Chapter 29

5.9K 294 0
                                    

Pagi mulai menyingsing .Cuaca hari ini cukup cerah dengan burung yang saling bersautan dan angin yang berhembus pelan membawa awan berjalan mesra.Namun tidak dengan Digo .Paginya hancur tak ada yang menyapanya ..membuatkannya sarapan.Bahkan rumah serasa sepi seperti tanpa penghuni.Menyeramkan? lebih dari itu digo berjalan lunglai ke arah pintu .Ia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya berharap bisa menikmati hari ini.Ia ambil nafas cukup panjang dan menghembuskannya.

Tok tok tok

"Si ...kamu yakin ga keluar ...aku memang salah ..tapi aku mohon ...jangan diemin aku sayang."ucapnya sedih

Digo menatap sebentar kearah jam pada dinding rumahnya.

"yasudah kamu jaga pola makan ..hari ini aku berangkat ...aku alan pulang cepat untuk kamu ..aku bakal jelasin semua si ....."

Lagi-lagi tak ada jawaban dari dalam .Begitu sepi ...digo pun mengalihkan pandangam dan mulai berjalan ke arah kamar mandi.

"ya mungkin dia butuh sendiri."batin digo dengan langkah lunglai .

***

Sang MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang