Vote dulu sebelum membaca😍
Selly tersenyum pada pelanggan yang masuk dan keluar dari dalam supermarket. "Selamat datang di tempat kami." ucapnya ramah.
"Baru tiga hari yang lalu kau bekerja dan sepertinya kau tampak enjoy." ujar Lisa.
"Kau berkata bahwa apapun yang terjadi aku harus tetap ramah dan sopan pada pelanggan." balasan Selly membuat Lisa tersenyum kikuk.
"Okay, jadi sepakat hari ini kau akan menginap di apartemenku?"
"Tentu, aku tidak mungkin pulang ke apartemenku. Itu sangat menakutkan untukku."
"Iya, aku juga tidak menyangka jika pembunuhan akan terjadi disana."
Selly mengedikkan bahu.
"Untungnya kau mendapatkan berita itu sebelum kau pulang kesana dan bayangkan saja para penghuni apart itu telah mati terbunuh bahkan para staf serta karyawan lainnya. Ugh, tiba-tiba aku merinding." Lisa mengusap-ngusap bahunya dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.
"Sstt.. iya, untungnya receptionist di apartemen itu menghubungiku."
"Ohya? Kau kenal dengannya?"
"Hanya tahu nama saja, ia beberapa kali menghubungiku. Menanyakan kabar, serta lain-lainnya."
Lisa tersenyum geli. "Mungkin dia menyukaimu."
"Kau gila? Dia wanita."
Lisa terdiam kaku, lalu tiba-tiba tertawa dengan keras. "Hahaha, astaga! Aku pikir receptionist itu adalah pria. Asal kau tahu saja, aku sempat memikirkan untuk menjodohkanmu dengannya."
Selly tersenyum menanggapinya. "Kau payah, Lisa."
"Lalu mengapa receptionist itu menghubungimu dan menanyakan hal-hal yang menurutku tidak penting."
"Hal itu wajib mereka lakukan pada penghuni apart. Pertama kali aku dan... eum.. maksudku, pertama kali aku pergi ke apart itu receptionist wanita itu mengatakan padaku tentang hal-hal menanyakan kabar dan hal-hal lainnya. Katanya, bertujuan untuk membuat para penghuni apart terasa nyaman. Apabila ada yang tidak menyukai hal yang diberikan, penghuni apart bisa memasukan pendapat mereka lewat kotak pendapat." jelas Selly seraya memberikan kembalian pada pelanggan yang telah selesai berbelanja. "Terima kasih sudah berbelanja, nyonya."
Lisa memberikan senyum yang sama pada pelanggan tersebut.
"Oh, sepertinya apart tempat tinggalmu cukup mewah. Walaupun aku belum pernah masuk kedalam sana, tetapi dari yang kau ceritakan itu adalah kelas mewah. Bukan seperti apart tempat tinggalku, perokok bebas berlalu lalang disana. Tidak ada receptionist yang sibuk menanyakan kabar. Terlihat whatever." Lisa menghela napas berat.
"Semua apart berbeda-beda, Lisa."
"Iya, Lily yang manis. Baiklah, kita lanjutkan pembahasannya di apart milikku dan selesaikan pekerjaan yang tinggal sejam lagi."
Selly tertawa mendengar kalimat terakhir Lisa yang berisi sindiran halus yang terasa menggelitik perutnya. "Okay."
🍁🍁🍁
"Kami sudah mencari keseluruh isi apart nona Selly, King." semua pasukan elite berseru tegas.
"Lalu?"
"Kami menemukan aroma nona Selly dan ini." salah satu dari pasukan elite memberikan secarik kertas pada Jack.
"Nomor ponsel?"
"Iya, King. Nona Selly meninggalkan itu di apart miliknya dan kami merasakan kehadiran nona Karin serta nyonya Cleorin di apart nona Selly."
"Sudah kuduga. Kirim perintah pada penjaga ruang bawah tanah agar menyiksa Karin dan Marlie sesadis-sadisnya."
"Pardon, king?"
"Ya?"
"Saya menemukan susu ini." Jack mengambil dos susu yang diberikan oleh pasukan elite-nya.
"Milk for pregnant women? Hamil? Ow no! Selly hamil?"
"Ada kemungkinan seperti itu, king."
Jack menatap malam kota Forks dengan tajam. "Cari Selly keseluruh tempat ini. Cepat!"
"Yes, my King."
🍁🍁🍁
Annyeong...
Ternyata Jack baru tau guys kalo Selly lagi hamil.
See ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Werewolf's [On Going]
Werewolf♡♡ Malam itu, saat beberapa werewolf yang baru saja dapat berganti shift menjadi serigala yang sesungguhnya dan dapat mengetahui mate atau kekasih hati yang telah menjadi takdir untuk bersama seumur hidup. Malam itu, semuanya tampa...