A Werewolf's [On Going]

Pregnant?

Vote dulu sebelum membaca😍

        Hujan mengguyur deras beberapa tempat di bumi dan seisinya. Membuat kerajaan werewolf nampak sepi apabila dilihat dari halaman luar. Namun, masih ada beberapa warrior yang berjaga di atas, samping, serta beberapa tempat teduh di sekitaran istana agar mereka tetap aman dan tidak terkena penyakit hewani yang mereka miliki.

Suara riuh yang berasal dari dalam istana sangat berbeda dari luar halaman istana, pesta yang diselenggarakan oleh Cleorin terlihat ramai dan penuh kebahagiaan. Terlihat beberapa orang tersenyum dan tertawa. Semua terlihat bahagia.

Cleorin menatap hangat pada putranya, King Jack, yang sedang mengenggam manis jemari seorang wanita disampingnya. Jangan mengira bahwa Selly yang sedang digenggam manis oleh Jack, wanita tinggi bak model Italia-lah yang sedang digenggam manis oleh Jack.

Siapa lagi jika bukan Karin?

Heran bukan? Tidak usah dipikirkan. Ini merupakan sebagian keahlian dari Karin, bagaimana dengan Selly?

Tentu saja wanita itu sedang terpuruk. Bahkan Selly tidak dapat menggambarkan kesakitan dan kepiluan yang tengah dirasakannya kini. Selly terus menangisi nasib buruk yang menimpanya, usai dinikahi, ia pun dicampakan oleh suaminya. Banyak yang bertanya-tanya atas tindakan yang diambil sang King. Namun apa daya, tetua dan para rakyat hanya mampu mengamini keputusan King mereka.

"Hiks... hiks... hiks..." Selly menekuk lututnya, ia mengusap bahunya seraya terisak hebat.

"Apa salahku Tuhan? Apa dosaku kepadamu? Apa yang kau berikan ini adalah ujian berikutnya? Hiks... hiks... hiks..."

Selly menundukkan kepalanya, ia terdengar sangat pilu. Pintu kamar tidak dapat dibukanya, ruangan ini disegel oleh sesuatu yang Selly tidak ketahui. Entah apa maksud Jack menguncinya di kamar ini.

Jangan berpikir bahwa oranglain yang telah memberitahu Selly bahwa Jack akan menikah dengan Karin, tetapi Jack sendiri yang telah memberitahu Selly tentang keputusannya tersebut. Tidak perlu di pertanyakan lagi bagaimana reaksi Selly, ia shock saat itu perasaan sedih, takut, marah dan sakit hati bercampur memenuhi relung hatinya.

Selly menangis tepat didepan Jack. Ia teringat dengan percakapan menegangkan mereka kala itu.

"Ba... bagaimana bisa, King? Bu... bukankah kita...."

"Kau tidak berhak menentukan aku akan menikah lagi atau tidak, Selly." Jack memalingkan wajahnya kearah jendela kamar.

"Lalu.. lalu mengapa King menikahiku ketika aku tertidur?"

Jack menatap tajam pada Selly membuat wanita itu menunduk sedih. "Itu bukan urusanmu."

Selly mengusap air matanya pelan. "Apa yang harus kulakukan?"

"Hentikan tangisanmu, Selly!"

Selly menatap Jack dengan lantang. "LALU? AKU HARUS APA? KETIKA SUAMIKU AKAN MENIKAH LAGI, AKU HARUS BAHAGIAKAH? AKU HARUS TERTAWA? AKU TIDAK BISA SEMUNAFIK ITU KING! AKU TERLUKA!"

Jack memandang marah pada Selly. Lalu dengan sedetik berlalu ia telah berada tepat didepan Selly, dengan posisi tangan yang tengah mencekik kuat wanita itu. "Kau sudah berani berbicara keras padaku, huh? Karena aku terlalu membuatmu terlena dengan sikap manisku padamu. Jaga ucapanmu, Selly. Aku tidak mau yang satu ini terulang kembali."

Jack memperkuat cekikannya membuat Selly menutup mata dan tanpa Selly sadari air matanya keluar deras bersamaan dengan suara petir memenuhi langit yang tertutup oleh awan hitam.