First for Selly 18+

33.4K 1.4K 15
                                    

Vote dulu sebelum membaca yakkk😍

-
-
-

               Selly merasakan sensasi aneh dari tubuhnya. Panas yang membuatnya bergairah. Selly menatap tubuhnya dari pantulan cermin yang ada di dalam kamar miliknya.

Ia merasa harus memandikan tubuhnya.

Dengan perasaan yakin, Selly memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Ia melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, kemudian mengambil shower dan membasuh tubuhnya yang semakin mengeluarkan sensasi aneh.

"Kenapa ini menyiksa? Panas dan ahh... apa yang baru saja kulakukan. Kenapa aku merasakan hal aneh dan asing ini. Sungguh sangat menyulitkanku." ujarnya.

Selly kemudian mengubah suhu air tersebut menjadi sedingin es. Ia terus membasuh tubuhnya namun bukannya mereda, sensasi aneh tersebut semakin membuatnya bergairah dan sangat kepanasan.

Ia menatap pada langit-langit kamar mandinya. "Apa yang telah aku perbuat? Apa yang membuat tubuhku merasakan panas yang aneh ini? Ini sungguh menyiksaku... Ahh..."

Lalu wanita bermanik hijau tersebut memejamkan matanya dan kembali membasuh tubuhnya dengan air yang sedingin es tersebut.

Apa itu menyiksamu, mungilku? Kemarilah, datang padaku. Aku menunggumu, aku akan membantumu menyembuhkan rasa panas itu. Kemarilah, mungilku.

Selly memelototkan matanya dan melihat ke sekelilingnya. Suara itu adalah suara milik Jack, tetapi Selly tidak melihat Jack di dalam kamar mandinya. Ia segera mengambil handuk besar yang berbentuk jubah, handuk tersebut dapat menutup semua tubuh mungilnya. Handuk seperti itu di miliki oleh semua werewolf yang tinggal di istana.

Ia melangkah keluar kamar mandi dan kembali mencari pemilik suara tersebut. Namun, ia tetap tidak mendapati pemilik suara tersebut.

Sensasi aneh tersebut semakin menguar, Selly mengusap-usap lengannya. Berharap, sensasi tersebut dapat menghilang.

Wanita bermanik hijau itu mengingat ucapan misterius tersebut, dengan perasaan dilema Selly melangkahkan kakinya menuju ke kamar Jack.

🌱🌱🌱

Jack telah menyiapkan dirinya.

Dengan senyum mengembang pria bermanik merah itu berdiri gagah disamping tempat tidur King size miliknya, "Mungkin aku harus sab..."

Brak!!!

Pintu kamar Jack terbuka lebar, memperlihatkan tubuh mungil Selly yang dibalut oleh jubah kebesaran. Mendapati hal tersebut Jack tersenyum misterius.

"My little honey." ujarnya, melangkah mendekati Selly dan kemudian memeluknya erat.

Tangan kanan Jack di gunakan untuk menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Rencana yang telah disusunnya berjalan dengan sesuai ekspektasinya. Sungguh membanggakan untuk seorang King of Werewolf.

"Tolong King! Ini sungguh menyiksaku." ucapan Selly membuat senyum diwajah Jack mengembang.

"Sungguh memprihatinkan, mungilku."

"Tolong." imbuhnya.

"Lepaskan jubah besar yang kau kenakan."

"Unt..."

"Sstt.. Apa kau tidak ingin sembuh?"

"Baiklah, King." ucapnya. Dengan cepat ia melepaskan handuk besar yang menggantung di tubuhnya.

Jack melihat lekukan tubuh Selly. Ia terus menatap dan menilainya, putih dan pastinya sangat lembut apabila disentuh oleh tangan kekarnya. Jack menatap payudara Selly.

Melihat Jack yang terus menatap tubuhnya membuat Selly berkata, "Apa yang harus kulakukan sekarang, King?"

"Berbaringlah." perintahnya.

Jack menangkup gundukan lembut dan halus tersebut, lalu membauinya sembari berkata, "Sungguh harum, mungilku."

Ia memijat kasar gundukan tersebut, "Ahh... King." Jack tersenyum manis mendengar desahan Selly.

"Kau menginginkan aku menyentuh yang mana, mungilku?" tanyanya seraya menyatukan hidungnya dan hidung kecil milik Selly.

"Semuanya, King. Ku mohon cepatlah." cicitnya, membuat Jack mencium bibir indah milik Selly.

"Sangat lembut, mungilku." Jack berucap dengan suara serak akan gairah.

"Start my dear." gumam Jack, lalu melebarkan kedua kaki putih milik Selly.

🌱🌱🌱

"Morning, mungilku." sapa pria bermanik merah itu saat Selly baru saja membuka matanya.

"Oh astaga!" pekiknya seraya menatap tubuhnya yang terbalut selimut tebal. Selly mendudukan tubuhnya, lalu menatap Jack yang bertelanjang dada.

"Apa yang terjadi, King?"

"Kita hanya melakukan sex." tuturnya.

"Apa!" teriak Selly.

Selly berusaha menuruni tempat tidur milik Jack, tetapi sesuatu menghentikannya. Ia merasakan perih disekitaran kemaluannya.

Kemudian ia menunduk melihat area intimnya, "Ahh... Kenapa ini berdarah? Ahh... Ini juga perih dan menyakitkan."

"Jangan bergerak, biar aku yang memandikanmu." ucap pria itu, lalu membawa Selly ke dalam kamar mandi miliknya.

Setelah berada di dalam kamar mandi, Jack mendudukan Selly ke dalam bathub. Ia mulai membasuh tubuh Selly dengan air hangat.

"Apa kau merasa lebih baik?" tanya Jack.

"Eum... Iy... Iya, King. Apa yang King masukan ke dalam air mineral yang ku minum semalam?"

Jack mengernyit tak suka atas pertanyaan yang Selly lontarkan padanya, "Mengapa? Kau menyesal telah melakukannya padaku, huh?"

"Tidak, King. Hanya saja ku rasa ini adalah tindakan yang buruk, apa lagi King adalah calon suami untuk nona Karin." ucapan Selly membuat Jack merasa kesal.

"Kau adalah mate untukku, telah menjadi tugasmu untuk melayaniku." ujar pria bermanik merah tersebut.

Tok... Tok... Tok...

Jack melirik kearah lorong kecil yang menuju ke pintu kamarnya, untung saja ia telah mengunci pintu itu dengan kekuatan miliknya.

Lalu ia menatap Selly yang tengah menatapnya. Jack mensejajarkan tubuhnya dengan Selly, kemudian berucap. "Diam disini! Kalau kau mengeluarkan suara-suara apapun, aku akan memperkosamu tepat didepan Karin." Lalu pergi meninggalkan Selly yang sedang menatapnya dengan takut, tak lupa Jack menutup pintu kamar mandinya dengan kekuatan yang dimilikinya. Agar ketika Karin menerobos memasuki kamar mandi ini, ia akan terpental jauh dan yang pastinya Karin akan sangat merasa kesakitan.

Jack membuka pintu kamarnya dengan tatapan datarnya.

"King, kenapa kau belum bersiap-siap?" ucap Karin, lalu menerobos masuk kedalam kamar Jack. Ia menatap sekeliling dan terpaku melihat keadaan tempat tidur Jack.

"Aku baru saja akan bersiap-siap." balas Jack.

"Ada apa dengan tempat tidurmu?" tanya Karin dan menatap mata Jack.

"Ada apa? Apa yang salah dari tempat tidurku?" ujar Jack.

Karin mengangkat selimut tebal milik Jack dan menunjuk bercak darah yang ada di sekitaran kain yang melapisi tempat tidur Jack.

"Darah siapa ini?" ucap wanita itu, dengan raut wajah yang sedang menahan amarah.

🌱🌱🌱

Annyeong...
Story ini khusus 18th +++ yah...
Bagi kalian yang masih bocil-bocil, author harap bijak dalam memilih bacaan. Agar nggak ngefek sama kehidupan kalian :)
So, aku udah ngingetin. Smga denger yah :)
Thanks for reading, guys.

A Werewolf's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang