Another War?

15.9K 815 11
                                    

Vote dulu sebelum membaca yakkk🥰

Senyum bahagia terpatri diwajah Jack saat mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Selly. Jack gemas saat wanitanya itu masuk kedalam pelukannya secara tiba-tiba, padahal baru beberapa detik yang lalu ia mendengkur halus. Seperti ada magnet yang membuat wanitanya itu memeluknya dalam keadaan tertidur pulas.

Manik Jack terpaku pada wanita yang sedang memeluknya, puji syukur selalu diucapkan oleh pria itu. Jack memang kuat jika harus melawan rival-nya, tapi jika harus dihadapkan oleh kehilangan sang kekasih hati, Jack memilih menutup hidupnya.

Dulu, rasa benci begitu mendominasi perasaannya. Apalagi saat Selly belum mengetahui bahwa Jack adalah mate dari wanita itu, saat itu Jack masih bisa menahan hasratnya untuk memiliki Selly. Namun ketika Selly telah mengetahui bahwa Jack adalah matenya, perasaan cinta yang begitu menggebu, mulai menguasai dirinya. Mengubur rasa benci dan menciptakan perasaan takut kehilangan yang membuat Jack frustrasi.

Keinginan itu begitu menyiksanya, puji syukur aroma Selly membuatnya sedikit bertahan dalam beberapa waktu dan ketika wanitanya itu memutuskan untuk pergi, perasaan hampa dan takut menguasainya. Membuat pria itu harus menyimpan dalam-dalam ego yang sejak dulu dipegang teguh olehnya. Lumayan aneh memang, cinta yang dirasakan oleh Jack untuk Selly terlihat begitu berlebihan, tapi siapa tahu perihal cinta.

Jack selalu menggumamkan nama Selly dalam hatinya bahkan otaknya pun ikut berseru menandakan bahwa kehadiran Selly begitu berpengaruh hebat dalam kehidupan Jack. Pria itu sangat berharap bahwa Selly tidak akan pernah meninggalkannya lagi, walaupun ya, kepergiaan Selly merupakan kesalahannya sendiri.

Dikecupnya pipi wanitanya berulang kali, membuat Selly merasa terganggu dan membuka matanya dengan pelan. "Hoam.. sudah pagi, yah?"

Jack mengangguk manis, membuat Selly mengerutkan keningnya heran. Sepertinya pria didepannya ini telah mendapatkan hidayahnya, pikirnya saat itu.

"Kenapa kau memasang wajah seperti itu?"

Jack kembali memperlihatkan wajah datarnya, "Apa?"

Selly melepaskan pelukannya lalu, "Kau membuatku memelukmu?"

"Hei, madame Selly Pattinson. Kau yang memelukku, jangan menuduhku sembarangan."

Selly menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, "Pembohong."

"Aku mengatakan yang sebenarnya."

Selly menggeleng, "Kau bohong."

"Terserah kau."

"Ya!" ujarnya lalu berbalik membelakangi Jack.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Jack, ia memeluk Selly dari arah belakang. Mengecup punggung halus istrinya itu dengan pelan, "Aku mencintaimu, mungilku." gumamnya, membuat Selly yang ingin melepaskan pelukan Jack pada pinggangnya mengernyit.

"Kau mengatakan apa?"

"Tidak, tidak ada."

"Kau mengatakan sesuatu, King."

"Tidak, mungilku. Tidurlah kembali."

"Kau membangunkanku dengan kecupanmu itu, lalu sekarang kau menyuruhku kembali tidur, aku tidak mau."

"Lalu kau mau apa?"

Selly terdiam sesaat, "Aku lapar."

"Baiklah, aku akan menyuruh maid memasakkan sesuatu untukmu."

"Aku tidak mau maid yang melakukannya."

"Aku akan menyuruh chef."

"Begitu pula dengan chef."

A Werewolf's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang