Chapter 27

6.8K 329 5
                                    

Sisi membuatkan makan siang untuk digo dan menata rapi semu makanan tersebut didalam rantang.

"oke...semua beres" ucap sisi tersenyum

Dia mulai berdandan begitu rapi karna tak mau terlihat memalukan didepan karyawan suaminya..digo.

"mau saya antar nyonya ?"tanya mang udin

"boleh mang ..."ucap sisi

"ini ke kantor bapak ?"

"iya mang ntar mamang tunggu sebentar ..saya mau langsung pulang ...saya cuma mau nganter makanan "

"baik nyonya "ucapnya ramah

Mobil pun melaju ke arah kantor.Pukul 13.00 tepat sisi berangkat .Dia begitu senang karena hari ini..hari pertama dan awal ia menjalankan peran menjadi istri.

***

"permisi pak ...ada tamu untuk bapak" ucap rani sekertaris digo

"suruh tunggu di ruangan saya ran..."

"baik pak."

"tunggu-tunggu .... apa tamunya klien dari pak rafa sebelumnya."

"setau saya bukan ..saya juga belum pernah melihat pak ."

"ohhh..."balas digo manggut-manggut

"lalu siapa? "batin digo

"maaf pak saya permisi"

"oh yaaa"

***

Setelah itu digo bergegas menuju ruangannya .Dia benar-benar penasaran siapa tamunya.Kalau bukan klien rafa lalu siapa..padahal digo baru saja masuk kerja.

Dengan cepat digo membuka pintu dan berdiri tepat dibelakang seorang wanita.Terlihat anggun ..cantik .Digo seperti mengenal sosok ini ....sebelum wanita itu tau kehadiran digo.Digo memulai untuk bertanya .

"maaf ....apa anda mencari saya "

Wanita itu terkejut dan berdiri membalikan tubuhnya ke arah digo.

"hai digo?"

Deg !

Hati digo bergemuruh hebat.Tubuhnya mengeluarkan keringat.Ia sulit bernafas bahkan mengeluarkan kata.Digo memandang dengan wajah tak percaya.Bahkan terlalu sakit untuk melihat sosok didepannya.

Sosok yang pernah ada di hatinya.Dulu .....jauh sebelum sisi datang.

"hei!"ucapnya membuyarkan lamunan digo.

"ngapain kamu disini ?" ucap digo menahan emosi dan air matanya.

"aku kangen sama kamu digo.....udah 3 tahun aku ga ketemu sama kamu ..."ucapnya sedih

Tiba-tiba wanita itu memeluk digo begitu erat dan menangis dalam pelukannya.Digo ingin melepasnya namun dia terlihat sedih dan digo membiarkannya menangis dipelukannya.

"digo....aku tau aku salah ...aku minta maaf ...aku dulu cuma mainin kamu buat dapetin rafa ....sekarang aku sadar aku cinta sama kamu ....aku sayang sama kamu..."

"maaf karin "ucap digo terbata-bata"

"digo aku mohon .....aku benar-benar bodoh dulu...aku justru pergi ninggalin kamu....aku sekarang kembali...buat kamu ..buat kita...kita mulai semua dari awal ..."

"karin "potong digo

Tanpa basa basa basi bibir karin mengecup bibir digo.Tak memberi kesempatan digo melepaskannya.Dia mencium penuh paksa .Digo berusaha melepaskan bibir karin namun karin justru lebih mempererat pelukannya hingga digo terjatuh menimpa karin.Karin justru tidak merasa sakit .Dia justru semakin menggila.Dan menarik digo dalam pelukannya dan bermain dengan bibirnya.

"ayolah digo kamu pasti masih sayang sama aku"batin karin

Tanpa sadar sepasang bola mata melihat kejadian itu dari jauh.

"Digo " batinnya terkejut dan menangis .

Ia berlari keluar dan tak sengaja makanan itu terjatuh menimbulkan suara cukup keras.Karyawan dibuat bingung olehnya.

Digo mendengar suara iti...seperti suara dari balik pintunya.

Digo melepas pelukan karin.

"cukup karin...aku sudah memiliki istri ..aku minta maaf "

"tapi digo aku mau jadi istrimu kedua" ucapnya memaksa

"apa kau gila karin?" pekiknya terkejut menatap karin

"aku memang gila...aku gila mencintaimu ...aku mohon beri aku kesempatan."

"karin maaf ...aku ...

"permisi pak "ucap seseorang memotong

"ada apa ran?"

"bukannya saya mengganggu tapi tadi istri bapak kesini...tapi saya liat banyak makanan berserakan di depan pintu pak ."

Digo terbelalak terkejut .Dia langsung berlari ke arah pintu begitu juga karin.

"sisi ? dia pasti salah paham..."batinnya menatap makanan itu

"suruh orang belakang beresin ini semua ran ..saya mau pulang dulu."ucap digo terburu-buru

Namun karin menahan tangan digo.

"digo ...aku belun selesai..."ucapnya kesal

"aku mohon karin ..aku harus perfi sekarang "

Digo melepas tangan karin dan bergegas pulang .

"digooo!!"teriak karin namun digo tetap berlari

"aku bakal dapetin kamu digo....aku bakal hancurin dia...."batinnya geram

***

Sisi begitu bahagia memasuki kantor .Dia berjalan menuju ruangan suaminya.Hampir saja ia memanggil digo dan membuka pintunya langkahnya terhenti melihat apa yang ada didalam ruangan suaminya.Jelas-jelaa itu wanita.Sisi seolah tak percaya ia meyakinkan dirinya kalau ia salah melihatnya.Tapi kenyataan memang begitu menyakitkan ia mendekat ke arah pintu dan membuka sedikit celah .

Betapa hancurnya hati sisi saat itu.Baru saja kemarin mereka menikah namun apa yang ia lihat sekarang benar-benar membuatnya .

Tranggg!!

Makanan yang telah ia susun dengan rapi hancur terlepaa begitu saja .Sisi berlari meninggalkan digo.Dia mengusap airmatanya berkali-kali namun gagal.Air mata itu terus berontak...ingin keluar .

"oh tuhan "batin sisi memangis begitu hebat.

Sisi masuk kedalam mobil.

"pulang mang"

"lo nyonya kenapa nangis? kok cepet banget nyonya?"

"gapapa mang...kita pulang aja."

"baik nyonya"

Didalam mobil sisi terus memikirkan hal tadi .Dengan memandang keluar kaca mobil.Rasa sakit itu terus bergemuruh datang .

Sisi menunduk menangis.Dia tak kuat jika mengingatnya.

"maaf nyonya ....bukan saya mau ikut campur...tapi kalau memang nyonya ada masalah sama bapak ..apa tidak sebaiknya diselesaikan secara baik-baik"

"saya pusing pak "ucap sisi lemas seolah tak mau membahasnya.

"yasudah nyonya .."ucap mang udin dan mulai mempercepat laju mobil.

***

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang