Incident

28.1K 1.7K 37
                                    

Vote dulu sebelum membaca yakkk🥰
Happy reading guys!

-
-
-

                 Malam terlihat semakin larut, dengan seorang wanita bermanik hijau yang tampaknya enggan menyudahi tangisannya. Sejak terbenamnya matahari, Selly telah duduk disamping tempat tidur Robert, betapa malangnya nasib pria itu.

Telah berhari-hari lamanya Robert tidak menunjukan tanda-tanda apapun, membuat Selly yang saat itu baru mengetahuinya dari Sandra, berlari dengan kekuatan werewolf. Menuju ke kamar para pasukan elite, setelah melihat Robert yang terbujur lemah di atas tempat tidurnya dengan berbagai macam obat-obatan herbal yang diberikan oleh tabib istana.

Robert tak kunjung sadar dari komanya.

Kemudian, Selly menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang Robert alami. Sandra yang sedari tadi menemani Selly hanya mampu melihat Robert dengan tatapan kasihan.

Selly telah menceritakan kejadian beberapa minggu yang lalu pada Sandra, mulai dari Jack yang membawanya ke taman, Jack yang mencium dan memeluknya dan tentu saja, Selly mengatakan pada Sandra bahwa Jack adalah mate untuk Selly. Sandra yang saat itu baru mengetahuinya memekik kaget, untung saja mereka berada di dalam ruangan- tempat terbaringnya Robert dan para pasukan elite lainnya tengah bertugas di luar ruangan, hanya mereka bertiga yang berada di dalam ruangan tersebut.

Setelah itu, Selly menceritakan awal dari luka-luka yang terpampang jelas disekitaran tubuh Robert. Sandra pun kembali kaget dan memarahi Selly, "Harusnya kau mendengarkan apa kataku, untuk tidak menerima ajakan Robert ke taman. Jika kau memiliki rasa kasihan padanya harusnya kau mengerti! Kau memiliki mate seseorang yang notabennya merupakan seorang Alpha King, apa kau tidak cukup tahu apa jadinya jika seorang Alpha King cemburu?!" Sandra membentak Selly dengan sangat dalam, bahkan membuat Selly terbawa oleh perasaan.

Selly hanya mampu menunduk menerima semua kata-kata yang dikeluarkan oleh Sandra, lagi pula yang dikatakan Sandra ialah benar adanya. Harusnya ia cukup mengerti, tapi apa jadinya. Selly juga sempat berpikir bahwa Jack tidak peduli lagi padanya, buktinya ia akan bertunangan dan segera menikah dengan Karin.

Jam dinding menunjukkan pukul 02:25.

Sandra masih setia menemani Selly yang terus menangisi nasib buruk Robert, dan tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka lebar, menampakkan seorang Alpha King dengan raut wajah yang misterius.

"Apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanyanya pada Selly dan Sandra.

Selly pun menghapus air matanya dan berbalik membelakangi Jack yang tengah berjalan mendekati mereka, "Maaf King, kami sedang menjenguk Robert." jawab Sandra sembari berdiri dan kemudian menunduk hormat.

Setelah menghapus air mata, Selly berdiri dan ikut menunduk hormat kepada Jack. "Apa kalian berdua adalah kerabat dari Robert?"

"Iya, kami adalah teman dari Robert." kata Sandra.

"Oh! Teman rupanya. Kalau begitu, kalian bukan kerabat Robert." ujarnya lalu melangkah lebar ke arah Selly dan mencekiknya.

"Astaga! Apa yang King lakukan tolong lepaskan saudara saya, tolong King! Tolong!" teriak Sandra dan mencoba membantu Selly untuk terlepas dari cekikan Jack. Namun yang terjadi adalah ia terhempas begitu saja, kemudian datanglah para warrior dengan menyeret paksa Sandra keluar dari ruangan tersebut, berakhir dengan Selly, Jack, dan Robert yang tak sadarkan diri masih berada dalam ruangan tersebut.

"Kau lihat bukan, mungilku. Pria itu sekarang dalam keadaan kritis. Kau salah telah berpikir bahwa aku tidak memerhatikanmu selama ini, kau mengkhianati mate-mu sendiri, Selly!"  teriaknya dengan amarah.

"Too-long.. Lepp-askan King... Ak-u mohon." pintanya dengan air mata yang kembali menetes.

Jack melepaskan cekikannya dan beralih memeluk Selly, ia memeluknya dengan penuh kehangatan. Membenamkan wajahnya diceruk leher Selly dan kemudian menghembuskan napas pelan, membuat Selly bergidik geli.

"Maafkan saya, King."

"Yes."

Selly menarik napas dalam, sebelum akhirnya berucap. "Apa King sengaja melukai Robert karena merasa cemburu?" tanya Selly dengan polosnya.

Jack yang mendengar hal itu menarik kembali wajahnya dan menatap Selly dengan tatapan yang sulit untuk diartikan oleh Selly, Jack pun menggenggam tangan Selly dan membawa Selly ke dalam kamarnya.

Mendudukkan Selly ke atas pangkuannya, mengecup bibir Selly sekilas. "Apa yang kau pikirkan saat ini, mungilku? Aku sulit membaca pikiranmu."

"Aku menunggu jawabanmu, King."

Jack kembali mengecup bibir Selly, "Apa yang akan kau lakukan saat cemburu?" tanya Jack seraya memeluk Selly.

"Menangis dan kemudian tidur." jawabnya dengan mudah.

"Aku tidak mengizinkanmu menangis, kau lupa?"

"Tidak, aku mengingatnya, tetapi saat melihat Robert terbaring seperti tadi membuatku merasa bersalah dan aku menangisi dirinya, walaupun tangisanku tidak akan membangunkannya namun aku tetap merasa sedih melihatnya." ucap Selly dan memelankan suaranya diakhir kalimat.

Jack melepaskan pelukannya pada Selly, "Oh! Kau menangisi pria tak berguna sepertinya, baiklah kalau begitu aku bunuh saja dia."

"Jangan, King. Ku mohon, aku tidak akan menemuinya lagi." ucap Selly.

"Terlihat kurang meyakinkan." tutur Jack.

"Aku berjanji."

"Tawaran yang menggiurkan, tapi tidak cukup sebelum kau menciumku. Ayo cium aku!" tuntut Jack diakhir kalimat.

"Maaf, King. Aku tidak mungkin melakukannya, kau mempunyai calon istri. Aku tidak bisa jika seperti ini."

"Calon istriku sedang berjalan-jalan keluar istana, tak masalah jika sedikit bermain denganmu, cepat cium aku disini." Jack menunjuk ke arah bibirnya. Membuat Selly semakin ragu dan takut.

"Aku tidak..."

"Jika kau tidak menciumku, aku akan menciummu dengan cara memaksamu."

"Tapi..."

Jack memeluk pinggang Selly dan menciumnya dengan rakus dan penuh kerinduan, bersamaan dengan pintu ruangan yang terbuka lebar, memperlihatkan Karin Dean dengan ekspresi datarnya.

🍁🍁🍁

Annyeong...
Jangan bosan-bosan yah, bacanya :)
Luvvvv.

A Werewolf's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang