Vote sebelum membaca😍
Jonhatan keheranan atas sikap Selly yang tiba-tiba mengajaknya pulang ke rumah. Dia sempat menanyakannya pada Selly, tapi tak mendapatkan respon apapun darinya.
Setelah mobil mereka sampai di pelataran rumah, Selly terlihat buru-buru keluar dari dalam mobil. "Bibi Jen."
"Bibi Jen." seru Selly.
"Aku di dapur, sayang. Kemarilah." ujar Jenifer.
Selly berlari kearah dapur dengan napas yang memburu. "Dia datang bibi!" kata Selly.
Jenifer berbalik dan mendapati Selly dengan raut wajah ketakutan. "Siapa?" tanyanya.
"King." jawab Selly.
Jenifer memelototkan matanya, Marlie pernah menceritakan tentang Jack padanya. Mereka semua berada dalam bahaya.
Dia menekan tombol off pada kompor eletrik. "Aku akan menghubungi Marlie. Tolong lanjutkan Selly."
Selly mengangguk paham lalu menekan tombol on pada kompor elektrik dan melanjutkan menaruh beberapa bahan lainnya kedalam wadah.
"Selly, Marlie mengangkatnya!" seru Jenifer.
Selly tersenyum legah. "Aku mendengarmu." balasnya.
"Hei Jenifer, ada apa?" sahut Marlie dari seberang line.
"Dia ada disini, Marlie." kata Jenifer.
"Siapa yang kau maksud?"
"King Jack." ucap Jenifer pelan.
"What?! Aku akan kesana." kata Marlie, lalu mematikan sambungan telepon.
Jenifer berbalik dan mendapati Jonhatan yang sedang menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya. "Ini bukan masalahmu, nak."
Jenifer berjalan melewati Jonhatan. "Tapi, Mam. Aku harus tahu, kalian menyembunyikan hal ini."
"Selly apa soup-nya sudah matang?" tanya Jenifer.
"Iya, aku menaruhnya dimeja makan." jawab Selly.
"Marlie akan datang kemari." kata Jenifer.
"Syukurlah, aku sangat panik ketika melihatnya." ucap Selly.
"Siapa dia Selly?" tanya Jonhatan.
"Tunggu sebentar, sepertinya itu Marlie." kata Jenifer, lalu meninggalkan Selly dan Jonhatan yang sedang saling menatap.
"Sudahlah jika kau tidak ingin membahasnya. Apa yang sedang kau masak, pendek?"
Selly tersenyum mendengarnya, ia merasa beruntung mendapatkan keluarga seperti Jenifer dan Jonhatan. Walaupun belum tentu ia akan tinggal bersama mereka selamanya di rumah sederhana ini.
"Aku memasak pasta kesukaanmu," Selly memberikan sesendok pasta pada Jonhatan. "Aaa..." katanya pada Jonhatan.
Jonhatan mengunyah pasta tersebut seraya tersenyum. "Ini enak pendek."
"Kunyah dulu Jow, setelah itu kau boleh berbicara. Jangan berbicara ketika sedang mengunyah." Selly tersenyum hangat pada Jonhatan.
"Aku akan membawa piring-piring ini ke meja makan." ujar Jonhatan, usai mengunyah pasta buatan Selly.
"Iya, aku akan menyelesaikan yang satu ini dulu." balas Selly.
Jonhatan berjalan keluar dari dapur tersebut dengan memegang beberapa piring untuk di letakan di meja makan. Ketika selesai menaruh piring, ia mendengar suara-suara aneh dari samping rumah mereka.
Karena penasaran akan hal tersebut ia buru-buru berjalan keluar dari dalam rumah. "Hei! Nhat, ada apa buru-buru?" Jenifer menuruni tangga rumah bersama dengan Marlie.
"Hm.. Aku mendengar sesuatu, Mam." Jonhatan melirik kearah belakang Jenifer dan mendapati Marlie yang sedang mengikut Jenifer menuruni tangga rumah. "Oh, hi Marlie." lanjut Jonhatan.
"Hi Jonhatan, dimana Selly?" ujar Marlie.
"Dia sedang memindahkan pasta kedalam mangkuk besar," kata Jonhatan. "Itu Selly... Kalian makan duluan, Mam. Aku akan menyusul." setelah mengatakannya, Jonhatan berjalan keluar dari dalam rumah mereka.
"Kemari Marlie, jangan menghiraukan nhatan. Kadang-kadang dia menjadi aneh, kau tahu itu bukan?"
Marlie yang sedang memerhatikan Jonhatan sontak saja mengalihkan pandangannya pada Jenifer, Marlie paham dan tersenyum menanggapinya.
Kemudian mereka berjalan mendekati Selly yang sedang mengatur beberapa piring dan juga menu makanan. "Apa kabarmu, Selly?" tanya Marlie sembari mendekati Selly.
"Baik, Marlie. Duduklah.. Aku memasak pasta, ah ya! Ada soup buatan bibi Jenifer juga. Silahkan..."
Marlie dan Jenifer tersenyum menimpali ajakkan Selly, mereka pun duduk dan mulai mengambil beberapa menu makanan.
Marlie berdehem sebelum berkata, "Apa benar kau melihat King?"
Mendengar pertanyaan dari Marlie, membuat Selly mengangkat kepalanya yang sedang memakan pasta. Ia menelan dengan pelan pasta tersebut. "Iya, dia berada diruangan yang sama dengan aku dan yang paling celaka adalah King duduk tepat dibelakang kursiku, Marlie." kata Selly.
"Minumlah dulu, Selly." ujar Jenifer, lalu menyodorkan air mineral kepada Selly.
Selly mengambil air mineral itu dan meneguknya hingga habis. Ia mengelap pinggiran bibirnya yang terkena air mineral itu.
"Lanjutkan Selly." ucap Marlie.
"Setelah Mr. Rud memperkenalkan King, aku merasakan bahwa King terus melihat kearahku. Aku yakin akan hal itu Marlie." Selly terlihat ketakutan mengatakannya, Jenifer yang melihatnya hanya bisa mengusap lembut tangan Selly. "Mr. Rud menyuruhnya untuk duduk disamping Rea, temanku. Namun dia lebih memilih duduk tepat dibelakangku. Setelah King duduk dikursinya aku mengambil tasku dan berlari keluar dari pelajaran Mr. Rud, aku sangat takut saat itu." Selly menunduk sedih.
"Jangan takut Selly, kami bersamamu. Kau tahu itu nak. Aku sudah menyampaikannya pada Cleorin akan hal ini, ia pun panik mendengarnya. Cleorin tidak menyangka bahwa King akan mencarimu sampai ke kota. Ia mengatakan bahwa tidak bisa datang kesini untuk beberapa hari kedepan." kata Marlie.
Selly mengelap air matanya dengan pelan. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Jenifer pada Marlie.
"Kita harus membawa Selly pergi sejauh mungkin." jawab Marlie.
"Kenapa Selly akan pergi sejauh mungkin, Marlie?" mendengar pertanyaan itu, membuat mereka bertiga menoleh pada sumber suara.
Dan... Yah! Itu Jack, suara itu adalah suara milik Jack.
🍁🍁🍁
Jangan lupa vote dan komen yah teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Werewolf's [On Going]
Werewolf♡♡ Malam itu, saat beberapa werewolf yang baru saja dapat berganti shift menjadi serigala yang sesungguhnya dan dapat mengetahui mate atau kekasih hati yang telah menjadi takdir untuk bersama seumur hidup. Malam itu, semuanya tampa...