Vote dulu sebelum membaca😍
Kalian baca chapter ini hari apa?Uang dapat melumpuhkan pertemananmu, maka berhati-hatilah dengan hal yang berbau uang.
-iyaaaween
Angin berhembus kencang, membuat rambut panjang Selly tertiup. Lisa tersenyum bahagia melihat pemandangan didepannya, "It's amazing. Selama tinggal di kota Forks ini, aku baru melihat pemandangan seindah ini. Thank you, Lily."
Selly tersenyum manis. "Aku juga baru mengetahuinya lewat internet."
"Ohya? Aku akan mengecek tempat lainnya setelah ini."
"Iya. Eum... ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu, Lisa." Selly mengusap-usap bahunya. Ia mendudukkan bokongnya diatas tanah. Lisa mengikuti Selly untuk duduk, karena sepertinya ini akan menjadi perbincangan yang cukup serius.
Lisa menengadah, menatap langit yang terlihat mendung serta angin yang bertiup kencang. "Katakanlah."
"Sebenarnya, namaku adalah Selly Ngelista Gers, bukan Lily Amily."
Lisa menoleh seketika kearah Selly. "What?"
"Iya, Lisa. Aku mengatakan yang sebenarnya padamu, maafkan aku yang memalsukan data pribadiku pada surat lamaran pekerjaanku. Aku... aku melakukannya agar seseorang tidak menemukanku."
"Mr. Jack?"
"Dia bukan saudara seperti yang ku katakan padamu, tapi dia... eum... dia adalah..."
Lisa menggeram kesal, "Siapa dia Lily? Oh maaf, maksudku Selly."
"Dia adalah suamiku."
"Jangan bercanda, Selly. Aku sedang serius padamu."
Selly menghembuskan napas beratnya, "Aku mengatakan kebenaran, Lisa."
Lisa menggeleng tak percaya. "Lalu mengapa kau memalsukan data dirimu dan menjauh darinya?"
"Ada masalah dalam rumah tanggaku dan sepertinya oranglain tidak perlu mengetahuinya. Cukup aku dan keluargaku."
"Aku oranglain bagimu?"
Selly menggeleng cepat. "Tidak, bukan itu maksudku. Aku rasa masalah ini hanya aku dan Ki... eum... maksudku dan Jack yang boleh mengetahuinya. Aku atau pun dia tidak sepantasnya menceritakan masalah keluarga kami pada seseorang."
"Mengapa kau meninggalkan rumahmu, jika masalah itu dapat kalian selesaikan?"
"Aku tidak mengatakan hal itu, Lisa. Aku hanya mengatakan bahwa masalah yang sedang kami hadapi ada baiknya tidak diceritakan pada orangain. Bukankah itu tidak baik?"
Lisa menggelengkan kepalanya, tanda tak setuju dengan pendapat Selly. "Kau boleh saja menceritakan masalah keluargamu pada seseorang, bisa saja hal itu dapat membantumu mencari jalan keluar dari permasalahan itu."
"Maaf, Lisa. Aku tetap tidak bisa menceritakannya padamu." Selly menunduk, ia menatap sepatu boot-nya yang sangat pas dikaki mungilnya.
Lisa mengangguk, lalu berdiri. "Sebaiknya kita pulang, Selly. Cuaca semakin memburuk."
Selly memegang tangan Lisa, wanita itu berniat pergi mendahuluinya. "Lisa, berjanjilah padaku."
Langkah Lisa terhenti, ia berbalik dan menatap Selly yang sudah berdiri. "What?"
"Jangan memberitahu Jack jika aku berada bersamamu."
Lisa mengerutkan keningnya. "Kenapa?"
"Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi, ada beberapa hal yang membuatku tidak ingin menemuinya."
Lisa meneguk ludahnya, "Eum Selly, lebih baik jika kita segera pulang. Cuaca buruk akan membuat kita jatuh sakit nantinya."
Selly mengangguk setuju. "Baiklah, ayo."
Lisa berjalan mengikuti langkah kaki Selly sembari tersenyum sumringah, sepertinya dirinya akan menjadi orang kaya dadakan sebentar lagi. Berlian berada tepat didepannya.
🍁🍁🍁
"Kau akan tidur, Selly?"
"Iya, apa kau juga?"
Lisa tersenyum, "Belum, mungkin sebentar."
"Baiklah, aku tidur duluan." Selly membaringkan badannya dan menghadap kearah dinding apartemen.
Lisa menghembuskan napas leganya dengan lihai jemarinya mengetik sesuatu pada ponsel smart miliknya. Lisa tersenyum puas melihat deretan kata yang dia ketik dengan rapi, kali ini dirinya tidak perlu diludahi oleh keluarganya lagi. Kali ini Lisa yang akan meludahi mereka semua, wanita itu terpekik senang. Dirinya begitu beruntung mendapatkan berlian.
Tok.. tok.. tok..
Pintu apart yang telah rusak itu berbunyi nyaring, dengan hati gembira Lisa menuju kedepan. "Siapa?"
Lisa menatap seorang pria seksi didepannya dengan melotot. "Mr. Jack?"
Yang ditanya pun hanya memutar matanya malas, Jack yakin wanita didepannya ini memiliki sopan santun yang sangat rendah. Sembarangan.
Jack berjalan melewati Lisa yang masih termenung melihatnya, ketika pria itu memasuki kamar kecil yang pengap. Lengkungan senyum menghiasi wajah tampannya.
"Istri mungilku." Jack menggendong Selly ala bridal style dan membawanya keluar dari kamar sempit itu.
"Perjanjian?" tanya Lisa dengan khawatir.
"Kirimkan aku nomor rekeningmu, akan ku transfer. Tentang rumah, berlian, mobil dan emas. Seseorang diluar sana skan mengurusnya."
Jack menatap Selly dengan geli. "Untung saja istriku mendapatkan teman yang memiliki hati yang gila akan harta."
"Apa?! Kau mengejekku, huh?"
Jack menatap marah pada Lisa, "Tutup mulut sampahmu, atau akan ku lubangi kepala busukmu itu."
Lisa terdiam pendengar ancaman yang dikeluarkan oleh Jack, dia hanya mampu menatap kepergiaan pria itu. Setelah Jack dan Selly keluar dari apartemen Lisa, seorang pria paruh baya bernama Pet itu masuk dan mendekatinya.
Lisa masih tetap termenung. Dirinya baru sadar ketika pria paruh baya itu menyentuh lengannya, berniat untuk menyadarkan lamunan kosongnya.
"Berapa yang anda butuhkan?"
"Aku menginginkan mansion di kota NY, aku juga menginginkan Ferrari 599 Novitec Rosso 848 Race. Aku menyukai mobil yang satu itu, memiliki kecepatan yang amat cepat. Aku bisa menabrak para orang-orang sampah itu."
Pet heran mendengar penuturan wanita didepannya ini, "Itu saja?"
"Yeah! Apa lagi, huh? Beritahu, Mr. Jack itu, berikan aku $150,980,98. Itu mudah untuknya, bukan?"
Pet mengangguk paham, "Baiklah uangnya akan terkirim kerekening anda dalam beberapa saat, saya pamit. Semoga anda bahagia, nona."
Lisa seketika merasa gila, dia tidak percaya jika dirinya akan meludahi keluarga yang telah mencampakannya itu.
🍁🍁🍁
Annyeong...
Happy Sunday guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Werewolf's [On Going]
Werewolf♡♡ Malam itu, saat beberapa werewolf yang baru saja dapat berganti shift menjadi serigala yang sesungguhnya dan dapat mengetahui mate atau kekasih hati yang telah menjadi takdir untuk bersama seumur hidup. Malam itu, semuanya tampa...