Vote dulu sebelum membaca yakkk😍
-
-
-Suasana kota Rome terlihat seperti hari-hari sebelumnya, beberapa orang sibuk dengan ponsel masing-masing. Cuaca mendung pagi ini membuat beberapa pegawai kantoran mempercepat langkah kaki mereka menuju tempat tujuan.
Cuaca mendung malah semakin membuat Karin sangat antusias untuk memborong beberapa gaun pernikahan untuk ia pakai pada hari pernikahannya dengan Jack. Lain halnya dengan pria tersebut, ia terlihat kepanasan berada dalam butik tersebut. Jika dilihat, butik yang mereka datangi menyediakan air conditioner atau biasa disebut dengan ac.
Seorang pelayan wanita mendekati Jack, sesampainya dihadapan pria itu ia berucap, "Ada yang bisa saya bantu, sir? Sejak tadi kami melihat anda seperti sedang kepanasan, apa kami harus meningkatkan suhu ruangan ini?"
Jack melonggarkan dasinya, yang terasa seperti sedang mencekiknya.
"No, aku hanya ingin wanita itu..." Jack menunjuk Karin tepat ia menyebutkan kata 'wanita itu' pada kalimatnya. "Mempercepat urusannya." imbuhnya.
"Baik, sir. Saya akan menyampaikannya pada nona Karin." ucapnya, kemudian menunduk hormat dan berlalu pergi menghampiri Karin yang sedang tersenyum melihat beberapa gaun pernikahan.
Setelah pelayan itu tiba disamping Karin ia terlihat berbicara dengannya. Lalu Karin menoleh kearah Jack dan segera menghampirinya dengan wajah cemberut.
"Aku baru saja memilih dua gaun pengantin wanita. Bahkan kau belum memilih pakaian pengantin priamu untuk kau kenakan nantinya." ujar Karin dengan wajah cemberutnya.
Jack terlihat kesal mendengar keluhan Karin padanya, ia pun berdiri dari duduknya. "Aku akan ke mobil terlebih dahulu, jika dalam waktu lima menit kau belum menyusulku, maka dengan ringan hati aku akan meninggalkanmu disini."
Karin mendengus menatap kepergiaan Jack setelah mengatakan ucapan pedasnya. Lalu dengan langkah cepat ia membawa pakaian yang dipilihnya ke kasir pria yang sedang tersenyum hangat kepadanya.
"Aku hanya membeli dua gaun. Maid akan kemari dan mengambil gaun yang telah ku pilih." tanpa menunggu jawaban dari sang kasir, Karin melangkah keluar butik dengan langkah kaki anggun khas dirinya. Wanita itu menuju ke mobil mewah dengan jenis Bugatti Veyron Super Sports.
Jack sengaja membawa mobil mewahnya yang satu itu karena kecepatan yang dapat ditempuh oleh mobil tersebut bisa meraih 415 km per jam. Ia tidak mau berlama-lama meninggalkan Selly di istana.
Walaupun istana mempunyai penjagaan yang ketat, itu tidak memungkiri bahwa Selly bisa saja keluar dari istana.
Selama ini Jack mempertahankan egonya dengan membenci Selly, sampai membuat wanita itu tersiksa dan begitu pun dengannya. Untungnya, aroma Selly sedikit membuatnya tenang dan untuk itu pula Jack tidak mengijinkan jika Selly ditugaskan untuk bekerja di luar dari istana.
Jack menoleh ke arah kiri, lalu mendapati Karin telah mendudukan tubuhnya tepat di sampingnya. Pria itu pun menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran butik tersebut.
Setelah beberapa meter penempuh perjalanan, mobil mewah tersebut memasuki area hutan yang sepi. Hening menyelimuti keadaan dalam mobil mewah itu.
Karin menoleh ke arah Jack. "Kau aneh, King. Kurasa kau tahu itu."
Mendengar hal tersebut Jack mendengus. "Aku malas menunggumu."
"Kenapa? Biasanya kau akan dengan senang hati menemaniku ke kota." ucap Karin.
Jack tidak menjawab ucapan dari Karin, ia terus mengemudi dengan pikiran fokus pada Selly.
Ya, hanya Selly.
Setelah sampai ke garasi khusus mobil-mobil mewah milik Jack. Karin menoleh ke arah Jack yang terlihat tengah terburu-buru keluar dari dalam mobil mewahnya, ia mengernyit bingung terhadap sikap Jack.
Karin mengikuti langkah kaki Jack. "Ada apa, King?"
Mendengar pertanyaan Karin membuat Jack menghentikan langkah kakinya. "Mengapa?"
"Ada apa denganmu? Apa kah ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?"
Jack terdiam cukup lama, lalu mengucapkan, "Bukankah sudah aku katakan padamu, jika aku akan bertemu dengan para tetua suku."
Jack pun melanjutkan langkahnya menuju ruangan khusus.
🌱🌱🌱
"Selly, apa pekerjaanmu telah selesai?" Selly menoleh mendengar pertanyaan dari Reen.
Ia menggelengkan kepalanya pelan, "Mungkin sebentar lagi." Selly melihat keranjang besar yang dipegangnya belum sepenuhnya terisi. "Aku harus mengambil beberapa sayuran lagi, untuk membuat keranjang bawaanku terisi dengan penuh."
Reen menatap ragu pada Selly. "Tidak perlu membuat keranjang itu terisi penuh, tidak baik jika kita berlama-lama di sini. Bahaya bisa kapan saja menjemput kita, lagi pula kedua maid lainnya telah memasuki istana. Hanya kita berdua yang berada di luar sini."
"Keranjang bawaanmu telah terisi dengan penuh, kau bisa meninggalkanku di sini. Dan apa kau tidak melihat kedua penjaga itu? Aku aman disini Reen, tidak perlu mengkhawatirkanku." ucapan Selly sedikit menenangkan keraguan Reen untuk meninggalkan wanita bertubuh mungil tersebut.
"Hmm.. Baiklah, tetapi jika terjadi sesuatu kau harus memberitahu pada kedua penjaga itu." tunjuk Reen pada kedua penjaga yang sedang mengawasi pintu masuk yang berada di belakang istana.
Selly menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. Melihat senyum Selly membuat keraguan Reen hilang seketika, Reen pun masuk ke dalam istana meninggalkan Selly yang tengah mengambil sayuran.
Suasana hutan yang di penuhi oleh ladang sayuran terasa sangat sunyi bagi Selly, hanya ada suara angin yang berhembus kencang.
Hutan yang terlihat sangat mencekam tersebut menimbulkan perasaan takut pada Selly. "Keranjang ini belum juga terisi penuh padahal aku telah mengambil sayura denga banyak, mungkin beberapa petikan lagi keranjang ini akan segera terisi penuh." gumamnya sembari mempercepat petikannya pada beberapa sayuran.
Selang beberapa waktu, terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari. Selly membalikan badannya kebelakang, namun kosong. Tidak ada siapa-siapa dibelakangnya, tetapi Selly yakin bahwa ia baru saja mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari.
Selly menoleh ke arah dua penjaga yang sedang mengawasinya tadi. Namun nihil kedua penjaga yang berbadan kekar tersebut tidak terlihat di tempat terakhir kali Selly melihat kedua penjaga itu. Ia mulai terlihat was-was.
Tiba-tiba Selly kembali mendengar langkah kaki seseorang yang sedang berlari. Namun bukannya menjauh, langkah kaki tersebut malah semakin mendekat ke arahnya.
Syut...
"Hai manis."
Selly membelalakan matanya, tetapi setelahnya ia merasakan kepalanya terpukul oleh suatu benda yang sangat keras membuat kesadarannya hilang ditelan oleh gelapnya alam bawah sadar.
🌱🌱🌱
Apa kabar zeyengnya Jack dan Selly?
Vote dan komen yah agar aku tambah semangat lagi ngelanjutin ceritanya.
Selamat malam minggu :*
KAMU SEDANG MEMBACA
A Werewolf's [On Going]
Werewolf♡♡ Malam itu, saat beberapa werewolf yang baru saja dapat berganti shift menjadi serigala yang sesungguhnya dan dapat mengetahui mate atau kekasih hati yang telah menjadi takdir untuk bersama seumur hidup. Malam itu, semuanya tampa...