.

"apa yang terjadi bob?"ucap digo geram

"gue gatau "

Mereka bertiga menunggu keadaan sisi dan manda .Hingga tak lama kemudian manda keluar .

"sayang ?"ucap boby memeluk manda

"aku gapapa .....tapi sisi.."

"sisi kenapa ? " tanya digo

"belum sadar "

"ya ampun si ........lo harus bangun si ...gue gamau lo kenapa-kenapa!" teriak digo menghantam tembok hingga berdarah.

"digo cukup ...lo tenang!!!! "

"tenang.....kak sisi ga sadar di dalam ..dan gue tenang gitu?"ucap digo geram

Rafa hanya memandang digo penuh emosi.

Namun emosinya padam saat dokter keluar dari ruangan sisi.

"apa dok ..???gimana dia???dia ga kenapa-kenapa kan ? dok jawab !!!!"ucap digo tak sabar

"tenang digo ..lo kendaliin emosi lo!" tahan boby.

"begini ....pasien mengalami stress berat ...seperti banyak pikiran...membuat pasien seperti ini...untuk sementara pasien belum sadar...tapi dia gapapa ."

"makasih dok." ucap rafa

Tanpa basa basi digo masuk begitu saja .

***

Digo menatap sisi dengan sedih .Tubuh yanh biasanya berdiri disampingya kini terbaring lemah di depannya.

"Si apa yang lo pikirin sampe lo kaya gini" ucap digo lirih .

"Si ..bangun " Digo menatap sisi ...menahan air matanya.

Rafa menatap dari kejauhan.

"lo emang keras kepala digo"batin Rafa.

"Raf gue sama manda pulang duluan ..."

"saya titip sisi dulu ya pak "

"oh iya ...kalian pulang duluan aja."

"makasih raf ."ucap boby menepuk pundak rafa.

Rafa membalas senyum dan mengantar kepergian boby dan manda.

***

Manda begitu resah dalam mobilnya.

"kamu kenapa sayang?"

"aku khawatir sama sisi."

"sisi udah dijagain sama rafa ...ada digo juga."

"tapi kan sayang...

"udah kamu gausah kuatir ....aku juga nanti bakal jagain juga kok"

"makasih sayang"

"manda?"

"ya?"

"aku pengen tanya sama kamu..tapi jawab jujur ?"

"apa ?" tanyanya heran

"yang nabrak digo 6 bulan yang lalu itu sisi?"

Deg ! bagai petir menyambar tubuh manda .

"darimana kamu tau sayang?! "tanyanya gugup

"sebenernya aku udah tau....begitu juga rafa ...tapi kita merahasiakan...aku tau kalian ga sengaja waktu malam itu."

"trus?"tanya manda penasaran

"kita sepakat merahasiakan ini..dan waktu itu aku pura-pura ngajak kamu nyari pelakunya kan...sebenarnya aku udah tau ....aku cuma meyakinkan anggapan ku aja."

"apa digo tau ?"

"engga ...digo ga tau...dan jangan sampe tau.."

"kenapa?"

"dia dari dulu pengen banget jadi pesepak bola...dia terobsesi sama mimpinya sayang...sampe kecelakaan itu merenggut mimpinya....dia pernah bilang sama aku...dia ga akan pernah maafin orang itu."

"Sisi" ucap nya panik

"gapapa...sisi bakal baik-baik aja ...percaya sama aku ya ." ucap boby menggenggam tangan manda erat.

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang