Incident Again?

27.3K 1.7K 44
                                    

Vote dulu sebelum membaca yakkk🥰

-
-
-

                "Dia menciumku." ujar Jack, dengan raut wajah flat.

Karin menoleh ke arah Jack dan mencari kebohongan disana, tetapi yang ada hanyalah tatapan super datar yang di perlihatkan oleh Jack. Ia pun kembali menoleh ke arah Selly yang menundukkan kepalanya sembari memainkan jemarinya. "Aku tidak melakukannya."

"Jalang!" bentaknya pada Selly.

Mendengar hal tersebut Jack menggeram marah.

Menahan amarah adalah salah satu hal yang tersulit untuk ia lakukan. Jack pun berbalik mendekati jendela istana yang berada di lantai kedua, tempat sekarang mereka menginjakkan kaki. Di ruangan keluarga.

Jack menatap keluar jendela, kemudian menutup mata dan menghembuskan napasnya secara perlahan. Ia menghirup dalam-dalam aroma yang di keluarkan oleh Selly untuk menetralisir kemarahan yang saat ini sedang membuncah. Ia pun kembali berbalik dan menatap dalam-dalam kepada Karin.

"Pergi dan katakan pada Ibuku untuk kemari." titahnya.

"Kenapa harus aku? Suruh dia saja." tunjuknya kepada Selly.

"Panggilkan saja Karin." ulangnya.

"Kenapa kau menyuruhku? Apa karena kau ingin berduaan dengan jalang ini. Aku ini calon istrimu, King." cerca Karin kepada Jack.

"Aku tidak menyuruhmu mengucapkan omong kosong, panggil Ibuku atau kau ingin ku perlakukan seperti tawanan bawah tanah. Kau tak mungkin lupa, jika aku membenci seseorang yang membantah perintah King."

Karin kemudian menatap Selly yang sedang menatap Jack secara sembunyi-sembunyi, "Hei jalang! Beraninya kau mencium calon suamiku. Lihat saja nanti akan ku hukum kau." ucapnya kemudian melangkah keluar ruangan dengan kaki yang di hentak-hentakkan ke lantai marmer tersebut karena kesal.

"Kemari, mungilku."

Selly yang baru saja menatap kepergian Karin kembali menoleh ke arah Jack, "Ada apa, King?" kemudian melangkah dua langkah. Ia tidak mau terlalu berdekatan dengan Jack mengingat jarak mereka saat ini hanya terpaut empat langkah menurut Selly.

Dengan gerakan tak kasat mata. Jack menarik pinggang Selly dan langsung menciumnya dengan kasar, memberikan beberapa tanda di sekitaran leher Selly yang bisa saja dapat di jangkau oleh mata seseorang ketika melihat tanda merah bekas hisapan Jack.

Jack pun mendekatkan bibirnya ke telinga Selly, "Dia membuatku ingin membakarnya hidup-hidup. Melihatnya meremehkanmu membuat api dalam diriku bergemuruh, apakah kau mengizinkanku untuk sedikit menghukum kelancangannya itu, mungilku?" ucap Jack yang berakhir dengan pertanyaan mematikan.

Selly mendorong perlahan dada Jack, membuat mereka saat ini hanya bertatapan. Selly gugup dibuatnya, bertatapan langsung dengan mata merah menyala tersebut.

"Jangan King. Ia adalah calon luna untuk rakyatmu dan dirimu sendiri." katanya, dengan sisa-sisa keberaniannya.

"Hahaha." tawa tersebut menggelegar di seluruh ruangan kedap suara tersebut.

"Mengapa King tertawa?"

"Kau begitu konyol. Membiarkan dia memanggilmu dengan sebutan itu, tetapi biarlah benar katamu dia adalah calon lunaku yang sangat aku sayangi dan banggakan." ucap Jack, kemudian mendorong Selly dengan kasar yang membuat Selly menabrak dinding kokoh tersebut dan yang sangat mengejutkan Selly mengeluarkan darah yang berasal dari kepalanya bersamaan dengan pintu ruangan keluarga tersebut yang menampilkan wajah sang Ibu yang terkejut melihat hal yang ada di hadapannya.

A Werewolf's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang