Anger

20.7K 1.1K 5
                                    

                  Vote dulu sebelum membaca😍

        Jack terlihat sedang menunggu seseorang, dari gestur tubuh yang sedari tadi menoleh kekanan dan kekiri. Dipejamkan matanya dan untuk kesekian kali ia mencoba menghirup aroma Selly, namun nihil kampus yang sangat luas itu tidak menyajikan adanya kedatangan dari wanita yang ditunggunya sejak sejam yang lalu.

Matanya teralih pada Jonhatan yang sedang berjalan bersama seorang wanita. "Hei, kawan?" sahut Jack.

Jonhatan mengalihkan pandangannya pada sosok yang menyapanya. Ia terlihat tersenyum lalu berjalan sambil menggandeng teman wanitanya. "Jack, ini Jessica atau biasa kami sebut dengan Jeje. Dan Jeje, ini Jack, temanku."

Jack menjabat tangan Jeje sebagai formalitas belaka, namun ketika hendak menarik kembali tangannya Jeje menahannya. Jack tersenyum tipis, lalu melirik Jonhatan. "Kau memiliki kekasih yang cukup agresif, kawan."

Jonhatan mengernyit bingung, lalu menoleh pada Jeje dan mengerti arah pembicaraan Jack. "Oh! Sorry, Jack. Kami hanya berteman, tidak lebih."

Jack membentuk huruf o pada bibir sexy-nya. "Bisa kau lepas, nakal?" ujar Jack, membuat Jeje tersipu malu dan melepaskan tangan Jack.

"Aku mencari Selly." Jack menatap serius pada Jonhatan ketika mengatakannya dan menyelipkan tangannya kedalam saku celana.

"Selly mungkin tidak ada kelas hari ini." ucap Jonhatan.

"Selly ada pertemuan pada jam 09.00 dengan Mr. Rud." balas Jack.

"Eum.. Sorry, Jack. Aku tidak tahu akan hal itu." Jonhatan kembali menoleh pada Jeje, "Aku harus pergi dulu, Jack. See you." lalu menggenggam tangan Jeje dan menariknya menjauhi Jack.

"Kemana wanita nakal itu." gumam Jack.

Jack berlari ke parkiran dan berniat menemui Selly di rumah Jenifer, namun seseorang menahan lengannya ketika hendak masuk kedalam mobilnya. "Ada apa, Karin?" Jack berbalik dan mendapati seseorang yang telah menahannya untuk masuk kedalam mobil sedang menatapnya dengan mata coklatnya.

"Kau kuliah, huh?" ucap Karin, ketika Jack telah membalikkan badannya lalu melipat kedua tangannya kedepan dada.

"Seperti yang kau lihat."

"Aku ini calon istrimu, King. Kau harusnya pulang dan mengurus istana serta pernikahan kita yang akan diselenggarakan sebentar lagi." cerca Karin.

"Siapa yang mengizinkanmu keluar dari istana?"

"Jangan mengalihkan, King." ujar Karin.

"KARIN! APA KAU SADAR, KAU BERBICARA DENGAN SIAPA?!" teriak Jack tepat didepan wajah Karin, melihat kemarahan Jack nyali Karin menciut. Seakan hilang entah kemana, lututnya sedikit gemetaran ketika mata Jack berubah menjadi merah menyala. Sungguh menakutkan.

Beberapa mahasiswa terlihat kebingungan atas teriakan yang dikeluarkan oleh Jack, mereka terlihat memandang Jack serta Karin dengan tatapan bingung dan adapula dengan tatapan kagum oleh segelintir kaum hawa.

"Pergi, Karin! Sebelum aku menjadikanmu abu." perintahnya, mendengar hal itu Karin buru-buru pergi dengan berjalan layaknya manusia biasa. Mengingat ada beberapa manusia biasa yang sedang menatap mereka saat ini, akan sangat tak lucu bila menunjukan keahliannya didepan manusia biasa.

Jack memasuki mobilnya, lalu mengemudi dengan kecepatan tinggi. Amarah masih menguasainya saat ini, dirinya berpikir jika Karin sungguh tidak tahu akan sopan santun. Mungkin Jack terlalu memanjakannya selama ini, sehingga membuat sisi tidak tahu diri Karin menguasai seluruh tubuhnya, termaksud bibir dan otaknya.

A Werewolf's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang